9

189 18 0
                                    

Tingkahnya yang menyebalkan, dari kejauhan saja kedatangannya membuat dirimu tidak mau lama-lama berada di tempat yang sama dengannya. Setiap kali bertemu selalu ada perdebatan perdebatan yang sebenarnya tidak berarti, tapi tetap saja itu menjadi bahan untuk kalian saling beradu mulut. Harusnya yang dirasakan sean seperti itu, sejak awal bertemu dengan yibo saja dia selalu menganggapnya musibah. Tapi apa sekarang, dia justru sedang berperan sebagai malaikat untuk yibo.

Kenapa semesta justru mendukungnya untuk lebih dekat dengan yibo? Kenapa semesta tidak membuat benteng yang tinggi saja di antara mereka. Itu jelas keinginan Sean, agar dia tidak berurusan dengan yibo. Sekarang kembali lagi dengan takdir yang telah di gariskan Tuhan untuk mereka. Mungkin memang Tuhan kali ini telah mengiyakan pertemuan mereka. Apa secepat itu? Tidak ada yang tidak mungkin untuk Sang Maha Kuasa mempertemukan setiap ciptaan-Nya satu sama salin.

Sudah beberapa hari ini sean selalu menemani yibo kemana pun. Hari ini dia meminta izin dari yibo untuk pulang ke rumah nya sendiri, tidak rumah yibo. Sean sadar dia sangat lelah sekali beberapa hari ini, dia ingin berkumpul dengan teman-teman nya. Bagaimanapun dia masih mempunyai masalahnya sendiri.

"Hei.. Besok gue ngga bisa nganterin lo ya" Yibo yang sedang makan tiba tiba menghentikan aktivitas nya

"Kenapa, Lo ada janji?"

"Hm yeah. gue mau pulang kerumah dulu, gue mau kumpul sama temen-temen. Lo bisa berangkat sendiri kan, kaki lo udah lumayan baikan tuh. Lo bisa.. "

"Oke"
Sean belum selesai menyelesaikan pembicaraan nya, yibo justru pergi begitu saja dengan membawa piring yang belum dia habiskan makanan nya. Sean lantas mengikutinya

"Loh loh.. Lo kan belum selesai makan nya, ko lo buang sih"

"Gue udah kenyang, gue ngantuk. Gue mau tidur duluan"

"Biar gue aja yang cuci piringnya nanti. kalo lo capek, lo bisa tidur sekarang ko" Sean berlari ke arah yibo yang telah selesai mencuci piring nya,dan yibo pergi begitu saja meninggalkan Sean di dapur.

"Lo free malem ini, laptop lo juga ngga gue pake. Lo bisa istirahat juga sekarang" Yibo melambaikan tangannya pada sean

*bocah itu kenapa sih, ko aneh banget hari ini. Apa gue ada salah ya? Perasaan tadi cuma nyuruh dia bawa belajaan doang*

"Aaahh terserah dah, gue juga ngantuk. Akhirnya besok gue free dari bocah sialan itu"..

-------------

Di kamar lain, malam ini yibo tidak bisa tidur. Kenapa dia seperti ini, kenapa dia tidak ingin sean meninggalkan nya besok. Apa ini wajar? Jelas tidak.
Yibo mulai terbiasa dengan keberadaan sean di sampingnya selama ini. Sean yang telah merubah kepribadian yibo.

Begitupun Sean, dia juga tidak bisa tidur. Rasa kantuk yang tadi menyerang nya hilang begitu saja entah kemana. Dia masih memikirkan sikap yibo yang berubah aneh setelah makan malam ini, ini jelas sangat mengganggu pikirannya. Beberapa kali Sean mencoba memejamkan matanya, tetap saja dia terjaga. Sampai saat terdengar suara pintu terbuka, akhirnya sean berpura pura menutup matanya. Suara langkah kaki itu semakin lama semakin dekat dengan nya. Degup jantung sean semakin lama semakin tidak beratur, dia sangat yakin itu adalah yibo. Sean menahan nafas nya saat tiba tiba yibo duduk di tepi ranjang dan menyentuh surai rambutnya.

"Sean-ge lo udah tidur? Hah.. Sorry buat yang tadi, gue ngga bermaksud cuek sama lo" Yibo masih memandang sean dan mengusap surai nya kembali. Yibo sangat menyukai sean yang tertidur dengan damai di bawah selimutnya.

"Menurut lo gue aneh ngga sih. Saat lo tadi bilang besok ngga bisa nemenin gue kaya biasanya, gue ngerasa ada yang ilang gitu dari gue. Haha.. Gue kaya bocah banget ngga sih, yang ngga mau di tinggal sama kaka nya sendiri" Yibo masih melanjutkan.
Karna mendapatkan perlakuan seperti ini, sean yang hanya pura-pura tertidur sangat tidak nyaman dan merubah beberapa kali posisi tidur nya. Kali ini sean menemukan posisi yang nyaman, dia tidur menyamping ke arah yibo.

"Ups sorry, apa gue ngebangunin lo sean-ge?" Karna tidak ada respon apapun dari sean, yibo melanjutkan kalimat nya.

"To be honest, gue selama ini nyaman saat bareng sama lo ge. Gue juga ngga ngerti kenapa gue bisa ngerasain perasaan ini. Aneh ngga sih? Makanya tadi waktu lo bilang mau pulang, gue sebenernya marah. Tapi gue pendem. Huhh .." Yibo mengerucutkan bibirnya kesal.

"Good night sean-ge, sorry kalo keganggu"
Sekali lagi. sebelum yibo meninggalkan kamar sean, dia membenarkan selimut nya.

Setelah kepergian yibo, sean langsung terbangun dan mengatur nafas nya yang dibuat berantakan oleh yibo.
"Ini Gue ngga ngimpi kan ya, gue ngga salah denger. Bocah itu.. Bocah itu.. "

Sean sangat kacau malam itu, dia beberapa kali mengusak kasar wajah dan rambutnya karna tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut yibo.

"Oke sean, cepet tidur sekarang. Dan besok bersikaplah normal kaya biasanya. Anggep aja lo ngga denger apa apa"..

*tapi bersikap normal tuh gimana.. Aaahhh dasar bocah sialan..!!!*

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang