8

194 18 0
                                    

Hari ini masih sama seperti hari kemarin. Sean masih harus rutin mengantar dan menjemput yibo dengan selamat sampai rumahnya. Sean juga masih mempunyai janji untuk berbagi laptopnya pada yibo, tidak ada alasan untuk dia bisa lepas dengan mudah dari tangan yibo sekarang ini. Bahkan parahnya sean sekarang benar-benar menganggap dirinya sendiri seperti assisten pribadi yibo saja.

*sialan.. Sampe kapan gue harus jadi pengawal bocah ini. Awas aja, begitu  bocah itu sembuh, gue gamau kenal lagi sama dia*

Kali ini Sean yang mengambil kemudi mobilnya. Anggap saja sebagai tanda maaf, karna dia telah membuat yibo menunggu nya hari ini. Sadar akan tatapan dari orang di sebelah nya, sean akhirnya berbicara tanpa balik menoleh nya..

"Ada yang salah sama muka ganteng gue?" Sean tetap fokus menatap jalanan di depan

"Iya bener, lo kalo di liat liat gini ganteng juga ya ge" Yibo serius menjawabnya.

"Hahaha.. Lo bisa juga becandain gue. Kalo lo cewek pasti lo suka gue kan" Sean masih tertawa dan tetap fokus melihat kedepan.

"Gue serius, gue suka" Yibo menjawabnya sangat pelan, dan itu tidak bisa di dengar dengan jelas oleh sean

"Hah.. Lo ngomong apaan? Gue ngga denger" Sean akhirnya menoleh menatap yibo yang kini sudah memalingkan mukanya menatap keluar jendela mobilnya.

"Forget it" Yibo benar kehilangan kendali pada mulutnya saat ini. Dia bersyukur Sean tidak mendengar ucapannya tadi.

"Huh oke. So kita langsung balik nih"

"Mampir minimarket depan aja, kayanya gue perlu belanja dulu buat makan malem kita nanti" Yibo menunjuk minimarket di depan

"Oke.. "
Sean mengerti dengan cepat apa yang yibo katakan. Mereka kini telah sampai di sebuah minimarket untuk membeli beberapa bahan makanan yang mereka perlu kan.

------------------

"Ge. lo pilih aja bahan bahan yang sekiranya lo bisa masak malam ini, nanti gue yang bayar"

"Oke. Tapi lo jangan protes sama apa yang gue beli hari ini" Sean mulai berjalan memilih bahan apa saja yang harus dia beli

Yibo kali ini menyerahkan semua masalah isi dapurnya kepada Sean, dia percaya Sean bisa menemukan sesuatu yang layak dia makan hari ini. Tugas yibo hanya diam dan membuntuti sean kemana sean pergi, dan jangan lupa untuk membayarnya.
Siapa yang sangka, seorang yibo haddrick untuk pertama kalinya pergi berbelanja langsung dengan seseorang yang.... Entahlah dia menganggapnya seperti apa. Yang jelas yibo sangat menikmati hari ini.

"Oke gue rasa ini udah cukup. Silahkan di bayar tuan muda" Sean tertawa dan mempersilahkan yibo untuk segera membayarnya pada kasir.

------------------

"Prokk prok prok.. Mohon perhatiannya tuan yibo. Karna hari ini dapur lo gue yang ambil alih, jadi lo harus terima apa aja yang gue masak malam ini. Understand?" Sean menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Dia sangat ingin tertawa karna bisa mengerjai yibo seperti ini.

"Oh itu, belanjaannya tolong di masukan ke dalem mobil ya. Cepet, ato nanti lo keburu pingsan disini karna kelaperan" Kapan lagi Sean bisa mengerjai bocah ini. Dia sudah terbiasa hidup enak dan mewah, kali ini biar Sean sedikit bermain dengannya.

"Shit.. Awas lo ya, kali ini lo bisa nyuruh-nyuruh gue begini. Lain kal.. "

"Sssttt.. Buruan, ato gue gajadi masak nanti. Gimana hah..hah??" Sean mendekap kedua tangannya dan sedikit mencondongkan tubuhnya pada yibo.

Karna mendapatkan perlakuan yang mendadak seperti ini, siapa sangka yibo akan segera menurut pada sean. Dia jelas jelas tidak bisa terlalu lama di depan sean dengan jarak sedekat ini.

*bangun yibo. Lo gabisa begini terus. Apa sean-ge selalu gini ke orang lain*

Yibo mungkin menganggap dirinya gila. Entah kenapa dia selalu bersikap aneh ketika mendapatkan perlakuan sean seperti tadi. Yibo selalu ingin memastikan perasaannya pada dirinya sendiri, dia tidak ingin salah langkah untuk menghadapi hal semacam ini. Cinta??

Kalian semua pasti yakin, Tuhan telah menciptakan setiap cintamu. Entah itu dengan orang tua, anak-anak, wanita, atau lelaki. Walaupun kamu tidak tau dimana cintamu berada saat ini, percayalah Tuhan telah mempersiapkan seseorang diluar sana untuk di pertemukan denganmu kelak. Kamu hanya perlu bersabar, karna setiap langkah yang akan kamu pijak untuk menemui cintamu itu tidaklah mudah. Bahkan kamu harus singgah di beberapa hati dulu untuk bertemu dengan cintamu itu. Cinta tau jalan pulang, cinta tau jalannya kembali, cinta tau dimana rumahnya. Kadang, jika kamu sudah menemukan cintamu tapi Tuhan belum mengiyakan keinginanmu, Dia-Nya bisa kapan saja mengambilnya. Kamu tidak perlu marah jika tidak di takdirkan dengannya, anggap saja jika kamu tidak bisa memilikinya kamu bisa menggantinya hanya dengan menjaganya. Dan jika kamu tidak bisa menjaganya, maka cukuplah rasakan keberadaanya.

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang