7

207 19 1
                                    

Seperti yang dikatakan yibo sebelumnya pada sean. Dia mau menunggunya di coffee shop seberang kampus. Bukan kebiasaan atau kesukaan seorang yibo haddrick untuk menunggu seseorang, baginya menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Lantas apa ini sekarang? Bukannya dia sedang menunggu.

1 jam telah berlalu yibo masih setia menunggu sean di tempat itu. Bukannya jika tidak memiliki perasaan apa apa padanya, dia bisa saja meninggalkan sean? Buat apa masih menunggunya.  Yibo yang sedang sibuk memainkan handphone nya, tiba tiba di kagetkan dengan suara gadis di depannya.

"Yibo kamu disini, kamu menunggu seseorang" Gadis berparas cantik dan memiliki wajah yang kecil duduk di kursi depan yibo.

"Zoy, lo bukan nya lagi kerja"

"Ah, aku sedang off hari ini, tapi kebetulan aku mampir kesini dan melihatmu. Sambil menunggu orang mu datang, boleh aku duduk disini?" Gadis itu tersenyum sangat manis

"Ya, duduk aja"

*dia masih sama seperti dulu, dingin dan cuek*

Raut canggung dari wajah gadis itu sangat kentara. Sepertinya dia ingin sekali mengobrol dengan lelaki yang dia sukai sejak dulu itu, tapi dia tidak tahu harus memulainya dari mana. Semua keberanian telah dia kumpulkan, akhirnya dia mencoba membuat suara di antara mereka berdua.

"Ehem, yibo. Aku mau ngomong sesuatu" Gadis itu sama sekali tidak berani menatap yibo yang berada didepan nya. Padahal ini adalah waktu yang dia tunggu selama ini. Dia tahu, jika yibo sudah mengetahui tentang perasaanya sejak dulu. Tapi ini lah yibo, dia tidak pernah mengindahkan perasaan nya sama sekali.

"Ngomong aja si, gue denger ko"

"Kamu tahu kan, dari dulu aku menyukaimu. Apa di waktu sekarang, aku boleh memiliki kesempatan ini?" Gadis itu jelas saja terlihat sangat gugup, dia hanya memainkan jari jarinya untuk menenangkan hatinya yang siap sakit kapan saja.

"Aku tahu, kamu mungkin ngga suka sama aku. Tapi semua bisa di coba kan?" Gadis itu melanjutkan

"Hhmm.. Zoy, lo gadis yang cantik, baik. Deserve betters zoy, temuin seseorang yang bisa ngebales semua perasaan lo. Dari dulu gue udah pernah bilang kan, lo jangan tunggu gue, jangan harepin gue. Gue ngga bisa kasih jaminan apa apa sama perasaan lo, gue gamau nyakitin lo" Yibo menatap zoy dan memegang tangan nya, dia sedikit ingin mentransfer kan kekuatan untuknya.

"Tapi yibo, kamu tau banget perasaanku dari dulu. Sampai sekarang pun perasaan ini masih sama, aku suka sama kamu"
Mata zoy kali ini mulai berkaca kaca,pertahanan yang dia jaga dari tadi akhirnya tidak bisa lagi dia tahan.

"Zoy gue bilang lepasin. Kalo lo gini terus yang ada lo nyakitin hati lo sendiri. Gue gamau punya hutang perasaan apa apa sama lo" Yibo mulai muak dengan sikap zoy yang keras kepala, dan dia sudah bersabar menjelaskan dengan baik kali ini.

"Ta-tapi gue.. " Zoy belum menyelesaikan ucapannya, tapi yibo dengan cepat memotongnya.

"Cukup zoy. lupain gue, dan lo bisa bahagia"

Zoy masih diam tapi matanya menjelaskan semuanya. Tidak lama setelah itu, tiba tiba sean datang dan dia terkejut dengan pemandangan yang dia lihat ini. Sean tidak ingin menebak apa apa yang terjadi di antara mereka berdua sebelum kedatangannya.

"Oow sorry gue ganggu obrolan kalian ya, kalian lanjutin aja dulu deh. Gue tunggu sebelah sana, oke" Sean menunjuk tempat kosong di luar caffee, lantas berlari keluar meninggalkan mereka berdua.

"Jadi dia yang sedang kamu tunggu dari tadi. Siapa dia? Aku tau, Kamu bukan tipe orang yang mau menunggu. Sepertinya kalian sangat dekat. dan juga, kemarin aku lihat kamu meng apload fotonya saat dia masak, bahkan saat dia tidur. Dia tidur dirumah mu? Siap.. "

"Zoy, gue bilang cukup. Lo bisa pergi sekarang"

"Oke, aku pergi sekarang. Ingat, kita belum selesai" Akhirnya zoy pergi meninggalkan yibo yang sejak tadi menahan marahnya.

-----------------

Yibo sekarang menghampiri sean yang sedang menunggunya di meja luar tempat ini. Yibo harap Sean tidak penasaran tentang apa yang dia lihat tadi.

"Sorry. Udah bikin lo nunggu" Yibo menepuk pundak sean, yang membuat empunya menengok dan tersenyum padanya

"It's oke. Lagian harusnya gue yang ngomong gitu kali. Kan gue yang bikin lo nunggu. Padahal gue udah nyuruh lo pulang duluan, jadi harusnya lo udah nyampe dari tadi. Kan gue jadi.. " Kalimat Sean yang panjang lebar di sabet begitu saja oleh yibo

"Gila. Lo ternyata banyak omong juga ya, cerewet banget lo" Yibo tertawa melihat sean disebelahnya

"Ck.. Gue tampol juga lo ya. Oh ya, cewe tadi cewe lo? " Sean menelisik mata yibo, berharap dia mendapatkan jawaban atas ke penasarannya.

"Kalo iya emang kenapa? Lo cemburu ngga?" Yibo mengeluarkan smirk nya yang tidak bisa sean baca sama sekali.

"Ya gila aja lo, gue ngga kenal ya ama cewe tadi. Tapi di liat liat cewe tadi cantik juga, tapi ko tadi cewe itu nangis sih. Wah parah, lo bikin nangis anak orang ya?" Sean membombardir yibo dengan banyak pertanyaan yang membosankan. Entah lelah karna menunggu Sean terlalu lama, atau lelah karna menghadapi sikap zoy tadi, yibo akhirnya menyeret sean pergi dari tempat itu.

"Sialan. Lo banyak ngomong banget hari ini ya, lo udah kaya pacar gue aja" Yibo tertawa dengan tangan masih menggandeng sean di sebelah nya.

*what the hell.. Just shut up your mouth yibo haddrick*  Sean yang masih di gandeng yibo, tetap diam atas perlakuan yang dia dapat.

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang