Sebenarnya bukan keinginan sean untuk mampir ke tempat coffee shop sebrang kampusnya. Dia menuruti keinginan yibo untuk mengikutinya karna dia tidak ingin berdebat yang tidak penting, masih banyak hal yang harus sean segera selesaikan ketimbang meladeni bocah itu.
*gue harus cepet cepet selesein masalah ini, dan pergi dari bocah sialan ini*
Ting..
Lonceng yang menggantung diatas pintu selalu berbunyi menandakan ada pengunjung baru. Gadis yang selaku kasir di tempat itu langsung sigap menyapa tamunya dengan ramah."Lo pilih tempat duduk aja, ntar gue nyusul" Ujar yibo
"Hmm" Sean hanya mendehemkan suaranya, dia sudah dibuat kesal oleh bocah itu
"Selamat siang, anda pesan apa"? Sangat sopan gadis itu menyapa customer nya.
"Oh ternyata kamu, apa kali ini kamu datang karna ingin melihatku?"
Gadis itu tersenyum sangat sumringah saat melihat cowok yang dia sukai sejak jaman SMA dulu tiba tiba datang ke tempat kerjanya. Pasalnya, selama dia bekerja disini dia belum pernah melihat yibo sama sekali mampir ke tempat ini, padahal coffee shop ini tepat di sebrang kampusnya.
"Ngga sama sekali, gue kesini sama seseorang. Ice americano 2" Ujar yibo sembari pergi dari hadapan kasir itu
"Oke, tunggu sebentar"
*hah dari dulu selalu seperti ini, jelas jelas dia tau perasaanku. Kali ini aku akan berjuang lagi. Tapi tunggu, dia bilang kesini dengan seseorang? Siapa? Cewek cantik kah? *
--------------
"Silahkan" Gadis itu mengantarkan pesanan yang yibo inginkan
"Thanks" Ujar yibo dengan acuh
"Ada yang ingin di tambah? " Gadis itu masih bertanya dengan sangat sopan, sesekali dia melirik seseorang yang datang dengan yibo kali ini.
"Cukup, lo bisa balik kerja zoy" Yibo melambaikan tangannya, berharap gadis itu segera pergi dari hadapannya.
*siapa cowok yang dateng sama yibo itu?ku rasa, dari jaman sekolah dulu dia sangat tidak pintar bergaul. Apa teman se kampusnya? Tapi cowok itu ko cuek banget sih*
Gadis yang bernama zoy itu masih penasaran dengan cowok yang datang dengan Yibo itu, sesekali dia melirik untuk melihat apa yang mereka lakukan. Zoy sangat tidak fokus bekerja kali ini.
"Zoy.. Fokus, kita sedang ramai pengunjung hari ini" Ujar pemilik coffee shop
"Ah maaf, baiklah baiklah"
----------------Suasana sangat canggung mewakili perasaan mereka masing-masing. Yibo yang ingin membuka pembicaraan, tapi sedikit ragu saat melihat raut wajah orang yang didepan nya itu.
"Ehem.. Sean gege, lo ngga suka kopi? Cepetan abisin dong, abis ini kita kerumah gue" Ujar yibo mencoba mencairkan suasana
"Lo capek? Lo ngga nyaman disini?"
"Duh cerewet banget sih, lo udah selesai kan? Cepetan balik dah, capek nih gue" Sean lantas berdiri dan mengambil semua barang barangnya. tas, buku, laptop, jaket.
Yibo dengan cepat membuntuti Sean di belakangnya."Sini gue yang nyetir, lo capek kan?"
"Ngga usah, nanti lo nabrakin mobil kesayangan gue dah" Sean yang hendak membuka pintu mobilnya dengan cepat ditarik oleh yibo, membuat badan dia spontan berputar menghadap ke arah yibo dengan jarak yang sangat dekat
*oh shit, apalagi ini ya Tuhan. Ini deket banget loh anjir* Sean berusaha berbaikan dengan hatinya kali ini.
"Muka lo lagi lagi merah begitu sih, lo capek sakit beneran kah?" Yibo mencoba menempelkan telapak tangannya ke dahi Sean. tapi yibo kalah cepat dengan sean, dia dengan cepat menangkis tangan yibo.
"Apaan sih lo, lebay banget. Yaudah nih kuncinya. Awas kalo lo bawa mobilnya kaya setan, gue lempar lo di tengah jalan nanti"
"Yaudah sini, mau gue bukain pintunya" Yibo meliriknya dan tersenyum
"Gue bisa sendiri ya, gue bukan tuan putri" Sean segera berputar menuju pintu penumpang, dia sedikit membanting pintu mobilnya karna kesal.
"Jangan dibanting dong, kalo copot kan repot"
"Berisik. Ini mobil gue ya, gue tau apa yang gue lakuin. Tugas lo cuma nyetir dengan benar kali ini"
"Oke Oke, dasar cerewet"
Yibo menjalankan mobilnya dan mereka sekarang menuju rumah yibo. Dia masih ingin menagih janji Sean yang mau meminjamkan laptopnya. Sesekali dia melirik orang yang berada di samping kursi penumpang, dia seperti melihat kedamaian yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
"Lah ini orang tidur, kayanya dia capek beneran hari ini".
Yibo masih mempertahankan senyumnya saat melihat sean tidur dengan nyaman di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
Non-FictionSean Alexa 25th, mahasiswa seni suara semester akhir yang sedang sibuk mengurus semua persiapan untuk sidang mempertanggung jawabkan dari 4thn masa study. Terbilang cukup cepat bagi seorang Sean Alexa menyelesaikan study nya. Sampai suatu hari, dia...