Dia yang awalnya kamu benci, kini mulai menjadi sosok yang bisa kamu terima keberadaannya. Dia yang kamu benci ternyata orang yang tidak terlalu buruk, dia diibaratkan bawang yang mempunyai banyak lapisan, dimana setiap lapisan yang dibuka membuatmu terkejut. Siapa sangka dibalik sifatnya yang menyebalkan itu, ternyata dia adalah orang yang perhatian.
Ini baru hari pertama sean pergi tanpa yibo yang biasanya selalu membuntuti. Sedikit ada rasa yang menilisik ke hati kecilnya, rasa yang biasanya selalu dia rasakan ketika pergi kemanapun dengan yibo. Semenjak kejadian kemarin malam, pikiran sean tidak pernah lepas dari semua kata kata yang yibo ungkapkan. Dia masih bertanya-tanya apa maksud dari semua perkataan yibo. Sean tau yibo adalah type orang yang pandai bercanda dengan siapapun, tapi malam itu sean bisa membedakan mana yibo yang sedang bercanda, mana yibo yang sedang serius. Apa dia harus menanyakan masalah ini langsung kepada sean?
"No.. No. Gila kali gue ya, masa iya gue harus nanyain masalah begini sama itu bocah. Yang ada gue di kira ke Pede an dah". Sean menggeleng gelengkan kepala nya berharap semua asumsinya salah kali ini.
"Heh lo kenapa, kaya orang kena penyakit ayan aja geleng geleng kepala" Zho dengan jiput yang tengah asik bermain laptop di depannya bergantian melihat sikap sean yang aneh sejak tadi.
"Sialan mulut lo tuh emang ngga pernah berubah ya zho, gue kating loh ini"
"Cih kating apaan macem begini, gue sih ngga takut punya kating kaya lo" Zho mencebikan bibirnya.
"Lagian ka sean dari tadi tuh kenapa sih, kayanya ngga konsen gitu. Raga disini tapi nyawanya ngga tau dimana" Kali ini jiput yang mulai berbicara dengan sean. Jiput adalah anak yang termuda dari mereka bertiga, tapi kadang dialah yang sering menjadi penengah saat sean dan zho beradu mulut seperti tadi.
"Lah put, lo kaya ngga tau dia aja. Dia kan emang ngga ada nyawa nya. Ini tuh yang didepan lo isinya cuma tulang, angin ama kentut doang" Zho lagi lagi menyambar pembicaraan jiput, zho itu sangat menyukai berdebat seperti ini dengan sean, lebih tepatnya mengejek bukan berdebat. Tapi karna sean paham dengan sifat zho, zho itu orang yang mengeluarkan emosi tanpa memperhatikan kata katanya pada lawan,selagi lawan nya tersakiti dia akan lupa dengan sopan santun saat berbicara. sean tidak pernah mengambil hati apa yang zho katakan. Sean paham, maksud zho itu hanya bercanda dengannya, karna sebenarnya zho adalah teman yang baik.
"Ka zho ah, ngomong nya jangan begitu" Jiput menyikut lengan zho, dan melihat perubahan ekspresi dari Sean
"Sean lo kenapa, sorry kalo gue bercanda nya keterlaluan" Zho yang hawatir mencoba menepuk pundak sean dan duduk di sampingnya.
"Woi.. It's oke. Gue bukan mikirin masalah ini ko. Gue cuma.. " Sean yang ragu ragu akhirnya tidak melanjutkan pembicaraan nya.
"Cuma apa? " Zho dengan jiput bersamaan.
"Ngga. Ngga papa ko, hehe" Sean menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sean ternyata belum siap menceritakan pada sahabatnya ini.
"Lo serius? Kalo lo ada masalah, jangan sungkan buat cerita sama kita berdua, oke" Zho merangkul pundak sean. zho juga paham, kapan Sean serius, kapan Sean bercanda.
"Dih dasar. Tadi aja lo ngatain gue, sekarang manis gini. Plin plan banget kaya cewek lo, pasti ada mau nya nih" Ujar Sean tertawa mengejek
"Sialan. Cukup dengan traktir gue ama jiput ice americano 1 cup lagi, semua beres" Zho menyilangkan kedua tangannya dan tertawa ada jiput yang didepannya.
"Ck pesen dah pesen. Gue yang bayar semua ko. Put lo pesen gih, mau nambah cemilannya juga nggapapa"
"Asik, siap boss ku"
--------------
Berbeda dengan Sean, saat ini yibo sedang tidak bersemangat melakukan hal apapun. Bukan dia tidak mampu untuk membuang buang waktu dan uang hanya untuk bersenang senang, tapi hari ini semangatnya tidak seperti biasanya saat dia biasanya dengan sean. Rumah terasa kosong seperti tidak ada kehidupan apa-apa. dia yang biasanya melakukan segala hal dengan ada sean di sampingnya, hari ini baru saja sehari tanpa Sean dia sudah kehilangan rutinitasnya. Tidak ada yang biasanya banyak bicara hari ini, tidak ada yang memasak, tidak ada yang menonton TV nya.
"Sigh" Yibo mencebikan suara kesalnya.
"Baru aja sehari sean-ge pulang, gue udah bingung mau ngapain, gue laper". Yibo membaringkan badannya dan mengambil HP nya, mencari kontak Sean.
Segala sesuatu memang di mulai dari terbiasa. Awalnya kamu sendirian melakukan hal apapun, lalu datang seseorang yang menemanimu melakukan kebiasaanmu. Mulai dari hal kecil kalian bisa melakukannya bersama, dan kamu mulai nyaman dengan itu semua. Tapi tiba tiba seseorang itu pergi untuk sementara, apa kebiasaanmu juga ikut pergi bersamanya?
Hi hello annyeong 👋🙋🤗🤗👐
Ternyata disini ada yang baca corat coret ku😁. Cerita sedikit Yup,ini sebenernya ngga sengaja bikin begini. ini awal nya projectku buat bikin AU di twitter, tapi berhubung aku ngga ada laptop jadi ku bikin storynya lewat sini. Biar enak bikin kalimat bold, Italic, underline nya😅.
So, kalo ada yang baca disini tapi pengen tau versi AU nya di twitter, bisa mampir ke akun twt ku @MHW0315. Bye bye👋👋😚

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
No FicciónSean Alexa 25th, mahasiswa seni suara semester akhir yang sedang sibuk mengurus semua persiapan untuk sidang mempertanggung jawabkan dari 4thn masa study. Terbilang cukup cepat bagi seorang Sean Alexa menyelesaikan study nya. Sampai suatu hari, dia...