👻 ( 19 ) 👻

1.4K 147 4
                                    

Sakura tengah duduk di kantin sekolah kedua putranya. Ia melihat kedua putranya yang dikerumuni teman-teman dekat mereka. Jangan lupa dengan siswi-siswi yang menatap si kembar dengan tatapan kagum.

Selama ini banyak yang menyukai kedua putranya. Sakura sama sekali tidak keberatan jika mereka berdua banyak diidolakan murid lainnya, tetapi kedua putranya tidak nyaman dan tidak suka menarik perhatian.

"Kalian berdua jadi pusat perhatian lagi tuh" ucap salah satu teman keii dan reii.

"Aku sudah bilang jangan makan di kantin" ucap keiichi risih.

"Tapi kan sekali-sekali, jika terus-terus makan di kelas sangat membosankan" jawab reiichi cemberut.

"Aku makan di kelas saja" ucap keiichi berdiri. Ia berdiri sambil membawa makan siangnya. Reii akhirnya mengalah dan mengikuti saudaranya. Begitupun dengan teman dekat mereka.

Arwah sakura turut berdiri.

"Matsuri, aku pergi dulu!" ucap sakura melambaikan tangan padanya. Matsuri masih bekerja di kantin sekolah, mulai tahun depan ia akan pindah tugas ke kantin sekolah menengah.

Matsuri hanya tersenyum tipis dan kembali bekerja. Sakura mengikuti kedua putranya dari belakang. Ia melihat kelima anak laki-laki itu, ia menatap punggung kedua putranya. Tinggi mereka juga sudah bertambah, sakura masih tidak menyangka kini kedua putranya akan beranjak remaja.

"lain kali jangan mengajakku makan di kantin lagi" ucap keiichi.

"Ne" jawab reiichi. Reiichi nampak membalas sapaan murid yang menyapa dirinya. Tidak hanya tampan, reii juga sangat ramah pada murid lainnya dan itu membuatnya disukai. Berbanding jauh dengan keii yang tidak pernah membalas sapaan murid lain.

Keduanya memiliki sifat menurun dari kedua orangtuanya. Keiichi dengan sifat sasuke yang dingin, acuh dan kalem sedangkan reiichi dengan sifat sakura yang ceria, baik, dan ramah. Tetapi mereka memiliki kesamaan yaitu kepintaran dari kedua orangtuanya.

.
.
.
.
.

Jam 15.36.

Sakura berbaring di sofa milik sasuke. Ya dia datang ke perusahaan setelah kedua putranya sudah pulang sekolah. Sakura sangat nyaman bersantai di ruangan CEO sasuke, sedangkan pria itu tengah sibuk dengan tugasnya.

Sakura melirik pada sasuke.

"Heh~... Apa dia tidak bosan? Ia tidak ada waktu bersenang-senang sama sekali" ucap sakura bosan.

Sakura merubah posisinya menjadi duduk, lalu duduk di bangku langsung berhadapan dengan sasuke. Ia menatap intens pada sasuke. "Jika aku jadi kau, aku akan bersenang-senang dulu" ucap sakura.

"Kebetulan sekali, aku sangat bosan dan ingin bersenang-senang. Bagaimana kalau aku menjahilimu saja hehe" ucap sakura.

Sebuah ide jahat ada di kepala pink nya. Sakura mendekat pada sasuke dan dengan tidak sopannya ia duduk di meja pria itu, toh sasuke tidak akan tahu.

"Tenang, aku tidak akan menyakitinya" ucap sakura menyeringai. Tangannya akan bergerak ke satu arah. Sasuke menoleh cepat kearah depan.

Klik...

Sakura menarik tangannya dan kembali berdiri dengan kikuk di samping kursi sasuke. "astaga... Kau gila sakura" batin sakura. Ia merutuki dirinya karena terpikir sebuah ide mesum pada sasuke.

Sedangkan, sasuke tidak sadar ia hampir dilecehkan arwah mesum. Pria itu menatap pintu terbuka dan seorang wanita dengan pakaian merah ketat memasuki ruangannya.

Spirit of a Mother [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang