👻 ( 17 ) 👻

1.3K 159 11
                                    

Seperti perkataan mikoto kemarin, lima hari kemudian pengasuh baru yang menjadi pilihan mikoto telah tiba. Keiichi dan Reiichi mematung di depan ambang pintu melihat wanita muda di hadapan mereka.

Kedua anak kembar itu mendongak memperhatikan tamu di hadapan mereka. Wanita muda itu menatap kedua anak di depannya.

"Bibi mencari siapa?" tanya reiichi. Wanita itu tengah melihat ke dalam apartemen. Keiichi memperhatikan dari atas ke bawah wanita itu. Ia terlihat tidak menyukai wanita tersebut.

"Apa kalian anak yang akan kuurus?" tanya wanita itu menatap sebentar keii dan reii lalu kembali melihat ke dalam apartemen.

"Ya, itu kami" ucap reiichi.

"Apa yang kau cari, bibi?" tanya keiichi yang tidak suka. Wanita itu menatap mereka lalu mengaruk belakang kepalanya.

"Ah... Dimana papa kalian? Aku harus berbicara dengannya" ucap wanita itu. Reiichi nampak tidak suka ia hendak menjawab tapi harus terpotong oleh saudara kembarnya.

"Bibi akan merawat kami bukan?, kenapa bertanya tentang papa?" ucap keiichi. Ia menyilangkan tangan.

"Ada apa kau mencariku?" ucap sasuke yang datang dengan handuk di bahu lebarnya. Wanita itu terlihat sumringah dan membungkuk hormat.

"Apa aku boleh masuk dulu?" tanya wanita itu. Sasuke terdiam sesaat lalu mengisyaratkan dengan kepala.

"Hn" jawabnya malas.

Wanita muda yang akan menjadi pengasuh kedua putranya itu langsung duduk di sofa. Sasuke duduk di sofa bersama kedua putranya.

"Perkenalkan nama saya tsuchigumo Hotaru, aku yang ditugaskan untuk menjaga kedua anak anda" ucap wanita itu. Keii masih menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka.

"Hn, kau bisa kerjakan tugasmu" ucap sasuke datar lalu berdiri dari duduknya. Reii menahan sang papa dengan menarik ujung pakaiannya.

"Papa, jangan tinggalkan kami dengan wanita itu" pinta reii dengan tatapan memohon. Puppy eyes.

"Kau tidak akan mati, jika aku tinggalkan satu hari" ucap sasuke kasar. Reii tersentak.

"Hey brengsek... Apa yang kau katakan pada putraku brengsek sialan!!" murka sakura. Arwah sakura dari tadi menemani di pojok ruangan melihat dari bawah penampilan pengasuh baru kedua putranya.

Reiichi mundur ketakutan karena sang papa berkata kasar padanya. Hingga ia kembali duduk di sofa sambil menunduk kepalanya dalam. Keiichi mengusap punggung saudara kembarnya untuk menenangkannya.

"Hm... Sepertinya pria itu tidak menyayangi anak-anaknya" batin hotaru.

Arwah sakura masih menyemburkan kata-kata 'manis' pada sasuke tanpa henti. "Heii brengsek minta maaf pada reii... Kau kira bisa berkata sekasar itu pada anak 6 tahun baka!!" murka sakura tanpa henti.

Sasuke berjalan menuju ke kamar untuk memakai jas kantornya tanpa dasi tentunya. Karena ia masih belum bisa mengenakan dasi selama 6 tahun. Setelah selesai dengan pakaian kerjanya, sasuke menyambar kunci mobilnya.

Tanpa berkata apapun pada kedua putra mereka. Sakura menoleh sebentar pada kedua putranya, ia akan segera kembali. Setidaknya sekarang ada pengasuh untuk menjaga kedua putranya.

Arwah sakura duduk di kursi penumpang disamping sasuke mengemudi mobilnya. Dan sakura masih menyemprot kata-kata kemarahan pada pria di samping.

"Kau membuat reii sedih dengan kata-katamu!"

"Apa kau tidak kasian padanya karna kau!!"

Bahkan sakura tidak sadar jika mobil tersebut berhenti. Sakura masih berbicara sendiri sedangkan sasuke melihat jam tangan dan melirik lampu lalu lintas yang masih berwarna merah.

Spirit of a Mother [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang