Agretarion : 20 (++++)

5.7K 316 37
                                    

Enjoy!!

.......

Greta menatap kesal suaminya yang sedang sibuk bermain game di ponsel nya. Mereka sedang berada di ruang keluarga. Rencananya malam ini, Rion ingin menemani Greta menonton kartun kesukaannya, Doraemon. Tetapi, Rion malah asik sendiri dengan ponsel, membuat Greta tidak nyaman.

Greta menggeser tubuhnya, menjauh dari Rion. Ia duduk sambil menaikkan kedua kaki kemudian memeluknya.

"Itu istrinya di cuekkin terus" ujar Dea pada Rion. Tetapi Rion tidak menggubrisnya, ia masih fokus mabar dengan teman-temannya membuat Greta semakin kesal.

Greta beranjak mematikan televisi. Kemudian gadis itu berjalan ke kamarnya sembari menghentak-hentakkan kakinya.

Rion yang sadar istrinya tidak ada disampingnya, menoleh ke kanan kiri. Terlihat Greta baru saja menutup pintu kamar dengan kencang membuat seisi rumah terkejut.

"Astagfirullah bini gue" ucap Rion sambil mengusap dadanya sabar.

"Samperin sana. Dia ngambek kamu cuekkin terus" suruh Dea pada putranya itu.

Rion hendak berjalan tetapi ditahan oleh Dea.

"Jangan lupa, kalo udah baikan, cepet bikin cucu buat ayah bunda" ujar Dea.

"Apaansih bun"

"Kok apaan? Kalian kan udah lulus sekolah, kamu juga kan udah ada kerjaan"

Rion tampak berpikir. Benar juga ya, dirinya kini sudah mulai melanjutkan perusahaan milik ayahnya. Rion juga sudah menjadi CEO disana karena otak nya yang cerdas dapat dengan cepat belajar.

"Iya nanti Rion coba. Tapi kalo Greta nya ga siap, gapapa ya bun" Dea mengangguk sembari tersenyum merespon ucapan Rion.

"Sayang?" ucap Rion ketika baru saja memasuki kamarnya bersama sang istri.

Tampaknya Greta meringkuk didalam selimut. Terlihat selimut itu bergetar, menandakan bahwa gadis itu tengah menangis.

Rion menghampiri istrinya. "Sayang hei" tangan Rion bergerak membuka selimut.

"Sayang kok nangis hm?" tanya Rion lembut. Greta menggeleng manja, sembari mengusap air matanya kasar.

Rion yang melihat itu lantas menghentikan pergerakan tangan Greta. Kemudian, pemuda itu menangkup pipi chubby gadisnya. Jempolnya bergerak menyeka air mata Greta dengan sangat lembut, seakan akan pipi itu dapat hancur jika disentuh terlalu kasar.

Rion kemudian mencium kedua mata Greta yang memerah, dilanjut mencium hidung serta pipi tembam gadis itu.

"Sayangnya Rion kenapa nangis hm?" tanya Rion lembut.

Mendengar suara lembut Rion membuat air matanya kembali menggenang.

"Sttt jangan nangis lagi udah yaaa. Mata kamu jadi merah, nanti sakit" Greta menggosok matanya, dan Rion kembali menghentikan pergerakan tangan Greta.

"Jangan digosok sayang, nanti tambah perih"

"Ta mau bobo" ucap Greta dengan suara parau nya.

"Iya ayo bobo" Rion yang semula berada dihadapan Greta, kini sudah ikut berbaring disamping Greta. Seperti biasa, pemuda itu membuka atasannya agar sang istri bisa memegang perut berotot nya dan tidur dengan tenang.

"Kamu ga ngambek lagi sama aku?" Greta mengangguk.

"Tumben cepet baiknya"

"Sayang" panggil Greta manja.

"Hm? Pasti ada mau nya nih" ucap Rion sambil mencubit hidung gadisnya gemas.

"Emm itu anu.."

"Apa sayang"

AGRETARION (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang