Langit pagi ini sangat cerah. Begitupun dengan ekspresi Rion saat ini. Ia sudah siap dengan seragam olahraga nya, karena hari ini, di jam pertama adalah pelajaran olahraga. Pelajaran yang sangat tidak disukai Greta. Ngomong ngomong soal Greta, Rion belum bertemu dengannya pagi ini. Apakah Greta masih belum bangun dari alam mimpinya? Sebaiknya Rion melihat keadaannya sendiri.
Rion berjalan ke salah satu sudut kamar, dimana disana ada pintu penghubung kamarnya dan gadisnya, Eh? Gadisnya? Sejak kapan Rion meng klaim Greta sebagai gadisnya? Mengungkapkan perasaannya saja Rion tak berani.
Rion membuka pintu itu, dan pemandangan seperti biasa. Greta masih bergelung dengan selimut tebalnya. Posisi tidurnya terlihat sangat tak elok untuk seorang gadis.
Rion berjalan ke sisi ranjang, meraih wajah mungil gadis kesayangannya, kemudian mulai mengelus dengan lembut. Hal itu membuat Greta terusik dari alam bawah sadarnya. Sadar ada seseorang mengelus pipi gembilnya, Greta membuka mata. Pandangannya bertemu dengan wajah tampan dan fresh milik Rion.
Greta seketika tersenyum dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Rion. Rion tentu saja terkejut dengan tindakan Greta. Tidak biasanya gadis ini seperti itu.
"Gendooong!!" Rengeknya.
"Tumben manja, Ta?" tanya Rion seraya mengangkat Greta dan menggendongnya dari depan.
"Emangnya Ta gak boleh manja manjaan sama Rion? Rion udah gak sayang lagi ya sama Ta?" mata Greta mulai berkaca-kaca.
Rion yang melihat hal itu tentu saja panik, sebab, ia jarang sekali melihat Greta menangis dengan begitu mudahnya.
"Enggak gitu kok Ta, Rion sayang banget sama Ta, kok Ta bisa ngomong kayak gitu hm?" Greta menjawab dengan gelengan kepala. Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rion, yang membuat jantung Rion semakin menggila.
Rion melirik ke kasur milik Greta dan menemukan ada bercak berwarna merah kecoklatan. Sepertinya itu darah menstruasi. Hah? Menstruasi? Berarti Greta bocor? Dan saat ini, Greta sedang berada digendongan Rion?
"Ta" panggil Rion tak enak hati.
"Hm"
"Kamu, emm.. Bocor"
"Hah? Bocor?" Greta melirik kasurnya. Seketika matanya membulat sempurna. Ia melompat dari gendongan Rion. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat baju depan Rion terkena darahnya.
"Rion, maafin Ta. Ta gak tau" ucap Greta dengan suara bergetar.
"Rion pasti jijik banget bajunya kena darah" Greta mulai menangis. Kepalanya menunduk dalam.
Rion yang melihat itu, semakin tak tega. Ia kemudian meraih Greta ke pelukannya, menenangkan gadis itu.
"Engga apa apa Ta, cuma baju kok, aku gak jijik"
"Tapi kan ini...hiks... baju olahraga. Rion...hiks.. kan gak punya dua. Sekarang pelajaran olahraga. Kalo Rion gak pake baju olahraga, nanti dihukum sama pak Dian, hiks... terus Rion gak dapet nilai. Ini semua gara gara Ta....hiks... Ta cuma bisa repotin Rion. Maafin Ta ya, Ta ga akan repotin Rion lagi. Hiks... Hiks... " Greta sesenggukan. Merasa bersalah.
"Ta, kamu sama sekali gak ngerepotin aku. Aku gak apa apa kok Ta. Kamu jangan nyalahin diri kamu. Justru aku seneng direpotin sama kamu. Artinya, aku berguna buat kamu. Jangan pernah ngomong begitu lagi. Aku bakal marah" Rion semakin mempererat pelukannya pada gadisnya.
Tangisan Greta mulai mereda. "Terus sekarang gimana?"
"Ya enggak gimana gimana" jawab Rion santai.
"Aduuh... Aduhh.. Perut Ta sakit... Aduh" Greta mencengkram perutnya kuat. Nyeri haid nya mulai terasa. Rion tentunya panik, tapi ia berusaha tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/215392601-288-k405707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRETARION (Selesai)
Teen FictionSpin-Off Bad Couple Completed Tentang Arion bersama Greta nya . . Jaminan 1000milyar% tidak ada orang ketiga. . . Cerita 100% hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu tidak disengaja. Jangan lupa follow profi...