Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi namun belum ada kabar satupun dari polisi, sungguh mereka benar-benar merasa kehilangan. Tak ada dari mereka yang ingin pergi dari ruang tengah, mereka semua sibuk akan pikiran mereka masing-masing.Tiba- tiba saja telpon appa berbunyi yang membuat mata mereka semua melihat appa mereka.
"Hallo"
"Hai Haechul.... Apa kabar?"
"KAU! "
"Hahaha.... Sekarang aku ingin mengambil hak ku."
" APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU."
"Tidak ku apa-apakan dia disini sangat bahagia."
"KEMBALIKAN ANAKKU"
"Hahaha santai Haechul"
"BAGAIMANA AKU BISA SANTAI SEDANGKAN ANAKKU BERSAMA MU BODOH!"
"hai kita lihat siapa yang bodoh disini, siapa yang menjual anaknya demi perusahaan."
"AKU MOHON KEMBALIKAN ANAKKU"
"tidak semudah itu."
"Tolong Ara hiks.." suara Ara dari sebrang sana
"RA KAMU DISITU NAK"
"UPS...kalau dia emang disini bagaimana?"
"A-aku mohon kembalikan anakku." Lirih
"Oh tidak bisa, selamat menerima nasibmu kim Haechul"
Tut tut tut
"AKKKGGHH AKAN KU BUNUH KAU KIM JAE WOOK." teriak frustasi dari Haechul
"Appa gimana sama Ara?" Tanya taeil
"Hiks... Ini semua salah appa, harusnya waktu itu appa tidak menandatanginya...hiks..Ara..." Lirih Haechul
"Maksud appa? " Tanya Jhonny bingung
"Waktu itu perusahaan appa lagi di ambang kebangkrutan,lebih tepatnya 8 tahun yang lalu..
Flashback on
" Pak perusahaan kita menurun derastis." Ucap sekretaris Haechul
" Apa! Bagaimana bisa?"ucap Haechul tak percaya
Jelas ia tak percaya pasalnya selama setahun ini sangat bagus, dan salam waktu sehari menurun drastis pasti ada yang salah
"Perusahaan dari JW chompeny juga memutuskan untuk berhenti memberikan dana untuk perusahaan kita pak." Ujar sekretaris Haechul
"Tapi bagaimana bisa, mereka yang memegang saham terbesar ke kita." Ucap Haechul.
"Pasti ada yang tidak beres aku akan menemui pihak JW." Lanjut Haechul dan pergi menuju ke JW chompeny.
JW chompeny
Dan disini lah Haechul sekarang berada di ruangan atasan dari JW chompeny, tadi ia di minta untuk menunggu karena atasan mereka belum datang. Berselang 15 menit pintu pun terbuka, yang membuat Haechul menoleh
"Wah wah... Lihat ada siapa yang datang" ujar orang itu sambil bertepuk tangan memandang Haechul remeh
"Jae Wook kenapa kau memutuskan untuk berhenti secara sepihak memutuskan kontrak begitu saja." Ujar Haechul
"Ya mah bagaimana lagi, aku tak mendapatkan apapun." Ucap jae Wook
"Dan yah aku memberikan dana hanya karena Mina istrimu itu yang memohon padaku, seharusnya ia menjadi milikku bukan? Tapi ia tetap saja bersamamu padahal ia berjanji akan perpisah padamu lalu menikah denganku " Lanjut jae wook
"Tidak itu tidak mungkin, bagaimana bisa Mina..." Ucap Haechul tak percaya bahwa istri tercintanya menjual dirinya hanya untuk perusahaan nya.
"Ya itu terserah padamu mau percaya atau tidak." Ucap jae Wook dan ingin pergi dari ruangannya
"Aku mohon jangan putuskan kontrak kita, perusahaan ku akan bangkrut." Mohon Haechul sambil bertekuk lutut di hadapan jae wook
"Apa yang akan kau berikan padaku, sebagai imbalan?" Tanya jae Wook
"Apapun itu." Jawab Haechul
"Baik, sebenarnya aku ingin istrimu namun karena ia bekasmu, aku ingin gadis kecil itu." Ucap jae Wook yang membuat Haechul kaget
"Tapi kenapa harus anakku?" Tanya Haechul
" Karena aku tertarik pada anak kecil itu,Kenapa keberatan?" Tanya balik jae Wook
Entah mengapa karena Haechul yang waktu itu sedang terdesak malah mengiakannya, ia menandatangani kontak itu.
Flashback off
"Karena itu ia, ingin mengambil Ara dari kita. Ingat di hari eomma kalain pergi meninggalkan kita? " Tanya Haechul kepada 10 anaknya
"Ingat wkatu itu eomma pergi menjemput Ara" jawab yuta
"Ya sebenarnya jae Wook ingin mengambil Ara waktu itu, namun eomma mu tak ingin jae Wook mengambil Ara darinya." Ucap Haechul yang mulai menangis.
"Aaakkkggg appa bagaimana bisa, seorang ayah tega menjual anaknya." Ucap winwin emosi
"Aku tak akan membiarkan ini semua terjadi." Lanjut winwin
"Tapi bagaimana caranya?" Tanya doyoung
"Apapun itu, aku tak bisa hanya berdiam saja" Jawab winwin
"Aku juga ingin menemukan Ara kembali tapi kita harus berpikir jernih, jika tidak Ara dalam bahaya ia bisa saja menyakiti Ara" jelas taeyoung
Brakk
Pintu terbuka dengan lebar, menampakkan Jungkook disana.
"Jaehyun bagaimana bisa?" Tanya Jungkook pada jaehyun
"Aku juga tak tau." Lirih jaehyun
"Bagaimana ini, Ara harus control hari ini, obatnya juga ia harus minum itu secara teratur."lirih Jungkook sambil berjongkok di sana. Sedangkan yang lain menatap Jungkook dengan pandangan yang seduh.
Tadi Jungkook sempat menelpon Ara namun tak di angakat makannya ia menelpon jaehyun dan malah mendapat kabar bahwa Ara di culik.
Jangan lupa vote and comend
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last /Nct 127 [Complete]
Fanfiction"lo itu bukan siapa-siapa di rumah ini jadi lo engak udah sok peduli sama kita. " "lo tuh nya dasar anak pembawa sial." "lo tuh gak ada gunanya sama sekali." "mati aja lo sana. " Apa salah aku sama kalian apa aku mati aja yah biar abang- abang en...