bagian tiga.

11.9K 2.3K 297
                                    

Sebut saja Niki gila. Sejak tadi tak bisa berhenti tersenyum karena memikirkan momennya bersama Sunoo sepulang sekolah tadi.

"Makasih ya, Niki" Sunoo tersenyum kikuk. Sudah lama tidak berbicara dengan Niki. Terakhir mereka bertegur sapa mungkin saat kelas sepuluh karena mereka sekelas. Niki hanya mengangguk, sok jutek. Padahal dalam hati ingin teriak kegemasan.

Sunoo lucu sekali seperti bayi, kulitnya putih bersih, rambutnya hitam legam, tubuhnya kurus dan—

"Niki? Kok ngelamun?" Sunoo melambaikan tangannya pada wajah Niki, bermaksud membuyarkan lamunan temannya itu.

"Eh? kaga kok" sangkalnya.

"Niki kenapa mau anterin aku? ngerepotin ga?" Netranya menatap Niki dalam.

"Ngga kok, rumah kita cuma beda beberapa blok doang. Santai aja," matanya menatap ke arah lain. Niki salah tingkah? sebut saja begitu.

Niki menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak memikirkan kejadian tadi. Sebenarnya tidak ada yang spesial dalam obrolan mereka. Satu-satunya yang spesial hanya Sunoo di mata Niki.

Niki melihat ponselnya, membuka aplikasi twitter dan jarinya langsung mengetikkan username milik Sunoo. Tidak ada update di twitter milik lelaki bermarga Kim itu, tumben sekali. Kemudian Niki berniat mengirim menfess untuk Sunoo yang kedua kalinya.

Ia tersenyum puas saat melihat tulisan Menfess berhasil terkirim!

***

Ting!

Notifikasi baru dari Twitter. Sunoo sedang fokus menonton Drama Korea saat ini. Namun, perhatiannya teralih saat melihat akunnya kembali disebut pada base sekolah. "Apa lagi sih ini?" monolognya.

Sunoo mengeja tiap kata yang disebutkan, sepertinya ini adalah video berbahasa Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunoo mengeja tiap kata yang disebutkan, sepertinya ini adalah video berbahasa Jepang. Dengan malas, Sunoo membuka aplikasi youtube. Mencari video yang ditujukan untuknya dan mempercepat hingga menit tersebut.

Ia mengerutkan dahinya, kemudian baru sadar setelah beberapa detik kalau itu adalah ungkapan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengerutkan dahinya, kemudian baru sadar setelah beberapa detik kalau itu adalah ungkapan cinta. Wajahnya panas, padahal cuaca sedang dingin. Apalagi sekarang, kulit wajahnya memerah hingga ke telinga. Ungkapan cinta macam apa yang dikirim secara anonim dan mengapa mendapat sangat banyak like dan retweet? Sunoo sangat malu!

Sunoo menenggelamkan wajahnya pada bantal. "Siapa sih sendernya," ia bergumam pelan. Membaca kembali subtitle pada video yang dimaksud.

"Sendernya harus aku cari sekarang."

***

Yang baca, jangan lupa votenya yaa! Satu vote dari kalian berarti buat aku, bikin semangat nulis💛

Anw hari ini sunki kebanjiran konten di iland cam😭😭 nangis banget ana-anakku.

Menfess | Sunki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang