bagian empat.

11.1K 2.1K 282
                                    

"Fokus, fokus!" Heeseung memantau adik kelasnya yang kini sedang berlatih dance di ruang musik. Minggu depan mereka harus mengikuti lomba dan Niki menjadi salah satu anggotanya.

Niki itu sangat suka menari, sedari kecil ia sudah belajar banyak tentang tarian. Termasuk pada umur sembilan, ia mulai belajar tarian Michael Jackson yang cukup sulit untuk anak seusianya. Niki adalah pribadi yang berbeda saat hari biasa dan di atas panggung. Niki pada hari biasa terkesan cuek, tidak peduli dengan sekitar, dan cenderung malas untuk menanggapi obrolan tidak penting dari temannya. Sedang saat di atas panggung, rasanya ia bisa membakar panggung itu.

"Udah jam istirahat, silahkan istirahat sebentar," Heeseung memerintahkan adik kelasnya untuk berhenti sejenak. Mereka sudah bekerja keras untuk lomba kali ini.

Niki menyandarkan tubuhnya pada dinding dengan Jay disebelahnya. Jika kalian bertanya mengapa Niki dan Jay bisa saling kenal? Tentu saja karena mengikuti klub yang sama.

"Permisi," sebuah suara menginterupsi dari balik pintu. Ketika Niki melihat si pemilik suara, pupilnya melebar. Iya, dia Sunoo.

"Kenapa, Sun?" Jay berdiri, lalu menghampiri Sunoo di depan pintu. Niki menguping, dalam hati bertanya mengapa Sunoo kemari saat jam istirahat. Apa ia ingin menemui Jay?

"Jay, aku mau pinjam gitar di dalam ruang band" ucapan Sunoo membuat Niki sedikit bersyukur. Intinya, Sunoo kesini bukan untuk menemui Jay, kan?

Sunoo berjalan pelan menuju ruang band, lalu mengambil gitar disana. Ruang musik dan ruang berlatih dance memang dalam satu ruangan besar. Namun, terdapat sekat diantara keduanya.

Sunoo memegang gitar dengan kedua tangannya. Lucu sekali, tubuhnya seperti tenggelam dibalik gitar karena kecil. "Sudah, terima kasih Jay!" Sunoo kembali mengembangkan senyumnya lalu berbalik menutup pintu. Tanpa sadar, Niki juga ikut tersenyum melihatnya, bucin.

"Lo suka Sunoo ya?" Niki yang sedang meneguk minumannya, hampir saja tersedak mendengar penuturan Jay barusan.

"Hah? kaga," Niki menyangkal sambil menutup botol minumannya. Jay tersenyum mengejek.

"Kelihatan banget, Nik. Dari Sunoo masuk sampe keluar lagi, mata lo ga lepas mandangin dia."

Sial.

"Cuma ngeliatin emang bisa disimpulin kalo gue suka?" kembali lagi pada Niki mode savage.

Jay tak kehabisan ide, "terus kalo dia senyum lo ikut senyum, suka ga tuh?"

"Ga bisa dibilang suka," Niki geram sekali, tidak ingin ketahuan Jay. Pasalnya, Jay itu ember. Bisa-bisa Sunoo langsung tahu semuanya.

Jay menelisik pada netra Niki, kelihatan sekali kalau anak ini berbohong, "mata lo nunjukkin kalo lo bohong."

Niki hanya diam, berusaha mengacuhkan ucapan Jay. "Lo kan yang kirim menfess buat dia?" Jay langsung menuduh.

"Menfess apaan? ga ngerti gue" Niki masih menyangkal. Apa sih yang dapat diharapkan dari seorang Niki?

"Base menfessailen itu punya Sunoo," Jay memberitahu fakta yang membuat Niki membulatkan matanya karena sangat terkejut.

Jadi Sunoo yang punya basenya?

"Mampus gue," Niki kelepasan berbicara dan tentu saja didengar oleh Jay.

"Hati-hati aja, katanya sih Sunoo lagi nyari siapa pengirimnya."

***

Pendek dulu ya, besok bakal ada momen Sunki! Jangan lupa vote nya dan tambahin book ini ke library kalian!

Anw ada yang ambyar gak sama sunki? GEMES BANGET MEREKA

Anw ada yang ambyar gak sama sunki? GEMES BANGET MEREKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Niki yang gemes sama Sunoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Niki yang gemes sama Sunoo. Bayii dasar!

Menfess | Sunki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang