bagian sebelas.

6.9K 1.4K 18
                                    

Hari ini Sunoo sudah bisa berangkat ke sekolah. Luka di kakinya sudah kering, ia juga sudah bisa berjalan seperti semula.

Sunoo malu mengakuinya, tetapi ia rindu dengan Niki. Sunoo sangat ingin bertemu dengan lelaki itu. Ada banyak pertanyaan di benaknya yang belum terjawab tentang lelaki itu. Sunoo ingin bertanya mengapa dua hari ini Niki jarang mengabarinya, hanya mengirimkan pesan teks singkat. Mungkin Niki sibuk mempersiapkan lombanya.

Ah, Sunoo baru ingat kalau lomba dance diselenggarakan hari ini.

Sunoo kemudian cemberut, kesempatan untuk bertemu Niki hari ini hilang sudah. Dalam hati ia berpikir bagaimana cara agar bisa menonton Niki, Sunoo ingin sekali menonton!

Ia menelungkupkan kepalanya di atas meja, malas sekali. Alasannya pergi ke sekolah hari ini malah tidak datang. Teman sebangkunya, Jay, juga sedang mengikuti lomba.

Sunoo tetap mengikuti pelajaran hari itu, walau hatinya sedikit tidak senang. Untungnya pelajaran hari itu tidak terlalu berat dan tidak ada ulangan.

Pulang sekolah ia akan pergi menonton Niki dan Jay, itu harus.

***


Sunoo keluar dari kelasnya, bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kini Sunoo bingung harus pergi naik apa. Jika pulang terlebih dahulu dan membawa motor sendiri, tangannya masih sedikit sakit untuk itu.

Sunoo berharap ada keajaiban. Sambil berjalan ke depan sekolah menggendong tas berwarna hijau mint miliknya, ia melihat-lihat sekitar. Siapa tahu ada yang ingin pergi kesana, Sunoo mau nebeng. Ia sengaja melewati ruang musik, menengok sedikit ke dalam barangkali ada manusia disana. Namun, tidak ada siapapun. Aduh, mungkin hari ini ia belum diizinkan untuk bertemu Niki.

"Ngapain, dek?"

Sunoo tersentak saat sebuah suara memanggilnya. Ia membalikkan badannya menghadap orang itu, "eh, kak Heeseung?"

Yang dipanggil namanya senyum, "lagi ngapain? Kalau mau cari orang masuk aja langsung, ga perlu curi-curi pandang dari luar."

"Eh, itu kak... orangnya gak ada kok." Sunoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sunoo jadi berpikir, apa kakak kelasnya ini akan pergi ke tempat lomba?

"Kak Heeseung mau pergi ke tempat lomba dance nggak?" Sunoo bertanya ragu-ragu, nekat sekali sebenarnya. Pasalnya, Sunoo tidak pernah berbicara dengan kakak kelasnya ini.

Heeseung mengangguk, "iya kok lo tau?"

Sunoo sedikit melotot mendengarnya, "aku boleh ikut gak kak? mau lihat temenku."

Heeseung tampak menimang sebentar. "temen atau temen?" Heeseung malah menjahili Sunoo.

"Temen, serius deh!" Sunoo tersenyum lebar.

"Boleh deh, ayo" Sunoo melangkah mengikuti Heeseung menuju parkiran dengan perasaan senang.

Dewi Fortuna sedang berpihak padanya hari ini.

***

Maaf aku baru update, please vote dan beri komentar yaa biar aku semangat nulis.

Menfess | Sunki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang