nungguin yaaa?
hahaha maaf aku baru sempet up book ini karena dari kemarin sibuk:( enjoy umbrellas! </3
***
Sudah terhitung dua bulan sejak mereka resmi berpacaran, tidak banyak hal yang membuat Sunoo dan Niki bertengkar. Pertengkaran paling serius mereka hanya karena Sunoo yang bandel tidak mau makan dan sakit sehingga tidak masuk sekolah selama tiga hari.
Hubungan mereka terbilang sangat lancar, walaupun di awal banyak yang iri akan Niki yang bisa mengencani laki-laki manis seperti Sunoo. Namun, menanggapi hal itu Niki hanya menjawab, "makanya jadi ganteng dulu kayak gue."
Sunoo juga sudah mulai mendampingi adik kelasnya dalam latihan rutin eskul broadcasting. Nampaknya ia sangat antusias akan gelar 'ketua eskul' yang akan disandingnya sebentar lagi.
Hari ini mereka berjanji untuk menonton bioskop berdua, Sunoo sudah merengek sejak dua hari yang lalu ingin menonton film Disney favoritenya, Mulan. Sebenarnya Niki tidak terlalu suka dengan film Disney, tetapi asal bersama Sunoo —pacarnya itu, ia pasti akan suka, sih.
"Niki lama nunggu?" Sunoo keluar dari rumahnya mengenakan hoodie berwarna kuning terang dan celana jeans biru. Cocok sekali dengan kulitnya yang sangat putih.
Niki menggeleng mendengarnya, memberikan helm milik Sunoo yang satu bulan lalu mereka beli bersama. Lucu sekali, katanya itu helm khusus untuk Sunoo dan tidak ada yang boleh memakainya.
"Niki,"
"Hm?" Niki bergumam sembari menyalakan mesin motornya.
"Nikiii," Sunoo duduk di motor milik Niki, lalu memegang kedua bahu lelaki itu.
"Apa?" Niki menoleh ke arah Sunoo di belakangnya.
"Kok cuekin aku?" Sunoo sedikit mencebikkan bibirnya, kesal.
"Ngga cuekin, Sun."
"Daritadi Niki diem aja,"
"Masa aku teriak teriak kayak orang utan?"
"Ih, Nikii!!!" Sunoo mencubit lengan Niki, kesal sekali dengan pacarnya yang datar ini. Sedang Niki hanya tertawa keras, heran dengan kelakuan Sunoo yang selalu berlebihan meminta perhatiannya. Padahal, Sunoo sudah mendapatkan semua perhatian milik Niki.
Niki mengendarai motornya membelah jalanan kota ditemani Sunoo yang memeluk pinggangnya erat. Ia sudah diperingatkan oleh Sunoo bahwa tidak boleh mengendarai motor terlalu cepat, nanti Sunoo akan memukulnya seperti saat itu, sakit sekali.
Kekerasan dalam rumah tangga, pikir Niki.
Mereka berdua sampai di bioskop dalam lima belas menit lalu langsung mengambil tiket milik mereka di loket karena sudah memesannya terlebih dahulu menggunakan aplikasi. Tentu saja Sunoo yang memesan, Niki mana mungkin berinisiatif seperti itu.
Mereka membeli popcorn ukuran besar, satu berdua agar lebih irit katanya. Lalu mengambil selca sambil memegang tiket bioskop. "Biar aku jadi anak hits," begitu ucap Sunoo kepada Niki.
Niki menggandeng tangan Sunoo erat, lagi-lagi bersyukur bahwa crush nya sejak satu tahun yang lalu sudah menjadi pacarnya, miliknya.
"Kenapa ngeliatin aku?" Sunoo bertanya karena sedari tadi ia sadar bahwa Niki tak lepas memandangnya.
Yang ditanya langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, "ngga, aku ngeliatin sebelahmu itu ada poster film baru." Niki mencoba mencari alasan dan hanya kalimat itu yang terlintas di otaknya.
Sunoo hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum di dalam hati, pacar tsundere nya itu memang susah sekali ditebak.
"Gimana eskul mu? Masih sibuk?" Niki mencoba memulai percakapan.
"Eum, lumayan sih. Masih ada beberapa tugas lagi untuk bisa serah terima jabatan. Capek banget aku, setiap hari pulang sore terus." Sunoo berbicara panjang lebar, selalu antusias akan obrolan mereka.
"Jangan lupa istirahat, makan juga. Nanti sakit kayak waktu itu loh, Sun." Niki dengan tegas memperingati.
Sunoo memasang pose hormatnya, "ayay captain!"
Lucu sekali, kalau ini bukan di tempat umum, pasti Niki sudah memeluk Sunoo sambil menguyel-uyel pipi putih lelaki itu.
Mereka berdua lalu masuk ke dalam teater, duduk bersebelahan sambil menunggu film diputar. Ini bukan pertama kalinya Sunoo menonton bioskop dengan Niki, tetapi rasa gugup dan berdebar di jantungnya masih terasa sangat jelas.
Setelah film diputar, Sunoo yang paling antusias untuk menontonnya. Ia beberapa kali berbicara dan memekik pada adegan perang yang ditampilkan di layar. Sedang Niki malah sibuk memperhatikan raut wajah Sunoo yang sangat lucu.
"Nonton tuh lihatnya ke depan, bukan ke samping," Sunoo menyindir pacarnya.
Sial, kenapa Sunoo selalu tau sih, batin Niki.
ting!
ting!
ting!
Ponsel milik Sunoo berbunyi berulang kali. Sunoo langsung bergegas melihatnya, siapa tahu ada urusan penting.
Sunoo sontak membelalakkan matanya setelah melihat menfess yang ditujukan untuknya itu. Jantungnya berdegup cepat, tetapi Ia berhasil mengontrol raut wajahnya karena tidak ingin Niki tahu perihal hal ini.
Haruskah ia memberi tahu Niki atau haruskah ia diam saja?
Sunoo sangat bingung tentang apa yang harus ia lakukan sekarang. Menit menit terakhir film yang menegangkan tidak terasa menegangkan karena Sunoo sudah sibuk dengan pikirannya sendiri.
Ia harus mencari tahu siapa pengirim menfess ini secepatnya.
***
gimana nih? kira kira siapaa ya yang kirim mf hate begitu? apa Sunoo punya musuh? atau cuma iri sama hidupnya Sunoo?
Mau tau? Makanya jangan lupa vote + komentarnya yaa biar aku semangat nulis!
KAMU SEDANG MEMBACA
Menfess | Sunki ✔
أدب الهواةNiki yang diam-diam mengirimkan menfess untuk Sunoo di base sekolahnya. "Jadi Sunoo yang punya basenya?" "Mampus gue." Start: 12-09-2020 End: 09-05-2021 © calyaval