bagian akhir.

7.1K 947 253
                                    

Dari kejauhan Jay bisa melihat interaksi antara Niki dan Sunoo, rahangnya mengeras, matanya memerah marah.

"Mau apa lo?!" Jay berteriak sembari menepis tangan Niki dan mendorong lelaki itu. Suara yang cukup lantang itu berhasil mengalihkan atensi orang yang berada di sekitar mereka.

"Gue udah peringatin lo buat jangan deketin Sunoo lagi. Lo tuli?!" Jay menatap nyalang ke arah Niki, "laki-laki berengsek kayak lo gak cocok buat Sunoo!" lagi dan lagi Jay meninggikan suaranya. Terlihat jelas hal itu cukup membuat Sunoo sedikit ketakutan.

Niki berdiri, "Gue gak ngapa-ngapain, gue cuman mau jelasin ke Sunoo soal kesalah pahaman ini," saut Niki yang juga mulai terpancing emosi.

"Gak ada yg perlu lo jelasin, semuanya udah jelas!"

PLAKKKK...

Suara tamparan yang begitu nyaring terdengar, bukan dari Jay maupun Niki yang sedang bertengkar, tetapi dari orang lain. Hal itu cukup membuat semua orang yang ada disana terkejut.

"APA MAKSUD LO NAMPAR GUE?!" Jay semakin naik pitam, ia berteriak sampai urat-urat lehernya nampak.

"Harusnya yang lo tampar si berengsek itu, bukan gue!" Jay kembali berteriak sambil menunjuk ke arah Niki.

"LO YANG BAJINGAN JAY!! LO!!" Jiheon tak mau kalah, gadis itu berteriak tepat di depan muka Jay.

"Maksud lo? Udah jelas dia yang nyakitin Sunoo," saut Jay tak terima.

Tanpa pikir panjang, Jiheon menyerahkan ponsel Sohee dengan kasar kepada Jay. Jay menerima ponsel itu, dan melihat isi didalamnya. Matanya membelalak terkejut, tiba-tiba Jay menjadi panik. Tetapi ia menutupinya dengan mencoba tenang.

"Nggak ini bukan gue, lo gausah jadiin gue kambing hitam dari kesalahan yang dibuat sama lelaki brengsek itu!" Jiheon berdecih lalu tersenyum remeh.

"Kambing hitam? Lo bilang kambing hitam hah? Udah jelas itu akun lo Jay! Lo gausah ngelak lagi."

"Nggak, lo gausah nyoba buat bantuin Niki, ini bukan gue," Jay terus membela diri.

Jiheon tersenyum remeh ke arah Jay. "Serahin hp lo!" Jay kembali panik melihat Jiheon menengadah meminta ponselnya.

"Serahin ponsel lo gue bilang!" dengan tangan sedikit bergetar, Jay menyerahkan ponselnya kepada Jiheon. Dengan cepat gadis itu membuka akun media sosial milik Jay dan gotcha benar saja, akun yang mengirim pesan kepada Sohee adalah miliknya.

"Lo liat ini! Lo liat! Itu akun lo Jay!"

Sunoo yang sedari diam, kini mulai bergerak, ia merebut ponsel Sohee yang berada digenggaman Jay.

Sunoo terkejut, melihat apa yang berada di sana. Tatapannya kini berpindah ke arah sang sahabat dengan mata yang berkaca-kaca.

"Nggak gitu Sun, nggak gitu." Melihat reaksi Sunoo, Jay mencoba meraih tangan Sunoo tetapi ditepis olehnya.

"Kenapa, Jay?" Sunoo meremat handphone milik Jay yang masih digengamnya.

Jay panik, jantungnya bekerja 2x lebih cepat sekarang. Berbeda dengan Sunoo yang justru merasakan sakit yang begitu amat. Jantungnya seperti ditusuk, dadanya menjadi semakin sesak.

"Sun, aku bisa jelasin semuanya." Sunoo tak menjawab, air matanya telah turun sedari tadi. Sunoo tidak pernah menyangka sahabat yang ia percaya bisa berbuat sejahat itu padanya.

"Aku suka kamu, Sun. Aku gak mau kamu dekat-dekat sama Niki. Aku gak suka ada cowok lain yang deket sama kamu, aku benci itu Sun. Aku tau cara aku salah, aku minta maaf Sunoo." Jay mencoba meraih tangan Sunoo, memperlihatkan raut penyesalan miliknya.

Menfess | Sunki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang