3. Pindah Hati

38 14 15
                                    

Selamat membacaaa, jangan lupa tinggalin vote sama comment yaa, share juga ok ;)

👑 👑 👑

Tidak ada sahabat laki- laki dan perempuan, pasti salah satunya atau kedua- duanya tersirat rasa cinta.

Pukul sepuluh malam Nashwa sudah tertidur pulas, disamping itu Dinda sedang sibuk membalas chat dari teman- temannya. Tiba- tiba ada satu notif masuk, tertera nama yang sudah tidak asing lagi bagi Dinda, awalnya sangat membosankan karena Dinda merasa risih akan kehadirannya, namun sekarang Dinda sudah mulai respect dengan orang tersebut.


"Na" panggil Dinda sambil menepuk- nepuk bahu Nashwa.

"Nanaaaa bangunnn please..."

"hoaaam.. Hm..?" tampaknya Nashwa masih merasa ngantuk saat Dinda membangunkannya.

"Aku mau cerita" jawab Dinda heboh.

Nashwa mengucek matanya yang masih berat untuk dibuka "kenapa? Ali?"

"Eumm ka Arga"

Nashwa langsung membelakakan matanya "Hah? Kenapa? Dia nembak ka Dinda lagi? Trus ka Dinda jawab apa?" tanya Nashwa seperti wartawan, jujur saat ini Nashwa sedang takut jika Dinda menerima Arga sebagai kekasihnya.

"ish nanya nya bisa satu- satu ga?"

"Hehe, sorry ka, Jadi kenapa?"

"eumm tebakan kamu bener mir, ka Arga nembak aku lagi.."

Mendengar kata- kata yang terucap dri mulut Dinda tadi, hati Nashwa terasa perih. Orang yang ia cintai sejak kelas tujuh setia membuka hatinya untuk sepupunya sendiri. Nashwa bingung harus menanggapi apa.

"trus?" tanya Nashwa dengan hati yang berharap Dinda tetap setia dengan Ali.

"Kalau aku terima Ka Arga, trus aku putusin ali gimana?"

"Hah?? Gila aja kak! Aku ga setuju" jawab Nashwa tegas. "ka Dinda sama Ali aja belum ada satu tahun masa mau putus. Dulu kan ka Dinda pernah bilang sama aku kalau ka Dinda ga ada rasa apapun sama ka Arga.."

"Huftt, aku tahu keputusan yang aku ambil ini salah besar, tapi hati aku udah pindah ke ka Arga Na.."

Nashwa masih diam tidak menjawab. "Na.. Bantu aku ya.. Bantu aku untuk bilang ke Ali kalau aku mau menyudahi hubungan aku sama dia.."

Nashwa diam lagi, tangannya gemetar, hatinya sakit. Masalahnya, yang pertama Nashwa mencintai Arga. Yang kedua Nashwa menyayangi Ali. Mana mungkin Nashwa tega melihat Ali ditinggal sang kekasih.

"Na please.."

Nashwa menarik nafas panjang "ekhem, eumm aku tahu perasaan ka Dinda sekarang gimana, tapi.. Kalau untuk membantu ka Dinda memutuskan hubungan ka Dinda sama Ali, aku angkat tangan ka.."

"Kenapa?"

" Maaf ka, itu kan hubungan kalian, jadi aku ga ada urusan dengan masalah itu, aku juga ga tega lihat ekspresi Ali nanti saat tahu ka Dinda lebih memilih Arga.."

Dinda beranjak dari kasur membuka pintu balkon, Nashwa membuntuti dari belakang " Maaf banget ya ka.."

Dinda membalikkan badannya menghadap Nashwa "Aku minta saran sama kamu"

"Apa?"

"Menurut kamu, aku bicarakan ke Ali dalam waktu dekat atau biar Ali tahu dengan sendirinya?"

Nashwa diam sejenak
"Menurut aku mendingan dalam waktu dekat, eumm soalnya kalau Ali tahu dengan sendirinya pasti dia kecewa banget ka.."

"Hmm iya sii, yaudah makasih Na.. Maaf tadi ganggu hahah, tidur lagi gih"

Untuk RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang