بسم الله الرّحمن الرّ حيم
Selamat membaca..🤗
👑 👑 👑
Nashwa sampai di rumahnya dengan menahan rasa sesak, pertama kalinya Nashwa tidak mengucapkan salam saat masuk rumah, Nashwa langsung masuk ke kamarnya."Masuk rumah tu ucapkan salam Nanaa" Ucap Fatah yang sedang menonton TV.
Nashwa tidak memperdulikan perkataan Fatah, ia langsung menutup pintu kamarnya, ia langsung menangis sejadi- jadinya, ia takut jika Ali benar- benar tidak akan memaanfkannya. Tiba- tiba pintu kamarnya terbuka.
Dinda, awalnya ia ingin menanyakan semua tentang lukisan itu, namun saat ia melihat Nashwa sedang menangis, ia mengurungkan niatnya. Ia langsung menghampiri Nashwa seraya memeluknya. "Naa kamu kenapa?"
Nashwa masihenangis tersedu- sedu "Astaghfirullah" Nashwa tiba- tiba menghentikan tangisnya.
"loh kamu kenapasi?" tanya Dinda terkekeh pelan.
"kak, tadi aku pesen bubur dua, tapi aku lupa bawa"
"Hah? Jadi kamu nangis cuma gara- gara itu?"
"eh ngga juga.. Aku-"
Belum selsai bicara, Ayu, Ibunya Dinda membuka pintu kamar. "Dinda, ada Ali di bawah"Nashwa dan dinda langsung saling tatap,"mau nemuin aku bu?"
"yaiyalah mau nemuin kamu, masa nemuin mas Fatah"
"yaudah, Dinda sebentar lagi ke bawah, makasih bu.."
"semangat kak"
"huftt sip"
Dinda sudah menuruni tangga dan menghampiri Ali yang masih menunduk.
"eh itu Dindanya udah dateng, gue ke belakang dulu ya" Ucap Fatah.
"iya mas" jawab Ali sopan.
Sebenarnya Ali hanya ingin mengantarkan bubur Nashwa yang tadi tertinggal dan belum sempat dibayar, tapi Ayu menahan Ali untuk pulang, jadi Ali terjebak dalam lingkup yang tidak ia inginkan saat ini.
"ekhm" Dinda berusaha mencairkan suasana.
"Gue cuma mau nganterin bubur ini, punya Nashwa tadi ketinggalan di sana, permisi, gue pamit sekarang" Ucap Ali tanpa basa- basi.
Hah? Gue? Jangan-jangan Ali udah beneran marah? Dinda menyusul Ali ke depan "Li.. Ada yang mau aku omongin sama kamu"
Ali membalikan badannya "apa? Putus?"
Dinda menganggukan kepalanya "Li dengerin penjelasan aku dulu ya.."
"Assalamu'alaikum" tanpa mendengarkan penjelasan Dinda, Ali langsung melangkahkan kakinya.
"yang harus kamu tahu, Nana gak salah apa- apa" teriak Dinda.
Ali menghentikan langkahnya kemudian melanjutkan langkahnya kembali. Di atas, tepatnya di balkon ada Nashwa yang mendengar percakapan mereka. "semarah itu Ali sama gue?" tanya Nashwa pada dirinya sendiri. Nashwa membalikan tubuhnya saat Ali menatap ke arah balkon.
👑 👑 👑
Nashwa melangkahkan kakinya di koridor sekolah bersama Dinda, ia teringat perkataan pak Asep agar tunggu Ali tenang, baru ia meminta maaf. "dah Naa.." ucap Dinda, Nashwa hanya membalas dengan senyuman.
Saat Nashwa masuk kelas, ia melihat Ali kembali duduk di bangkunya, Nashwa merasa takut jika ia duduk di samping Ali, pasti Ali akan pindah ke bangku yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Raja
RomanceKata orang, tidak ada yang namanya sahabat laki- laki dan perempuan, pasti salah satu diantaranya atau keduanya menyimpan rasa lebih (cinta) Jika disuruh pilih lebih baik dicintai atau mencintai, wanita pasti lebih memilih dicintai. Siapa disini yan...