4. Surat

30 12 1
                                    

بـسم الله الرّحمن الرّحيم

Selamat membaca...🤗

👑 👑 👑

Nashwa melangkahkan kakinya menuju meja Husna dan Syifa, mereka adalah teman dekat Nashwa sejak SMP, sempat saat kelas delapan Nashwa pisah kelas dengan mereka dan akhirnya sekarang mereka dipersatukan kembali. Husna orangnya tomboy namun tidak menghilangkan tampilan syar'i nya, bahkan jilbab yang melekat di dirinya lebih panjang dibandingkan Nashwa dan Syifa. Sedangkan Syifa ternilai orang yang paling alay diantara mereka bertiga, Syifa juga orang yang paling perasa sehingga harus hati- hati jika bicara dengan Syifa. "Nanaaaa, siniii anteng banget lo sebangku sama Ali" panggil Syifa.

Amira menarik bangku kosong disamping meja Husna dan Syifa, alisnya berlerut heran "anteng gimana, orang tiap hari berantem mulu"

Syifa dan Husna tertawa "maksud dia jarang main sam kita Naa" seru Husna.

"oh haha, maaf yah.. Ngurusin bocah gajelas gaada abis- abisnya soalnya" Tanpa disengaja, Ali yang melewati mereka bertiga mendengar jawaban Nashwa. "Maksud lo gue gajelas orangnya? Yeuu otak lo aja yang gak nyampe kalo ngobrol sama gue"

"Eh santai bang" Husna membela Nashwa.

"Iya, kenapa?" jawab Amira menantang.

"ck, ah lo ga asik mir" Jawab Ali sambil melongos pergi keluar.

"eh Ali lo mau kemana?" panggil Amira.

"cabut!" jawabnya singkat.

Nashwa yang semula berdiri berniat menyusul Ali kembali duduk. "gue heran sama si Ali, kerjaannya cabut mulu tapi otaknya bukan main" Husna kembali membuka pembicaraan.

"Bodo ah gue gak mikirin" timpal Syifa.

Nashwa hanya diam tidak berkutik.

👑 👑 👑

Bel istirahat berbunyi, Nashwa, Husna dan syifa berjalan menuju kantin. Kebetulan kantin SMP dan SMA digabung, ada kesempatan untuk Nashwa meminta traktiran pada Dinda, saat Nashwa asik mengobrol dengan kedua temannya, tiba- tiba ada yang memanggil namanya dari arah belakang, Ternyata Arga "Ooo my god Nanaa, kak Arga nyamperin lo" ujar Syifa seraya menepuk pundak Nashwa. Syifa dan Husna belum tahu jika kak Arga kembali menyatakan cintanya pada Dinda.

"Apa kak Arga berubah pikiran dan sekarang kak Arga mulai peka sama aku?" batin Nashwa. Arga langsung menghampiri Nashwa dan Nashwa menundukan pandangannya sesekali menatap Arga saat arga bicara.

" Nashwa, ini.. Aku titip untuk Dinda" ucap Arga sambil memberikan secarik kertas yang dilipat rapih.

Nashwa menatap Arga kecewa, ia kira Arga memang ada urusan dengannya, nyatanya hanya menjadi perantara antara Arga dan Dinda. Nashwa bingung, ia harus menyampaikan amanat itu atau tidak, ia tidak mau mengkhianati Ali sahabatnya.

"Nashwa" panggil Arga sekali lagi sambil memetikan jarinya tepat di depan mata Nashwa.

"H- hah? Maaf kak" Nashwa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"kalau Nashwa boleh tahu, isi surat ini mengenai hal apa ya kak?" tanya Nashwa dengan hati- hati.

"Nashwa, ini surat untuk Dinda, jadi maaf sekali, aku gak bisa ngasih tahu kamu isi surat ini tentang apa.."

Untuk RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang