53

2.3K 221 22
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sejak dari tadi pagi Yeora tidak enak badan, ia merasa pusing dan mual-mual. Namun badannya tidak demam, terhitung sudah 15 kali Yeora bolak balik kamar mandi hanya karena mual. Dokyeom sedang bekerja, ia tidak mau mengganggunya. Akhirnya Yeora menelpon Irene.

"Halo, Rene."

"Iya, kenapa Ra?"

"Gue kok mual-mual terus dari pagi yah, terus kepala rasanya pusing bangett."

"Jangan-jangan lo hamil Ra!!"

"Ah, jangan ngarang lo!" ketus Yeora.

"Gini aja, lo beli test pack deh. Gue dulu juga beli test pack buat cek kehamilan."

"Lo ada waktu gak? Anterin gue yuk!"

"Yaudah lo jemput gue ya!"

"Oke, tunggu!"

Setelah membeli test pack di apotek bersama Irene, ia pulang. Sudah ada Dokyeom dirumah karena memang sudah jamnya Dokyeom pulang.

"Kamu darimana?" tanya Dokyeom.

"Maaf ya Mas, aku pergi gak bilang. Aku tadi pergi ke apotek sama Irene." jawab Yeora.

"Ke Apotek? Ngapain? Kamu sakit??"

"Dari pagi tuh aku pusing terus mual, jadi aku telfon Irene."

"Kenapa gak bilang ke Mas?" tanya Dokyeom.

"Iya maaf Mas, aku cuma gak mau ganggu Mas. Lagian ini kan cuma pusing biasa."

"Yaudah, kamu istirahat. Mas bikinin bubur."

"Iya, Mas."

Dokyeom pergi ke dapur untuk memasak dan Yeora pergi ke kamar mandi, Yeora tidak memberitahu Dokyeom jika dia membeli sebuah test pack kehamilan karena tidak ingin memberi harapan ke Dokyeom.


























































Betapa terkejutnya Yeora ketika melihat dua garis biru tergaris di test pack-nya, Yeora sendiri bingung harus berbuat apa sekarang. Dia langsung menghampiri Dokyeom di dapur dengan panik.

"Mas.. Mas.. Mas.. Ini gimana???" panik Yeora sambil berlari menghampiri Dokyeom.

"Gimana, kenapa??" balas Dokyeom yang ikut panik.

"Ini!!" Yeora menunjukkan test pack-nya.

Mata Dokyeom langsung terbelalak melihat test pack Yeora.

"Dua garis biru? Kamu hamil??!!"

"Hah? Aku hamil Mas??"

"Iya sayang, kamu hamil!" Dokyeom langsung memeluk Yeora.

Yeora dengan wajah yang polos dan masih kebingungan hanya terdiam melihat semua ini. Ia masih tidak percaya bahwa ia bisa hamil.

"Makasih, sayang. Makasih!" kata Dokyeom dengan mata berkaca-kaca sambil mengecup kening Yeora.

"Kamu mau sesuatu? Ngidam atau apa gitu?" tanya Dokyeom.

"Mas, aku kan baru hamil. Ya belum ngidam lah, setau aku ngidam itu di pertengahan masa kehamilan." jawab Yeora.

"Yaudah sekarang kamu mau makan apa?"

"Mas tadi masak bubur kan? Yaudah makan itu aja."

"Yaudah, Mas ambilin dulu." Dokyeom bergegas mengambil bubur yang telah ia masak.

Yeora merasa sangat bahagia karena telah diberi anugerah oleh Tuhan, ia juga terharu karena bisa membuat Dokyeom sangat bahagia atas kehamilannya ini.




tbc

School but Married (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang