Kita balik ke hotel, karena hari udah gelap. Persiapan tidur, kita pelukan kayak biasa. Tapi yang masih gue pikirin adalah apa yang Mas Dokyeom lakuin seharian sama gue. Anehnya, semua yang Mas Dokyeom lakuin itu ada di buku diary gue. Jadi, gue itu nulis semacam angan-angan gue saat gue udah ketemu sama pangeran gue gitu.
Gue tulis kayak gini.
"Jika aku bertemu pangeranku nanti, aku ingin memakai pakaian yang sama dengannya, aku juga ingin memakai topi kelinci dan dia juga memakainya sama sepertiku. Dan aku akan makan eskrim stroberi bersamanya. Setelah itu, aku akan pergi ke pantai bersamanya dan melihat matahari terbenam. Aku dan dia akan menghabiskan waktu di pantai sampai langit berubah menjadi gelap. Jika aku bertemu dengan pangeranku dan melakukan itu semua, aku akan sangat bahagia."
Semuanya persis banget kan sama apa yang gue tulis! Apa Mas Dokyeom tau buku diary gue dan dia baca semuanya??
"Mas, aku mau tanya boleh?" gue sambil dongakin wajah gue untuk natap wajahnya Mas Dokyeom
"Iya, boleh." Mas Dokyeom balik natap gue.
"Mas baca buku diary aku ya?"
"Buku diary??"
"Iya, soalnya apa yang Mas lakuin seharian sama aku tadi persis sama yang aku tulis di buku diary."
"Maaf, waktu kamu di rumah sakit kamu minta saya bawakan buku-buku ujian kamu, terus saya liat buku itu. Saya salah, saya buka dan baca buku itu. Maafin saya udah lancang."
"Mas, yang minta maaf itu harusnya aku. Aku udah bikin malu Mas dengan pakai baju sama topi tadi. Terus Mas juga rela makan es krim stroberi padahal gak suka, Mas pasti gak nyaman kan? Maafin aku ya, gara-gara aku udah nulis angan-angan yang konyol itu."
"Saya gak malu pakai baju sama topi tadi, saya juga suka es krim stroberi karena kamu suka. Dan kamu tahu? Saya selalu ngerasa bahagia saat saya bersama kamu, karena kalo kamu bahagia saya akan lebih bahagia."
Gue langsung cium Mas Dokyeom sebagai rasa terimakasih gue karena dia udah ngelakuin semuanya untuk gue. Mas Dokyeom nerima ciuman gue, kita melakukan hal itu selama beberapa saat dan gue perlahan lepas ciuman gue.
"Mas adalah pangeran yang dikirim Tuhan untuk aku, aku bahagia karena Mas-lah yang jadi pangeran itu. Makasih."
Mas Dokyeom langsung cium gue lagi, kali ini beda. Dia cium gue lebih dalam dan penuh hasrat. Sampe gue ngerasa hampir kehabisan nafas, tapi Mas Dokyeom lah nafas gue sekarang. Gue nikmatin semua yang dia lakuin.
tbc
Hayoloh yg pada halu abis ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
School but Married (✓)
Roman d'amourSekolah tapi Menikah? 📝 A story written by: iressabelle