60

2.1K 194 8
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini beberapa polisi mendatangi rumah sakit tepatnya dikamar Yeora dirawat.

"Permisi, Pak. Kami ingin menyampaikan bahwa kami telah melakukan penyelidikan dan menemukan pelaku yang telah menabrak istri Bapak." kata salah satu polisi.

"Bukannya kasus istri saya ini sebuah kecelakaan yang tidak disengaja, Pak?" tanya Dokyeom.

"Setelah melakukan penyelidikan, kami menyimpulkan bahwa ini adalah kecelakaan yang disengaja. Pelaku telah mengakui bahwa ia menabrak Ibu Yeora secara terencana, jadi bisa disebut ini pembunuhan berencana." terang polisi itu.

"Maka dari itu, Bapak sebagai suami korban bisa ikut kami ke kantor untuk menemui pelakunya?"

"Baik, saya akan ikut Pak." jawab Dokyeom.

"Ma, titip Yeora ya." ucap Dokyeom ke ibunya.



🍭



"Silahkan Pak, ini pelaku yang menabrak istri anda. Mungkin bapak mengenalinya." polisi mempersilahkan Dokyeom untuk bertemu pelaku yang menabrak Yeora.

Betapa terkejutnya Dokyeom saat melihat wajah pelaku yang telah mencelakai istrinya. Tak lain dan tak bukan adalah wanita yang pernah dicintainya dulu, Park Jihye.

"Jihye." panggil Dokyeom.

"Dokyeom, akhirnya kamu kesini. Kamu pasti mau bebasin aku kan, aku tahu."

"Hentikan omong kosong kamu!" sahut Dokyeom.

"Kenapa kamu ngelakuin semua ini?" tanya Dokyeom.

"Ya tentu aja ini karena kamu, aku pengen kita hidup bahagia berdua Dokyeom. Tanpa adanya istri kamu itu!" jawab Jihye.

"Kenapa kamu jadi wanita yang sangat kejam kayak gini?"

"Aku tahu Dokyeom, kamu gak cinta kan sama istri kamu itu. Kamu cuma cinta sama aku kan??"

"Cukup!!" bentak Dokyeom.

"Kamu tahu, aku sangat mencintainya. Bahkan aku mencintainya lebih dari aku mencintai diriku sendiri!!" sambung Dokyeom.

"Apa kamu ini seorang wanita?? Wanita macam apa yang menghancurkan hidup wanita lain??"

Jihye terdiam, mungkin benar perkataan Dokyeom. Apa yang dilakukannya sudah keterlaluan.

"Dokyeom, maafin aku. Maafin aku, aku khilaf. Aku akan minta maaf ke istri kamu dan aku-" ucapan Jihye terpotong oleh Dokyeom.

"Udah terlambat." ucap Dokyeom.

"Maksud kamu?"

"Yeora kehilangan bayinya, dan itu juga calon anakku. Dan kamu tahu yang lebih parahnya lagi?? Dinding rahimnya rusak, kemungkinan dia gak bisa hamil lagi." jawab Dokyeom.

"Dokyeom maafin aku, aku nyesel. Aku gak tahu kalo semuanya akan jadi kayak gini"

"Kamu harus bayar semua perbuatan kamu!" ucap Dokyeom.

"Pak, tolong beri hukuman yang setimpal untuk wanita ini!"

Jihye langsung dibawa masuk kedalam jeruji besi untuk menjalani hukuman atas perbuatannya. Dokyeom kembali ke rumah sakit dengan perasaan sedih, marah, kecewa.

Sampai di kamar Yeora, ia melihat Yeora telah sadar dan duduk di ranjang. Dokyeom langsung berlari ke arah Yeora dan memeluknya.

"Mas, Kenapa?" tanya Yeora.

"Mas sayang sama kamu, sangat sayang." jawab Dokyeom sambil mengeratkan pelukannya.

"Mas janji akan terus ada disamping kamu, Mas gak akan biarin kamu sendiri."

Yeora menangis, sekali lagi ia mengingat kepergian bayinya.



tbc

School but Married (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang