002 - Reaction After Last Night

975 74 1
                                    

"Hello! Good morning! It's Jeff the most handsome guy in the world. Wake up now or I'll kick your butt!"

Tiga.

"Hello! Good morning! It's Jeff the most handsome guy in the world. Wake up now or I'll kick your butt!"

Empat.

"Hello! Good morning! It's Jeff the most handsome guy in the world. Wake up now or I'll kick your--"

Cukup! Pikiranku mengenai kejadian semalam bersama Aiden, serta harapan bahwa Tuhan maha baik sehingga bersedia menjadikan hal tersebut sebagai mimpi benar-benar buyar sepenuhnya. Kedua mataku melotot, menatap cermin berisi pantulan diriku yang mulutnya penuh busa odol sambil mengernyit dalam.

"Goddamned, Jeff! Aku bahkan sudah selesai mandi dan sedang sikat gigi."

"Actually, it's not me, Megan."

"Yeah, tapi hanya alarm oleh-oleh darimu untukku yang ternyata memiliki iring-iringan jiwa narsis sialan!"

Kekehan Jeff di balik pintu kamar mandi terdengar jelas dan itu sangat menyebalkan. "Baik. Baik. Kuhentikan sekarang juga, tapi bertindaklah seperti militer karena aku menolak untuk terlambat hari ini," ujar Jeff bersamaan dengan berhentinya alarm tolol yang Jeff sebut sebagai 'Super Jeff', oleh-oleh hasil pertandingan taekwondo-nya di negara ginseng.

Oke, sebenarnya aku masih ingin melemparkan ribuan koleksi makian di dalam otakku. Namun, karena Jeff sudah terlebih dulu pergi--sebelumnya dia berdiri di depan pintu kamar mandi--kulihat bayangan lelaki itu dari celah pintu bagian bawah--terpaksa, membuatku harus mengurungkan hal tersebut dan hanya mendengkus kesal di depan cermin, sambil menyikat gigi. Padahal asal kalian tahu, aku baru saja mendapatkan satu kata umpatan baru yang mungkin akan trend di sekolah jika Jeff mendengarnya.

Yeah, seratus persen akan trending sebab Jeff merupakan atlet taekwondo di Santa Monica High School dan apa pun, yang dilakukan lelaki itu--jika merupakan hal baru--biasanya selalu menjadi trend di kalangan penggemarnya.

Termasuk Alma, gadis berdarah campuran antara Amerika dan Indonesia itu pasti akan membicarakannya berulang kali, hingga telingaku terasa melepuh. Seperti pekan lalu, saat Jeff terlalu ceroboh atau bodoh karena tidak mampu membedakan antara sup basi dan sup layak makan.

"Demi Tuhan. Jika bukan karena Jeff, aku tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya sup basi dan sup layak makan." Alma berkata ketika kami menikmati sup daging di kafetaria, di saat isi mangkukku belum tandas seutuhnya.

"Jangan katakan bahwa kau mengikuti challange-nya?" tanya Jackson sambil mengernyit jijik di hadapan Alma.

"Memang benar." Alma mengangguk. "Setengah mati aku melakukan challange memakan satu mangkuk sup basi dan ... Jesus! Aku diare setelahnya."

"Idiot."

"Demi loyalitas, Bung."

"Tetap saja kau idiot, Alma."

"Kau tidak akan tahu bagaimana rasanya memuja seseorang seperti Tuhan dan kenikmatan, merasakan apa yang idola kita rasakan."

"Ewh, Alma. Hentikan omong kosongmu itu, bagaimana pun kau memujanya dia tetaplah kakakku yang bodoh," kataku sambil mendorong keningnya menggunakan telunjuk berulang kali, berusaha menghentikan obrolan tanpa bobot antara Jackson dan Alma.

Namun, Alma tetaplah Alma karena sedetik kemudian ia kembali berkata, "Sejuta kali kukatakan, Megan. Jeff selalu berhasil membuat trending topic dan aku senantiasa bermimpi berada dalam posisimu sehingga ...."

After Aiden Kissed MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang