PART 8

8.6K 239 11
                                    

Jammie|Part 8

Tidak ada pagi yang lebih membahagiakan, dari pagi ini sebelumnya. Pagi ini aku terbangun di samping pria yang selama ini aku idam-idamkan. Pria itu sedang memelukku erat dalam tidurnya, dengan tangan yang melingkar mesra di pinggangku. Wajahnya terpampang jelas di hadapaku. Saking dekatnya kita berhadapan, aku sampai dapat merasakan... deru nafas hangatnya yang menenangkan.

Terukir indah cincin di jari manisnya. Cincin yang sama juga melingkar di jari manisku. Ya, kami sudah menikah. Setelah serangkaian acara yang melelahkan kemarin, akhirnya kita sah menjadi suami istri.

Kami juga melakukannya lagi malam ini. Malam panas yang mungkin tak akan kulupakan. Chris menyentuhku dengan penuh kelembutan. Dan aku selalu terbuai olehnya. Mungkin karena dia duda, jadi lebih berpengalaman.

"Kenapa memandangiku seperti itu sayang?" Lirih Chris sambil mencium bibirku dengan senyum manisnya.

"Kamu tampan."

"Suamimu jelas tampan. Kamu juga cantik sekali pagi ini. Aku jadi pengen kaya semalam lagi."

"Dasar..!!!"

"Pasti masih sakit kan? Maaf aku lepas kontrol semalam. Abisnya kamu bikin ketagihan."

Blushh.. wajahku seketika memerah karena ucapannya itu. Seketika aku jadi teringat kembali, disaat dia memberiku tekanan yang begitu nikmat dan ahhh.... aku jadi menegang hanya dengan memikirkannya saja.

"Aku bikinin sarapan yuk!" ajak Chris sambil mengambilkanku gaun tidur yang berserakan di lantai. Akupun dengan cepat memakainya. Dan setelahnya, Chris langsung menggendongku menuju dapur. Bukannya aku manja, tapi karena area kewanitaanku masih sedikit perih akibat aktivitas kami semalam.

"Kamu mau pakai selai apa untuk rotinya?"

"Apa aja selain kacang. Aku alergi."

"Bukannya kamu suka kacang Nath? Cepat sekali kamu berubah."

Badanku seketika bergetar ketika Chris memanggilku 'Nath" Nathalie? Apa semalam dia juga menganggapku sebagai Nathalie? Apa dia menikahiku hanya untuk menggantikan sosoknya?

"Nath?" Ujarku dingin.

"Maaf Jam, aku nggak bermaksud. Maafkan aku." Lirih Chris dengan tatapan bersalahnya. Pria itu juga langsung memelukku erat. Aku mengerti dia belum move on. Karena dari awal dia sudah jujur padaku, bahwa dia butuh waktu. Tapi kenapa sekarang hatiku terasa sakit? Apa harus dia memikirkannya setiap waktu seperti itu?

"Jamm kenapa diam? Maaf."

"Aku mengerti Chris."

"Maaf sayang."

Chris membuatkanku roti yang tak lagi kuinginkan. Moodku seketika buruk. Aku juga teringat kembali kata-kata Dion waktu itu. Aku takut, aku takut jika aku ini hanya di jadikan pelampiasannya saja.

"Sayang, maaf. Aku butuh waktu."

"Aku tahu." potongku cepat.

Sebisa mungkin aku mengukir senyuman yang paling indah untuknya. Aku akan mencoba mengerti Chris. Dari awal dia udah jujur, dan aku akan mencoba memahaminya. Aku sangat mencintainya, dan aku yakin dia akan segera melupakan Nathalie seiring dengan berjalannya waktu. Sesuai janji Chris yang di berikannya untukku.

My Sweet Duda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang