Jammie sangat terkejut begitu melihat dirinya sedang berada di kamarnya sendiri. Bahkan saat ini, ia sudah berganti baju dengan piyamanya. Padahal seingatnya, semalam ia menginap di tempat Dion. Ia bertanya-tanya, bagaimana caranya ia bisa sampai di tempat ini lagi.
"Sayang, minum susunya dulu."
"Kok aku disini?"
"Aku jemput kamu semalam."
"Aku tu butuh waktu buat sendiri. Kenapa kamu jemput aku paksa kaya gini?"
"Terus kamu mau ngapain disana? Tidur sama Dion gitu? Atau selama ini kamu emang selingkuh sama dia?"
"Setelah semua kelakuan kamu selama ini? Kamu malah nuduh aku selingkuh sama Dion? Gila kamu! Otak kamu dimana?"
Chris mendesah panjang dengan wajah sendunya, ia ingin memeluk Jammie, namun wanita itu mengelak. Jammie juga mendorong Chris untuk menjauh dari dirinya.
"Jangan deketin aku. Pergi dari sini, aku pengen sendiri."
"Ini jadwal kamu ke Dokter kan? Jangan seperti ini sayang, ayo kita pergi ke Dokter dulu."
"Aku pengen sendiri..!!! Kamu ngertiin kamu dong Chris!" Geramnya frustasi.
"Oke, aku akan pergi dari sini. Jangan lupa minum susu sama sarapannya."
Jammiepun kembali meneteskan airmata begitu Chris beranjak pergi dari sana. Ia juga melempar nampan berisi makanan, beserta susu dari meja tersebut hingga jatuh berantakan. Nafsu makannya hilang seketika, jika mengingat kelakuan Chris yang selalu saja membuatnya kesal.
Merasa lelah, Jammiepun merebahkan diri di kasur dengan isak tangisnya. Jammie nggak pernah menyangka jika pernikahannya akan seperti ini. Ia juga tidak pernah menyangka, jika pria yang kemarin sangat hangat dan manis, berubah dengan begitu cepat.
***
Karena Jammie ingin sendiri, Chris memilih pergi kekantor untuk menenangkan dirinya pula. Chris kehilangan arah. Ia tidak tahu lagi, dengan apa yang harus ia lakukan saat ini. Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk melupakan Nathalie. Sangat sulit untuknya. Ia juga sangat bimbang, dan hatinya terus gundah.
Dan disaat dirinya sedang bergulat dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba seorang perempuan masuk ke ruangannya. Rachel. Wanita itu langsung menampar Chris begitu ia masuk ke dalam ruangan tersebut. Dion terlihat sedang menahannya, namun diabaikannya.
"Nggak puas kamu udah nyakitin aku dulu Chris? Nggak puas? Bahkan kamu membatalkan pernikahan kita di h-1 acara. Sekarang, kamu mau nyakitin Jammie? Kamu tau berapa umurnya Chris? Bahkan dia sedang hamil..!!! Dasar Bangsattt kamu, mati aja kamu..!!!" Ucapnya, sambil melempari Chris dengan berbagai barang yang ada di ruangan tersebut. Meski Dion sudah mencoba menahannya, namun Rachel tetap tidak berhenti.
"Sayang stop..!!! Udah jangan ikut campur urusan orang!" Sela Dion sambil memeluk calon istrinya dengan erat.
"Kamu tahu kan Dion? Kamu tahu alasan aku tunda terus pernikahan kita? Aku trauma..!!! Dan itu karena dia..!!! Dan setelah hancurin hidup aku, dia mau hancurin orang lain juga?"
"Sayang udahlah, kita pergi. Percuma ngomong sama dia."
"Brengsek kamu..!!!" Ucap Rachel sekali lagi sambil menamparnya, dan Chris hanya diam.
Sudah 2 tahun Nathalie meninggal. Dan entah kenapa, Chris terus saja memikirkannya. Bahkan setelah berpacaran dengan Rachel selama 1 tahun lamanya, ia tetap memikirkan sosok Nathalie itu. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, hingga membuatnya sulit untuk berpaling.
"Kenapa sulit sekali..!!!" Lenguhnya sambil meremas rambutnya dengan sangat frustasi. Wajahnya sedikit memar karena berbagai barang dan pukulan yang Rachel layangkan padanya.
***
Mengingat Jammie, Chris segera pulang sambil membawakan makan siang untuknya. Bahkan meski sudah tengah hati lewat, wanita itu masih tak bergeming. Ia masih setia memejamkan matanya di kamarnya, di temani dengan susu dan sarapan yang berceceran di lantai.
"Sayang, kenapa nggak sarapan? Sekarang kamu makan ya? Tolong jangan seperti ini."
Jammie masih tak bergerak, atau bahkan merespon. Wanita itu hanya diam, sambil memeluk erat gulingnya.
"Setidaknya kamu makan untuk anak kita. Tolong...!!!"
"Sayang plaease.."
"Sayang.. "
"Sayang.."
"Sayang.. !!!!""Berisik banget sih Chris..!!!" Bentak Jammie risih mendengar suara cempreng Chris yang terus memanggilnya.
Jammiepun akhirnya menoleh setelah sekian lama Chris membujuknya. Karena dari pagi perutnya tidak diisi, kali ini dia benar-benar kelaparan. Chris membawakannya makanan favoritenya di Korea. Bibimbap. Pria itu membawa semangkuk nasi dengan daging, sayuran dan telur diatasnya yang di hias dengan sangat lucu. Wortelnya berbentuk boneka kecil-kecil, dan itu membuat Jammie gemas melihatnya
"Aku tahu kamu pengen makan nasi. Makanya aku cariin ini."
"Makasih."
"Aku suapin?"
"Aku bisa sendiri."
"Sayang, biar aku aja ya? Aku kangen banget sama kamu. Jangan marah terus-terusan!"
"Terserah. Seperti yang aku bilang, Terserah padamu. Aku udah nggak peduli lagi."
Setelah menyuapi Jammie sesendok nasi dengan daging, Chrispun meletakkan mangkoknya, serta meraih tangan Jammie sambil menciuminya.
"Aku sayang sama kamu. Apapun yang terjadi nanti, aku cuma mau bilang, kalau aku sangat mencintaimu."
"Bullshit tau nggak!!!" Decak Jammie kesal. Chris tak menghiraukan sikap kasar Jammie padanya. Ia tetap tersenyum manis sambil menatapnya.
"Jangan marah ah."
"Jangan sentuh aku Chris."
"Sebentar saja. Aku ingin memelukmu. Aku rindu sekali."
***
![](https://img.wattpad.com/cover/240834554-288-k512938.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Duda?
RomansaAkan di private secara acak nantinya. Please Follow dulu ya..!!! **** Jatuh cinta kepada duda yang gagal move on? Mampukah Jammie memenangkan hati Chris?