Dion menopangkan dagunya di meja cafe, tempat ia bertemu dengan Jammie. Jammie terlihat sangat gugup ketika Dion menatapnya. Sedangkan Dion, pria itu hanya tersenyum-senyum sendiri memandangi wanita yang ada di hadapannya.
"Aku tahu apa yang akan kamu bicarakan." tebak Dion sambil menoel hidung Jammie dengan gemasnya.
"Apa?"
"Soal hubungan kita kan?"
"I-iya. Hmmmm aku... aku belum siap untuk menjalin hubungan. Dan maaf tentang kemarin kak Dion. Lalu kenapa wajahmu menjadi lebih berantakan? Banyak luka baru." Ucap Jammie sambil mengusap wajah Dion di bagian memarnya.
"Rachel memukuliku karena cemburu. Aku kemarin hanya bercanda padamu, dan kamu malah menganggapnya serius. Aku tahu kamu suka sama Chris. Aku juga sengaja menciummu di depannya. See? Dia cemburu rupanya. Dan soal Rachel sama Chris jangan khawatir. Mereka udah lama move on kok. Aku sama Rachel juga udah mau tunangan."
"Jadi kamu menggodaku kemarin? Menyebalkan sekali."
"Kudengar kamu dan Chris akan menikah?"
"Hmmm." Dehem Jammie, dengan senyum manis malu-malunya.
"Bahagianya..." Ucap Dion sambil memeluk Jammie dengan mesra, seperti adiknya sendiri.
"Terimakasih kak Dion."
"Sama-sama. Kalau ada apa-apa, jangan sungkan untuk cerita padaku. Aku udah anggap kamu kaya adikku sendiri. Aku juga punya adik perempuan seumuran kamu. Tapi sayang, dia bandel sekali."
"Kakaknya juga bandel."
"Ehhh.... "
"Apa?"
"Nggak. Jangan di imut-imutin gitu ah mukanya, nanti aku naksir lho?"
Dion mencubit kedua wajah Jammie sambil tertawa geli hingga membuat Jammie berdecak kesal. Setiap kali bertemu, Dion pasti akan melakukan hal itu padanya. Apalagi kalau bukan mencubit pipinya hingga memerah.
"Aku tunggu sampai hari H pernikahan kalian."
"Jangan lupa datang. O iya kak, tahu nggak kenapa Natalia bisa kecelakaan? Dan ceritanya gimana?"
"Waktu itu Chris sama Nata berantem besar. Aku nggak tau masalahnya, Chris nggak mau cerita. Nata pergi dari rumah, dan malam dimana Nata pergi, tiba-tiba ada berita tentang kecelakaanya. Mobilnya kebakar, dan mayatnya juga ikut terbakar."
"Astaga.... separah itu?"
"Itulah yang membuat Chris masih merasa bersalah sampai sekarang. Dia merasa jadi suami yang nggak berguna, dan nggak bisa jagain Nata."
"Tapi kira-kira apa yang buat mereka berantem?"
"Kayaknya Nata selingkuh. Chris pernah cerita, kalau dia bukan pria pertama yang melakukan hal 'itu' untuk Nata." Ucapnya sambil menggerakkan jari telunjuknya di hadapan Jammie.
"Ya aku harap, hubungan kalian bakal baik-baik aja kedepannya. Aku juga berharap kali ini Chris serius sama kamu. Aku nggak bakal maafin dia, kalau sampai dia cuma jadiin kamu sebagai pelampiasan dari sakit hatinya aja. Seperti perempuannya yang lain."
***
Jammie membaca novel sambil bersandar nyaman di dada Chris yang sedang menonton tv. Chris terus mengusap rambutnya tanpa bosan. Sedangkan Jammie masih terpaku dengan pikiran-pikirannya tentang perkataan Dion siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Duda?
RomansaAkan di private secara acak nantinya. Please Follow dulu ya..!!! **** Jatuh cinta kepada duda yang gagal move on? Mampukah Jammie memenangkan hati Chris?