PART 11

6.4K 216 9
                                    

Tes... Tess... Tes...

Hujan turun dengan derasnya malam ini. Ketika diam-diam mengetahui Chris selalu hilang setiap tengah malam, dan kembali di jam 3 pagi... Jammie memutuskan untuk mengikutinya diam-diam. Ia pikir Chris sudah berubah karena ia hamil. Chris juga selalu memperhatikannya belakangan ini. Namun ternyata, diam-diam Chris masih saja memikirkan Nathhalie. Chris kembali datang ke makamnya. Pria itu menangis tersedu sambil memeluk nissan milik mantan istrinya tersebut.

Jammie lelah. Semakin ia memaksa suaminya itu untuk move on, semakin suaminya terus berbohong untuk menutupi perasaanya. Dengan air mata yang menetes, Jammiepun mendekati Chris, lalu memayunginya. Chrispun terlihat sangat terkejut dengan kedatangan wanita itu. Disaat ia akan berdiri untuk menjelaskan sesuatu, Jammie justru langsung memeluknya.

"Aku menyerah Chris."

"Apa maksudmu?"

"Aku menyerah..!!! Sekarang terserah Chris, terserah kamu mau melakukan apa. Aku nggak peduli lagi. Aku juga nggak akan minta cerai, tenang aja. Kamu bebas sekarang dan aku juga nggak akan nuntut apa-apa lagi, termasuk nuntut kamu untuk melupakan mantan istri kamu ini."

"Jamm.."

"Bawa payungnya, nanti kamu sakit. Dan aku mau menginap di tempat Clarie malam ini. Kamu jangan khawatir, aku akan diantar kak Dion. Besok aku pulang." Ucap Jammie sambil memberi Chris sebuah payung. Jammie juga langsung pergi memasuki mobil yang di dalamnya sudah ada Dion dengan setelan santainya.

Dion terlihat hanya menggelengkan kepala, melihat Chris yang masih saja tidak berubah. Dulu Rachel yang menjadi korban pelampiasannya tersebut. Dan sekarang Jammie.

"Kak, aku harus bagaimana?" isak Jammie sambil memegangi perutnya sendiri.

"Jangan menangis. Aku sudah ingatkan kamu kan dari awal? Kamu sendiri yang bilang akan menerima apapun keadaan Chris."

"Tapi aku nggak sanggup lagi kak Dion. Aku hamil, dan dia masih aja seperti itu. Aku cinta sama Chris. Aku juga sedih dia terus terpuruk kak. Kalau aku bisa hidupin Nata, aku akan melalukannya."

"Dan membiarkan Chris bersamanya?"

"Lalu untuk apa kita bersama? Kalau Chris aja bahkan nggak cinta sama aku? Aku hamil aja dia masih kaya gini..!!! Mending aku lepasin dia. Yang penting dia bahagia."

"Udah jangan nangis lagi. Sekarang kamu mau kemana? Ketempat Clarie?"

"Tapi aku pengen sendiri kak Dion. Bisa antar aku ke hotel aja?"

"Ke mansion aku aja. Aku janji nggak bakal ganggu kamu. Lagian nggak ada orang juga disana."

"Boleh?"

"Boleh sayang. Udah ah jangan nangis lagi. Kasihan kan anak kamu? Udah 4 bulan ya?"

"Hmmm."

"Pantesan perut kamu mulai buncit. Udah kedokter lagi?"

"Besok jadwalnya."

"Mau kuantar?"

"Mau, dan Terimakasih. Maaf kalau aku selalu merepotkanmu dan Clarie."

"Aku udah anggap kamu kaya adikku sendiri kok. Jangan sungkan padaku."

Setelah sampai di mansion milik Dion, tiba-tiba saja Jammie merasa kedinginan. Badannya sedingin es, hingga membuat wanita itu mengigil hebat. Dion panik. Ia langsung menggendong tubuh Jammie kedalam kamar, serta menutupnya dengan selimut.

Tak berhasil membuat dingin dalam tubuh Jammie mereda, akhirnya mau tak mau Dion langsung membuka pakaiannya sendiri, serta pakaian yang di kenakan Jammie. Dion juga langsung memeluk tubuh naked wanita itu dengan erat. Ia memeluk Jammie hanya sebatas menolongnya saja, tidak lebih.

"Chriss... kamu kenapa seperti ini..." Lirihnya dengan bibir yang bergetar.

"Ssstttt, tidurlah sayang. Semua pasti akan baik-baik saja. Aku akan bicara sama Chris."

"Chris dingin sekali.... dingin.... " Lirihnya lagi, dan Dion semakin mendekapnya dengan erat.

Dan setelah beberapa jam Dion memeluk tubuhnya, akhirnya suhu badan Jammie kembali normal meski bibirnya masih pucat. Wanita itu terus merintih memanggil Chris. Dan ketika Dion baru akan melepas pelukannya dari Jammie, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dan disana sudah ada Chris dengan tatapan tajamnya.

Melihat Dion dan Jammie berpelukan dengan tampilan shirtlessnya, Chris tak dapat menahan amarahnya. Ia hendak memukul Dion, namun di tepisnya oleh Dion dengan sangat kuat.

"Apa?"

"Kamu berani memeluknya? Beraninya kamu menyentuhnya Dion! Brengsek..!!!"

"Kenapa? Bukanya kamu juga terus saja mikirin mantan istri kamu itu? Bahkan malam-malam begini, bukannya jagain istri kamu yang sedang hamil, kamu malah mengunjungi makam sambil hujan-hujanan seperti orang bodoh!"

"Jangan urusi urusanku! Meski begitu, bukan berarti kamu bisa melakukan ini pada Istriku Dion..!!!"

"Aku sama Rachel batal tunangan. Aku juga siap jadi ayah buat anak Jammie. Silahkan kamu ceraikan dia, dan silahkan kamu ratapi kepergian Nathalie seumur hidupmu."

"Brengsekk..!!!" Ucap Chris sambil memukul Dion dengan sangat brutal. Ia memukuli Dion hingga terkapar di lantai, dan Dion hanya tersenyum santai.

Chris juga langsung membungkus tubuh Jammie dengan selimut, serta membawanya untuk kembali pulang. Chris benar-benar cemburu melihat Jammie beperlukan seperti itu dengan Dion. Apalagi saat ini, wanita itu tengah bertelanjang dada. Tapi Chris lega melihat celana Jammie masih terpasang rapi. Tidak ada tanda apapun di tubuhnya, dan mungkin saja mereka belum sempat melakukan apapun. Pikir Chris.

"Sialan..!!! Dasar brengsek..!!!" Teriaknya sambil memukul stir yang di kemudikannya.

"Chriss... dingin... dingin sekali."

"Sabar sayang, sebentar lagi kita sampai."

"Dingin...."

"Iya aku tahu. Ini udah deket kok."

Chrispun mempercepat laju mobilnya. Dan begitu ia sampai di mansion, ia mendapati Jammie kembali mengigil kedinginan. Pria itupun seketika mengerti, bahwa apa yang Dion lakukan hanya semata-mata untuk membantu Jammie saja.

Chrispun langsung melakukan hal yang sama. Ia memeluk Jammie dengan erat, dan membungkus tubuh mereka kembali dengan selimut. Chris sangat khawatir. Dan lagi-lagi.. hanya ada penyesalan yang bisa di lakukannya. Ia hanya menyesal dan menyesal, untuk saat ini. Tapi besok? Belum tentu ia tidak melakukannya lagi.

"Aku lelah Chris."

"Maaf sayang. Aku megecewakan kamu lagi."

"Kalau saja aku bisa hidupin Nata buat kamu, akan kulakukan Chris. Aku rela kamu pergi sama dia. Aku rela, asal kamu bahagia."

Chris hanya diam. Bahkan Jammie mengatakan hal itu sambil memejamkan mata. Jammie juga masih belum tersadar sepenuhnya. Kata-kata itu, hanya sebatas rintihannya saja dan Jammie sedang mengingau saat ini.

"Tidurlah sayang. Maafkan aku. Aku memang nggak berguna. Aku udah banyak nyakitin kamu. Maaf."

Jammie hanya diam dan masih terpejam. Seperti merasa nyaman, Jammie membalas pelukan Chris dengan lebih erat. Badannya masih mengigil, dan hanya kehangatan Chrislah yang di butuhkannya.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya Jammie. Aku tidak tahu kenapa begitu sulit untukku melupakannya. Padahal, aku tahu betul perasaanku padamu. Aku sangat mencintaimu."

"Aku sangat mencintaimu Jammie."

My Sweet Duda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang