8 : Kehangatan Ara

112K 8.7K 601
                                    

Happy reading!❤

*****

8 : Kehangatan Ara

"Nabil kok lama si." Ara bermonolog. Gadis itu melihat jam yang berada di tangan kanan nya. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 06.15 , berarti 45 menit lagi gerbang akan di tutup.

Terdengar klakson mobil tepat di hadapan nya, Ara mendongkak menatap mobil itu. Ternyata Nabil sudah datang.

Nabil membuka jendela itu, dan menyuruh Ara masuk ke dalam mobilnya. Ara membuka pintu mobil itu, dan masuk ke jok di samping Nabil.

"Maaf ya lama." Ara menganggukkan kepalanya pelan.

Nabil yang melihat respon Ara hanya mengangguk menghela nafasnya pelan. Ia tahu jika Ara sedang di mode ngambeknya, lihat saja Ara yang biasa nya cerewet tapi ini tidak. Huft, Nabil harus segera membujuk Ara.

Tangan Nabil terulur untuk mengusap pipi Ara. Tapi Ara tak menoleh sama sekali, lagi-lagi Nabil menghela nafasnya kembali.

"Udah ya jangan ngambek, nanti aku beliin ice cream lagi."

Ara yang mendengar itu langsung mengangguk cepat. Nabil tersenyum tipis melihatnya. Sangat mudah bukan membujuk Ara.

"Sekarang ya? Di tempat biasa." Seperti biasa, Ara akan mengeluarkan jurus puppy eyes nya jika ingin membeli sesuatu yang terus menanti-nanti.

Nabil menggeleng. "Masih pagi, mau sakit?" Ara mempoutkan bibirnya kesal.

Cowok itu terkekeh gemas, lalu tangan nya terangkat untuk mengacak-ngacak rambut gadisnya.

"Nanti aku beliin, sekalian sama pabriknya." Canda Nabil. Mata Ara seketika berbinar mendengar pernyataan yang di lontarkan oleh Nabil.

"Beneran?" Tanya Ara dengan penuh semangat. Senyum Nabil luntur seketika, ia menyesal telah berbicara seperti itu pada Ara dan membuat gadis itu kesenengan.

Niat untuk bercanda, akhirnya menjadi karma. Nabil merutuki bibir sialan nya ini, yang tiba-tiba mengucapkan candaan yang berujung maut untuk dompetnya.

Walaupun Nabil sudah di percaya untuk memegang perusahaan milik Daddy nya, tapi tetap saja. Bilang saja jika Nabil ini pelit, tapi Nabil sedang mengajarkan pada Ara agar tidak hidup boros.

"Iya." Jawabnya dengan senyum paksa yang terpantri di wajah tampan nya.

"Tapi ga janji." Lanjutnya dalam hati. Ia tak berani berbicara seperti itu, pastikan saja nanti Ara akan menangis berjam-jam dan berhari-hari.

"Yeay!" Ara bersorak senang.

Nabil tersenyum tipis melihat itu, ia akan senang jika Ara senang dan ia juga akan sedih jika Ara sedih. Ingat! Senang maupun sedih, Ara akan berbagi kesenangan dan kesedihan itu pada Nabil.

*****

"Mau gendong depan apa belakang?" Tanya Nabil pada Ara.

Gadis itu tampak berpikir, tak lama Ara menjawab. "Depan hehe." Nabil menggelengkan kepalanya seraya terkekeh.

Nabil membawa Ara ke gendongan nya, dan menyuruh nya untuk mengaitkan kedua kakinya di pinggangnya. Ara pun menurutinya, dan melingkarkan kedua tangan nya di leher Nabil.

Hal itu tak luput dari pandangan siswa. Ada yang memandang Ara dengan sinis, tajam, iri dan . . . Tatapan nya sangat tajam membuat Ara merinding melihatnya.

POSSESSIVE NABIL [ PO 25 JANUARI - 5 FEBRUARI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang