17 : Baby Girl

88.2K 7.2K 1.5K
                                    


Happy reading!💘

ada adegan ekhem ekhem nya sdkt, jdi skip aja ya🌚, klo mau baca jga gpp😂

*****

17 : Baby Girl

"Ih anjir! Ternyata Nabil ganas juga ya." Tawa Chika dan yang lain nya menggema di kelas itu. Ara yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya kesal.

Sejak kejadian dimana Gheanisa memberitahu jika di leher Ara ada kissmark, dan hal itu membuat satu kelas menggodanya.

"Rasanya gimana Ra?" Goda Davira seraya menaik turunkan alisnya.

Ara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia tak mengerti apa yang di tanya oleh Davira.

"Rasa apa?" Mata Ara mengerjap polos.

Davira menepuk keningnya pelan, lalu ia menjawab. "Itu.." tunjuk Davira pada leher nya yang terdapat kissmark.

"Gausah nanya aneh-aneh sama cewe gue!"

*****

"Nabil ih! Aku mau punya kucing!" Seru Ara kesal. Pasalnya, Nabil tak memperbolehkan Ara memelihara kucing.

Nabil membawa Ara kepangkuan nya, kedua tangan nya memeluk pinggang ramping Ara. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di dada bidang Nabil. Tangan Nabil seperti biasa mengelus punggung Ara dengan lembut.

"Aku udah punya kucing." Kata Nabil seraya menunduk, menatap Ara ke bawah. Ara mendongkakkan kepalanya menatap Nabil yang sedang menatapnya.

"Wah! Terus kucing nya mana?!" Tanya Ara antusias. Cowok itu terkekeh geli, tangan cowok itu tak henti-henti nya mengelus punggung Ara berniat menyuruh Ara tidur.

"Kucing nya itu ada di..." Nabil menggantungkan kata-katanya, matanya menatap seluruh penjuru ruangan itu.

"Ih Nabil dimana?!" Tanya Ara tak sabaran.

Nabil terkekeh pelan. "Kucingnya ada di pangkuan Nabil." Mata Ara mengerjap polos, ia tak mengerti apa yang dikatakan oleh Nabil.

"Maksudnya?" Nabil tertawa mendengar itu. Setelahnya ia menggendong Ara ke kasur yang berada di ruangan tersebut untuk menidurkan bayi besar.

"Bikin baby yuk?"

*****

Malam ini mereka tengah berada di cafe yang terkenal di Jakarta. Moonlight cafe namanya, karena Ara yang memilih cafe tersebut. Malam yang sangat indah bagi kedua sepasang kekasih tersebut.

Nabil memilih duduk di kursi pojok cafe itu, karena disitu tidak terlalu bising. Nabil terus menggenggam tangan Ara, takut Ara meninggalkan nya.

"Nabil habis ini kita beli kucing yaa ya yaaaa?" Mata Ara mengerjap lucu, bibir bawahnya ia majukan sedikit. Itu sangat menggemaskan di mata Nabil, membuat Nabil tak tahan untuk mengurung Ara di kamar nya nanti. Ia tak akan membiarkan Ara untuk bergerak kemana pun, nantinya. Lihat saja.

"Ngga sayang." Ara mempoutkan bibirnya kesal. Tangan nya memainkan jari-jemari Nabil, sesekali memilin jari itu dengan gemas. Itu kebiasaan Ara saat sedang kesal atau marah.

Nabil mengacak rambut Ara gemas. "Besok aku beliin." Mata Ara berbinar mendengar itu. Dengan senang Ara memeluk Nabil dengan erat.

"Tapi dengan satu syarat." Ucapan Nabil membuat Ara mendongak menatap Nabil bingung.

"Apa?" Tanya Ara bingung. Nabil menyeringai tipis, lalu ia membisikkan kata-kata membuat Ara merinding.

Nabil menjauhkan wajahnya dari telinga gadis itu, lalu menatap Ara yang sedang kebingungan.

POSSESSIVE NABIL [ PO 25 JANUARI - 5 FEBRUARI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang