part ini harus rame, gamau tau aku!😡
happy reading!❤
mana ni tim gercep?
****
30 : Fitting Baju
2 bulan lamanya libur. Kini Ara sudah sekolah kembali, dan Ara sudah menjadi kakak kelas. Tak ada Nabil, membuat dirinya jenuh. Dia takut terjadi apa-apa dengan dirinya sendiri saat Nabil tak ada di sampingnya.
"Kakak!" Seru Ara keras.
Nabil mengusap leher Ara, tepat di tenggorokannya. "Jangan teriak sayang, nanti tenggorokannya sakit,"
Ara menyengir kuda. "Maaf," Nabil mengangguk.
"Gendong," rengek Ara manja. Cowok itu terkekeh, lalu menggendong Ara ala koala dan berjalan ke arah mobil sportnya. Nabil membuka pintu mobilnya, dia memegangi kepala Ara agar kepala Ara tak terbentur.
Nabil pun menjalankan mobilnya dengan satu tangannya memeluk pinggang Ara dan satu tangannya lagi untuk menyetir.
"Kakak," panggil Ara pelan. Nabil mengelus punggung Ara lembut, ia tahu jika Ara masih mengantuk.
Tangan Ara membuka kancing kemeja Nabil. Saat sudah terbuka, Ara menempelkan pipinya di dada bidang Nabil. Cowok itu mengelus surai indah Ara lembut. Ia sangat suka jika Ara manja seperti ini, sangat menggemaskan.
"Sayang jangan tidur, gamau sekolah hm?" Ara menggeleng pelan. "Ngantuk," gumam Ara.
Sesampainya di sekolah, gadis itu mengeratkan pelukannya pada Nabil. Seakan enggan untuk berjauhan.
"Sekolah ya?" Ara menggeleng pelan. "Gaada Kakak,"
Nabil terkekeh pelan. "Emang kalo gaada Kakak, gamau sekolah hm?" Ara mengangguk.
"Kan ada sahabat kamu, jangan takut oke? Gapapa, nanti kalo ada yang jahatin kamu, bilang sama Kakak," ucap Nabil meyakinkan.
Ara mengangguk walaupun ragu. Nabil membuka pintu mobil sportnya. Banyak siswa dan siswi melihat itu dengan jelas. Ara memeluk leher Nabil erat. Ia malu pada adik kelasnya.
"Ih dia siapa? Kok di gendong?"
"Gaboleh kayak gitu Rel! Dia kakak kelas kita,"
"Tapi aneh aja, masa udah besar di gendong kek gitu. Gatau malu,"
"Jangan kayak gitu Rel! Lo mau diamuk sama satu sekolah gara-gara ngomong kek gitu?"
"Cuma ngomong kek gitu masa di amuk, ga mungkin lah. Lagian mereka emang siapa si,"
Cukup sudah kesabaran Nabil habis. Ia sangat tak suka jika ada yang mengomongkan dirinya, apalagi gadisnya.
"Ngomong apa lo?" Tanya Nabil dengan raut wajah datarnya. Tatapan nya sangat dingin dan menusuk.
Siswa itu sama sekali tak ketakutan dan malah menjawab pertanyaan Nabil.
"Dia udah besar, masa masih di gendong. Gatau umur emang," cibir siswa itu.
Sahabatnya menginjak kaki siswa itu. Namun takk dipedulikan sama sekali. Tatapan siswa itu masih ke Ara dan Nabil.
"Kelas 10?" Siswa itu mengangguk malas.
"Mentang-mentang kelas 10, dan lo seenaknya bilang cewek gue gatau malu," ucap Nabil dengan nada rendahnya.
"Tau siapa yang gatau malu? Lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE NABIL [ PO 25 JANUARI - 5 FEBRUARI ]
Fiksi Remaja[Segera Terbit & Beberapa part sudah di hapus. ] Arabella Aliza Zavina, gadis yang sangat manja, polos dan lugu. Siapa sangka jika gadis yang kerap di panggil Ara ini sudah memiliki kekasih? Kekasih yang sangat-sangat possessive padanya. Pergeraka...