Pagi ini Evelyn sengaja pergi ke kantor siang hari, dia masih ingin bersantai di tempat tidur.
"Eve, apa kau tidak bekerja hari ini?" Zea mengetuk pintu kamar Evelyn.
"Aku akan pergi siang nanti." Evelyn membuka pintu dan menguap didepan Mommy-nya.
"Astaga, kalau para pria melihat mu seperti ini Mommy yakin mereka akan lari." Zea mengusap pipi Evelyn dengan lembut. Bagaimana tidak, sekarang putrinya terlihat seperti singa karena rambutnya yang acak-acakan.
"Mommy lupa memberitahu mu kalau Lucia akan tinggal di New York dan dia bekerja di kantor Evan," seru Zea sebelum pergi dari kamar Evelyn.
"Benarkah? Aku akan menemui dia nanti." Evelyn bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Evelyn tiba di gedung perusahaan Daddy-nya, setelah memarkirkan mobilnya dia langsung menuju ruangan Evander.
"Lucia..." Evelyn menerobos masuk dan langsung berlari memeluk Lucia.
"Kakak Eve." Lucia membalas pelukan Evelyn.
"Astaga Eve, biasakan mengetuk pintu sebelum masuk," ucap Evander sarkas.
Evelyn memutar bola matanya malas, tidak peduli dengan ketidaksukaan saudara kembarnya itu.
"Kenapa kau tidak bilang akan datang kesini?" Evelyn mengajak Lucia untuk duduk di sofa.
"Dan kenapa kau harus menderita dengan menjadi sekretaris pria menyebalkan ini." kekeh Evelyn, membuat Evander langsung berdecak kesal.
"Daddy dan Mommy ingin aku belajar mandiri, jadi mereka sengaja mengirim ku kesini." jawab Lucia.
"Tck. Kau pasti sangat menderita. Hahaha." Evelyn tergelak tertawa.
"Eve, bisa tidak kecilkan suara mu?!" Evander menatap kedua gadis itu dengan sebal.
"Baiklah, kita harus bertemu lagi nanti. Ingat, siapkan hatimu karena pria itu sangat kejam." Evelyn beranjak dari duduknya sambil terkekeh geli. Dia harus ke kantor karena Avril dari tadi sibuk menghubungi nya.
"Terima kasih kakak sudah mengunjungi ku." Lucia memeluk Evelyn.
"Aku pergi dulu Tuan galak," ucap Evelyn kepada Evander.
"Dasar cerewet," ucap Evander. Evelyn bisa mendengar gerutuan dari Evander sebelum meninggalkan ruangan itu.
******
Sean menatap ponselnya, tumben sekali hari ini Evelyn tidak mengirim pesan untuknya.
Drtt... Drttt... Drttt.
Sean tersenyum tipis melihat sebuah pesan masuk, sayangnya senyum itu langsung pudar saat melihat nama pengirim pesan.
Olivia : 'Kapan kita bisa makan bersama lagi?'
Sean menghela nafas, dia tidak tahu harus memberikan balasan pesan apa kepada gadis itu. Haruskah dia setuju dengan perjodohan ini? Daddy-nya memang tidak memaksa, tapi Sean tahu kalau Daddy-nya pasti ingin dia menjalani hubungan dengan Olivia. Apalagi Darius terlihat menyukai kemampuan Sean.
Tapi bagaimana dengan perasaan Evelyn nantinya? Pasti gadis itu akan kecewa. Sean tahu bagaimana usaha Evelyn selama beberapa tahun ini, gadis itu gigih mendekati nya walaupun Sean tidak pernah sekalipun peduli. Tepatnya Sean bukan tidak peduli, hanya pura-pura tidak peduli.
Sean pun mengirim balasan pesan untuk makan malam bersama Olivia akhir pekan nanti. Setidaknya dia harus bersikap baik walaupun tidak menyukai Olivia.
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Naughty Kiss (#2 Sexy Love Sequel) THE END
Romance🔥 Mature Content 🔥 ( Sudah terbit di Google Playstore, klik link yang ada di bio ya 👆) Sequel ke-2 Please... Hug Me. Sejak pertama kali Evelyn Louisa Grissham mencuri cium dari Sean, dia langsung jatuh cinta kepada pria kaku yang merupakan teman...