"Kak Youngbin, lo denger suara tembakan, kan?"
"Iya, kayaknya ada yang berhasil kabur."
Sunoo dan Youngbin bergegas menuju lantai atas setelah mencari Daniel dan Jake yang pergi entah kemana, sepertinya mereka bersembunyi, atau mungkin berhasil kabur?
Entahlah, mereka berdua tidak kelihatan, padahal kan seharusnya ditemukan dengan mudah karena kondisi Jake yang sekarang.
"Ah, mereka urusan nanti. Yang di lantai atas butuh bantuan kita."
BRUK!
Sesuatu melesat cepat ke bawah, mereka yang posisinya ada di samping jendela langsung menoleh kesana dan berhenti melangkah.
Begitu terkejutnya mereka melihat Jay dan Sunghoon di luar sana, posisi Jay menghadap tanah dengan kepala menghadap ke samping, sementara Sunghoon telentang. Keduanya tak bergerak, mata mereka terpejam.
Kalau begitu... berarti yang di lantai atas...
"Ayo ke atas sekarang!" Seru Sunoo berapi-api, berlari secepat mungkin, dia tidak akan membiarkan mereka lolos, mereka semua harus mati hari ini juga!
Tapi apa, lantai atas sangatlah sepi. Pintu balkon terbuka lebar, tidak ada siapapun disana.
Pasti mereka bersembunyi, tidak mungkin mereka pergi secepat itu. Lagipula, mereka lewat mana jika ingin kabur. Masa iya melompat turun, kan tiangnya sudah diberi oli sama Kyungmin.
"Cari mereka sampai ketemu, gue yakin mereka ada disini," ujar Youngbin melirik sekelilingnya, merasa ada yang mengawasi.
Duk! Duk! Duk!
BUAGH!
"Kak Nicholas, cepet lari!" Seru Jungwon menduduki Youngbin dan menahannya setelah memukulnya.
Sunoo menggeram, mengangkat pisaunya untuk menyerang. Tapi Jungwon menendang kedua tangannya, membuat pisau miliknya terlempar jatuh ke bawah.
Nicholas keluar dari kamar satu, berlari cepat menuruni tangga seraya menggendong Ni-Ki yang kondisinya semakin melemah.
Jungwon menilik, lalu menendang Sunoo untuk memberi jarak agar Nicholas bisa lari sejauh yang ia bisa.
"Dasar anak bocah!" Youngbin marah, bangkit dengan segera dan melayangkan pukulannya. Tapi Jungwon mampu menangkis serangannya, balas memukul Youngbin tepat di perut lalu menendangnya hingga jatuh telentang ke lantai.
"Dasar orang tua!" Balas Jungwon memeletkan lidah, naik ke pegangan tangga dan merosot turun disana seperti menaiki perosotan.
"Sunoo, kejar mereka!"
"Kak Jake beneran gak mau digendong?"
"Gak!"
"Nanti kakinya makin parah, loh..."
"Niel, kalau gue bilang diem, diem ya."
"Ish, ditawarin malah gak mau. Awas nyesel, nanti gue gak mau gendong lo kalau mereka berhasil temuin kita."
Jake memutar bola matanya. Ayolah, masa iya dia digendong sama Daniel? Malu cuy, dia mana mau. Mending jalan saja walaupun pincang karena salah satu kakinya patah.
"Duh, sekarang udah malem, ya," gumam Jake merinding.
"Idih, di Survival Games beraninya sampe bikin orang emosi, aslinya penakut," sindir Daniel seraya membenarkan posisi tangan Jake di papahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Dorm | I-LAND ✓
Misteri / Thriller❝ Pembunuhan yang sebenarnya telah dimulai. ❞