"Duh, kita harus lari sampai kapan?!" Keluh Nicholas mulai lelah berlari.
"Sampai tenaga terakhir," jawab Jungwon fokus berlari, tapi otaknya berpikir keras bagaimana caranya agar mereka bisa lolos dan bagaimana cara melawan mereka yang mengejar sekarang.
Nicholas mengangguk, mempercepat larinya dan mempererat tangannya agar Ni-Ki tidak jatuh dari punggungnya. Menggendong orang sambil berlari adalah hal yang sulit dilakukan, apalagi kepalanya berdenyut lagi.
Tapi rasa sakit di kepalanya sedikit tidak terasa, sebab Nicholas dibuat tertawa melihat Jake dan Daniel.
Jake terus mengumpat dan memaki-maki karena digendong Daniel, sementara si Daniel ikut marah-marah karena kesal rambutnya ditarik-tarik.
Daniel sampai tersandung, untungnya tidak sampai jatuh. Kalau tidak, habislah mereka.
"Kak, senternya mau mati, nih!" Seru Jungwon memberi tahu.
"Kalian mau lari kemana hah?!" Seru Youngbin dari belakang, bersiap melempar pisaunya. Dan...
JLEB!
"ARGH!"
"DANIEL!"
Tepat sasaran, pisau menancap tepat di betis Daniel, membuat pemuda bertubuh tinggi langsung tersandung dan terjatuh, begitu pula dengan Jake yang ada di gendongannya.
Nicholas dan Jungwon berhenti berlari, panik melanda mereka. Apakah mereka harus lanjut atau membantu kedua temannya?
"Kak Nicholas, tolong bawa Ni-Ki pergi dari sini, nanti kita nyusul," ujar Jungwon, lebih tepatnya memerintah.
"Kak Jungwon jangan gila, deh," dengus Ni-Ki. "Gue dibawa pergi pun belum tentu hidup, lebih baik Kak Nicholas aja yang pergi, ya."
Nicholas mendelik. "Heh, sembarangan! Terus lo gue tinggal disini, gitu? Jangan berpikir yang aneh-aneh deh!"
"Kalau begitu bawa Ni-Ki pergi dari sini, cepet!"
Jungwon mulai panik karena Youngbin dan Sunoo hampir tiba di tempat mereka. Mau tak mau Nicholas menurut, ini demi Ni-Ki.
"Maaf, Jungwon. Semoga kita bisa ketemu lagi..."
Jungwon mengangguk. "Pasti."
Setelah itu, Jungwon menghadap ke belakang, dan Nicholas lanjut berlari membawa Ni-Ki bersamanya, tentunya membawa satu senter cadangan.
Jungwon meregangkan otot tangannya yang terasa kaku, bersiap untuk melayangkan pukulan lagi seperti sebelumnya.
Tapi, dia tidak mungkin maju sekarang. Kedua orang itu punya pisau, kalau dia menyerang, dia pasti kena.
"Wah, gak disangka lo pilih tetap disini daripada ikut Kak Nicholas," kata Sunoo yang kini berada di depan Jake.
"Gak disangka, lo pilih jadi pembunuh daripada selamatin nyawa temen lo sendiri. Ish ish ish, tak patut," balas Jungwon geleng-geleng kepala seperti di film up*n & ip*n.
Sensor ya awokawok.
"Niel, gimana rasanya? Sakit, kan?" Tanya Youngbin terlampau santai, lalu menginjak betis Daniel dengan keras. "Makanya, harusnya lo ada di pihak kita, bukan di pihak mereka."
Daniel tak mendengarkan, sibuk melilitkan betisnya dengan sapu tangan yang dia punya. Kakinya mati rasa.
"Nah, mumpung dua orangnya luka, jadi langsung bunuh aja yuk, Kak Youngbin," ajak Sunoo, lalu mendorong Jake ke tanah dan mengangkat pisaunya bersiap menikamnya.
DUAKH!
"Kalau pisau lo berani nyentuh Kak Jake ataupun Daniel, gue yang akan bunuh lo," ancam Jungwon disertai sorot matanya yang tajam.
Sunoo terkejut. Bukan, bukan karena tendangan Jungwon yang membuatnya jatuh menabrak Youngbin.
Tapi bola matanya, bola mata Jungwon berubah, warnanya menjadi midnight blue. Pisau miliknya melayang sendiri, dan ujungnya mengarah kepadanya.
Itu para sasaeng pengen
banget kujambak hiih,
kesel banget ya ampun 😭
Semoga ENHYPEN baik-
baik, terutama Sunoo yang
kondisinya lebih lemah dari
yang lain :(Bagi yang punya videonya,
tolong jangan disebar. Dan
kalau lihat ada yang upload
videonya di sosmed, tolong
di take down.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Dorm | I-LAND ✓
Mystery / Thriller❝ Pembunuhan yang sebenarnya telah dimulai. ❞