"Klien, apa kirito bisa bersikap tegas untuk asuna?" tanya yuna
"Entahlah, seperti nya dia berusaha melakukannya" ucap klien
"Aku bertaruh, dia tidak akan bisa melakukannya, ah harusnya dia lebih baik dia jadi bawahanku" jawab eiji
"Eiji-kun, jangan bicara seperti itu, kirito adalah teman kita" ucap yuna
"Ck teman! Aku tidak mau berteman dengannya"
"Eiji-kun!""Peringatan!"
"Peringatan!"
Suara alaram membuat klien dan lainnya berdiri dari duduk mereka
Klien membuka tab androidnya lalu ia membaca informasi
"Wah gawat! Bagian barat ada 2 monster dan zombie lalu di timur ada 1 monster dan zombie juga"ucap klien
" lalu kita gimana komandan?"ucap eiji
"Tidak ada pilihan, eiji yuna ikut di bagian barat bersama kirito dan asuna lalu sisanya aku dan lisbeth"
"Ah kenapa mereka sih" gerutu eiji
"Ini perintah eiji"
"Baik komandan" ucap eiji, semuanya pun bubar namun klien menghubungi kirito
Sedangkan itu kirito mendengar suara alaram dan ia pun menoleh ke tempat asuna namun asuna malah menghilang"jangan bilang dia loncat di gedung ini"ucap kirito dan kirito pun berlari dan mengintip asuna di ketinggian gedung itu
Tepat perkataan kirito, asuna berhasil terjun di gedung tinggi itu"astaga perempuan ini, dia mau mati apa!"kesal kirito"Kirito.. Kirito jawab!"
Kirito menekan tombol di alat pendengar di telinganya
"Ya klien, bagaimana?"
"Kau dan asuna pergi ke barat bersama eiji dan yuna, dan sisanya aku dan lisbeth dibagian timur, musuh kita hari ini banyak kirito dan ingat kalian hati-hati, aku sudah memutuskan eiji jadi pemimpin sementara"
"Na..nani kenapa harus dia!"
"Tidak ada pilihan, cepat kau dan asuna ke helikopter semua menunggu disana"
"Ha'i ha'i komandan" kirito pun menekan alat pemdengarnya untuk mengakhirinya dengan cepat kirito pun berlari dengan cepat ke tempat helikopter"aduh asuna! Kenapa sih pergi begitu saja, tinggalin ketua nya lagi"kesal kirito
Sesampainya kirito di helikopter dengan keadaan walahan karena habis lari
Eiji menghampiri kirito dan berkata "kau lambat sekali, semua menunggu tahu" ucap eiji
"Ck! Aku sedang mencari asuna tadi!"
"Eh padahal asuna ada di dalam helikopter" jawab eiji
Kirito kaget
"Sudah jangan banyak alasan, kita harus cepat berangkat! Ingat kirito hari ini aku pemimpinmu" senyum eiji
"Terserah kau saja" ketus kirito masuk ke helikopter itu dan nampak asuna duduk dengan keadaan melamun
"Ck menyusahkan" gerutu kirito
Semuanya pun sudah siap, dan helikopter itu pun berangkat dan kirito terus menatap kesal ke asuna karena gara-gara dia, eiji menyalahkan kirito
"Oke semuanya! Saya dapat info dari klien kalau di bagian barat ada 2 monster dan zombie, jadi kirito asuna tolong kerjasamanya kita serang monster itu lalu yang lainnya sama seperti biasa bersembunyi dan tembak para zombie" ucap eiji
"Baik sir"
Kirito hanya memutar bola matanya dengan wajah malas untuk mendengar perkataan eiji
Sesampainya mereka mendarat di kota barat tokyo yang sudah tidak ada penghuni orang hanya tersisa gedung yang hancur lebur
Eiji memberi kode ke bawahannya untuk cepat bersembunyi di gedung dengan senjata mereka masing-masing, setelah semua siap, kini tinggal kirito, eiji, asuna dan yuna
"Oke sisanya kita!" ucap eiji dan eiji mengeluarkan kekuataan dari lengan kanan nya yang ada tato berbentuk bunga mawar merah, akar dari tato itu menerobos keseluruh tangan eiji hingga muncul sebuah senjata api
Lalu yuna hal sama ia mengeluarkan kekuataan hingga muncul sebuah panah berwarna hijau
Kirito tak tinggal diam ia memegang sebuah pedang hitam seperti aura iblis
Dan terakhir asuna mengeluarkan pedang putih
Mereka bersiap siaga sebelum kedatangan monster itu••
Seorang gadis berambut biru dengan kaca mata yang ia kenakan, ia tersenyum evil sambil tertawa
"Hihihi menarik sekali" ucap nya melihat kirito di bola krystal nya
"Ne ne shion apa kau menyukai lelaki ini meow!"
"Apa kelihatan?"
"Tentu saja, jika kau tertarik, kau bisa mendapatkannya, aku akan bantu!"
"Tidak! Aku punya rencana, dan silica tolong kau urus monster itu agar mereka terpancing"
"Baik ma'am" ucap nyaDor.. Dor.. Dor..
Suara tembakan nyaring ke 4 orang itu
"Mereka sudah mulai" ucap eiji
Duak.. Duak.. Duak..
Tanah goyang hingga muncul 2 monster di depan mereka
Namun asuna merasakan sesuatu menganjal
"Oke monster-"
Asuna berlari dan melompat hingga kirito, eiji dan yuna kaget
"Bodoh! Asuna! Kembali" teriak eiji namun asuna tetap berlari hingga melewati 2 monster itu
"Baka, apa yang dipikirkan asuna, kirito kita cepat bunuh monster itu"
"Berisik eiji, aku sudah tahu"
Kirito pun melompat dan ia melayang dengan cepat ia menancapkan pedangnya ke kepala monster itu namun monster itu tahu gerik kirito dan monster itu mengeluarkan kekuataan di mulutnya
Dan eiji langsung menembak monster itu dan di bantu yuna
Dor.. Sring...
Monster itu lengah dan dengan cepat kirito menancapkannya hingga monster itu ambruk dan perlahan meledak
Satu monster berhasil di kalahkan dan kirito gegabah
Karena satu monsternya lagi memukul kirito hingga kirito terpental
"Brengsek!" ucap eiji
Eiji menembak monster itu namun monster itu menangkisnya
"Sialan monsternya! Mundur yuna!"
Kirito berusaha berdiri dan kepalanya bercucuran darah
"Gak akan ku maafkan!" dan kirito pun berlari dan ia kembali menyerang monster itu
Sedangkan itu asuna berada di gedung gelap dan sepi dan ia melirik kanan kiri
"Keluarlah! Monster!" ucap asuna dengan nada dingin
Tap.. Tap.. Tap..
Seorang gadis berambut biru dengan memakai kacamata"hmm kau mengetahui keberadaanku"
Asuna langsung menyerangnya namun dengan cepat gadis itu mengeluarkan kekuataannya hingga asuna kaget karena gadis itu menggunakan kekuataan pelindung hingga asuna tidak bisa membunuh gadis rambut biru itu
Gadis rambut biru itu melayangkan kekuataan anginnya ke asuna dan asuna pun langsung mundur
"Tatapanmu sangat menarik" ucapnyaDuak.. Duak..
Satu monster muncul lagi membuat asuna bersiap menyerang monster di hadapannya
"Selamat bersenang-senang" ucapnya seketika gadis itu menghilang
"Brengsek!"umpat asuna
Sedangkan itu kirito, eiji dan yuna berhasil mengalahkan monster itu
" kirito lukamu"ucap yuna
"Ah tidak apa-apa, bagaimana yang lain?"
"Mereka.selamat dan zombie sudah tidak ada sekarang tapi asuna-"
"Dasar perempuan itu! Aku akan mencarinya" ucap kirito
"Hei, kau jangan sendirian, sebaiknya kita juga mencarinya" jawab eiji
"Terserah kau saja" ucap kirito
Lalu asuna mengatur nafasnya karena banyak monster menyerangnya
"Tidak ada pilihan" asuna menutup kedua matanya hingga aura dalam pedangnya keluar, asuna berubah dengan warna rambutnya jadi biru terang serta mata biru terang
"Grrrr! Grrr!! Ah!!!"
Monster itu berlari dan menyerang asuna dan asuna tersenyum dan ia siap menyerang monster itu dengan kekuataan nya sekarang
Duar!
Ledakan membuat kirito eiji dan yuna menoleh ketempat suara itu
"Asuna ada disana seperti nya" ucap yuna
Kirito pun berlari hingga ia melihat banyak berceceran darah di gedung itu
"Asuna!"
Asuna menoleh dan melihat kirito
Kirito menghampiri asuna yang saat ini mengarahkan pedangnya ke gadis berambut biru itu
"T..olong, d..ia ha..mpir membunuhku"
"Dasar bakemono!" ucap asuna melayangkan pedangnya ke kepala gadis rambut biru itu namun dengan cepat kirito menangkisnya"baka! Apa kau benar-benar bodoh! Dia manusia!"
Asuna kaget dan berkata"minggir!"
"Tidak akan! Kau benar-benar kelwataan asuna! Dan lihatlah sekelilingmu kau sudah banyak membunuh manusia!"
"Mereka bukan manusia! Dan cepat minggir"
Kirito melemparkan pedang asuna dan kirito pun mengarahkan pedangnya ke depan asuna"ini perintah asuna! Aku ketuamu!"
Asuna terdiam dan ia mengepalkan kedua tangan nya
Eiji dan yuna baru tiba di gedung tempat ledakan itu, mereka kaget banyak darah bercucuran serta potongan seperti manusia
Yuna kaget dan ia hampir muntah apa yang ia lihat
"Hoi apa yang terjadi ini!" ucap eiji
"Kita harus cepat kembali, nanti aku akan ceritakan, yuna tolong bantu gadis ini" ucap kirito
"Baik kirito"
Asuna hanya diam saja namun ia melirik gadis berambut biru itu dan sekilas asuna melihat gadis itu tersenyum
"Kalian terkena ilusinya" batin asunaNext part 3...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinsei wa sentakuda
Actiontokyo dimana orang-orang beraktivitas seperti biasa namun apa yang terjadi sesuatu menimpa tokyo sampai para manusia hampir punah..