3.

149 9 0
                                    

Brak!
Suara pukulan meja membuat semua terdiam di ruang meeting
Asuna berdiri sambil menundukan kepalanya
"Dasar! Syukur saja wanita itu tidak bilang ke semua orang! Kalau kamu pembunuh keluarganya asuna!" ucap klien
"Mereka bukan manusia" jawab asuna
"Ah jawab terus! Kau ini tahu diri kau adalah wakil barat tokyo! Dan posisi mu harus berdampingan dengan ketua dan menuruti apa perkataannya jangan seenakmu pergi dan ninggalin ketua dan teman-teman!"
Asuna terdiam aja walaupun ia menahan amarahnya
"Tenang lah klien" ucap lisbeth
"Kirito! Ini keputusanmu, kau mau pertahankan asuna sebagai wakilmu atau Tidak!" ucap klien melirik kirito dan kirito kaget dan berkata"eto.. Sebenarnya-"
"Tidak apa-apa! Jika aku di keluarkan sebagai wakil barat tokyo" ucap asuna
"Eh aku belum memutuskannya asuna"
"Sudah di putuskan jika itu keinginan asuna" jawab eiji
"Tapi aku belum-"
"Diam-diam! Begini saja! Asuna hari ini aku beri hukuman untukmu! Kau diskor selama 1 minggu! Dan kau harus tetap diam di markas turtle"
"Baik" ucap asuna
"Eto klien apa itu berlebihan" ucap kirito
"Kirito! Aku sudah hubungi kabaya akhiko soal ini, dan dia akan mencarikan pengganti asuna"
Kirito kaget dan berkata "sokka"
"Sudah bubar!" perintah klien dan asuna pun keluar lebih dulu dari ruangan itu lalu ia melihat shion di dekat ruang meeting
"Kau..." sinis asuna
Shion hanya tersenyum aja dan ia pun melirik kirito"kirito-kun"ucap shion menghampiri kirito
"Oh shion, kenapa kau disini bukankah kau di kota Aincrad"
"Ah gomen, aku suka disini aku ingin seperti kalian, apa tidak apa-apa?" senyum shion
"Ah itu harus di pertanyakan oleh klien, ne klien bagaimana?"
"Hm menurutku jika dia benar-benar menginginkannya dia harus melakukan ujian"
"Ah apapun itu aku ingin bisa seperti kalian dan bisa bersama kirito-kun" ucap shion tersipu malu
Kirito kaget lalu menggaruk kepalanya tidak gatal
Asuna mendengarnya dan ia mendecih
"Semuanya bodoh termakan omongan monster" batin asuna
Asuna berjalan dan meninggalkan markas turtle dan shion melihatnya ia merasa dirinya menang
"Asuna!"
"Nani eldire? Kau bisa keluar" ucap asuna dan sesuatu bercahaya di tangan kanan asuna pun keluar hingga nampak seorang lelaki berambut biru dan dia adalah eldire woolsbrug pedang milik asuna
"Kenapa kau tidak bunuh saja monster itu, aku benar-benar kesal sekali" ucap eldire
"Tidak bisa! Mereka sudah pengaruh dengan omongan monster sialan itu! Ck! Kalau saja kirito tidak menghalangiku tadi, sudah benaran ku bunuh monster itu"
"Terus bagaimana sekarang asuna! Kau tidak mungkin diam aja kan karena monster itu sekarang di markas turtle"
"Aku tidak peduli, mereka juga tidak percaya denganku"
"Hm begitu"
"Lagipula aku akan di gantikan" ucap asuna mengepalkan kedua tangannya
"Asuna!"
"Sudahlah, aku lelah berpikir eldire memang dari dulu semua orang tidak percaya perkataan ku, lebih baik aku bersikap seperti ini terus" ucap asuna dengan wajah sedih
Eldire melihat wajah asuna sangat sedih dan ia pun berkata"ah itu gimana kalau kita cari makan di Aincrad katanya temanmu buka menu baru di cafenya, bagaimana kalau kita kesana?"
"Oh agil ya, ya sudah kita kesana kau pasti lapar" ucap asuna
"Hm ya aku lapar asuna" ucap eldire
"Asuna! Aku tahu kau menderita sekali, sejak aku bertemu denganmu kau selalu kesepian dan murungkan dirimu! Tapi.. Aku akan selalu disisimu sebagai tuanmu sekaligus kekuataanmu asuna" batin eldire
Sesampainya mereka di sebuah cafe, asuna dan eldire masuk dan nampak lelaki berotot sedang mengusap gelas kosong
"Ah asuna eldire selamat datang" ucap agil
"Agil apa kabar?" senyum asuna
"Agil kau makin berotot saja" ucap eldire
"Hahaha ada-ada aja ini berkat kalian aku sampai membuat cafe ini jadi ramai sekali, kali ini aku akan buatkan menu baru untuk kalian secara gratis"
"Agil, sebaiknya kau jangan keseringan memberikan kami gratis, aku ingin membayarnya" ucap asuna
"Tapi-"
"Jangan dipikirkan soal dulu, aku hanya membantumu sebisaku kok" senyum asuna
Agil menghela nafas dan berkata"baiklah, tapi seperti nya kau ada masalah"
"Ah apa ke tebak"
"Tentu saja, kita sudah teman asuna" ucap agil
Asuna menundukam kepalanya dan berkata" mereka tidak percaya perkataan ku agil, dan sebentar lagi aku di keluarkan dari barat tokyo"
Agil kaget dan berkata"na..nani!"
"Sudahlah agil, sebaiknya kau buatkan menu barumu, aku sangat lapar sekali apalagi eldire juga"
"Ah gomen, tunggu sebentar"
Setelah kepergian agil, asuna melamun dan eldire menggaruk kepalanya yang tak gatal dan berkata "ah setiap kesini jadi teringat saat bertemu agil di kota barat tokyo" ucap eldire
"Hm benar eldire"

Flasblack..
1 bulan yang lalu..
Asuna yang saat ini sedang menyerang monster, ia tidak sendiri namun bersama kirito, mereka sama-sama membasmi monster itu hingga mereka berhasil mengalahkannya..
Setelah mereka membunuh monster itu asuna merasakan seseorang di balik gedung yang sudah roboh, asuna berusaha mengangkat bebatuan itu hingga ia menemukan agil yang sudah tidak berdaya
"Hei kau baik-baik saja, jika iya jawab!" ucap asuna
Agil menggerakan badannya hingga ia melihat asuna"t..olong" dan asuna pun mengangkat badan agil lalu membawanya ke tempat rombolan barat tokyo
"Bertahanlah" ucap asuna
"Hn"

••
Di rumah sakit markas turtle..
Agil membuka kedua matanya dengan pelan dan ia melihat dirinya berada di rumah sakit
"Ini.."
"Kau baik-baik saja?"
Agil melihat asuna dan berkata"ya"
"Syukurlah, kau sudah 2 hari tidak sadarkan diri"
"Sokka, aku pikir aku sudah mati"
"Hei jangan bicara seperti itu" dan agil terkekeh dan berkata"arigato sudah menyelamatkanku namaku agil namamu?"
"Asuna"
"Asuna ya nama cantik" dan asuna kaget lalu muncul eldire "ehh sudah bangun"
"Eh siapa kau!" ucap agil kaget karena eldire tiba-tiba muncul
"Gomen gomen dia eldire woodbruy dia rekanku sekaligus pedangku"
"Eh aku tidak mengerti"
"Suatu saat kau akan mengerti agil"
Setelah 1 minggu agil dirumah sakit, dan agil pun di perbolehkan keluar dari rumah sakit
"Ne asuna, aku berterimkasih sudah menyelamatkanku"
"Tidak apa-apa itu emang tugasku"
"Ngomong-ngomong kau sendirian di barat tokyo"
"Hm, saat muncul monster itu aku bersembunyi di gudang kantorku, aku sama sekali tidak mau keluar karena aku takut monster itu membunuhku"
"Eh berarti 5 tahun kau diam di gudang" dan agil menganggukan kepalanya
"Gila bagaimana kehidupanmu" jawab eldire
"Kebetulan di gudang ada persediaan makanan walaupun itu tidak banyak yang penting aku ingin hidup, aku sempet ingin bunuh diri tapi rasanya aku tidak mau melakukannya, dan malah aku berdoa agar ada orang menolongku"
"Hm tapi syukurlah kau baik-baik saja agil"
"Ya"
"Ne agil, aku akan membawamu ke kota Aincrad tempat kota baru tokyo, disana banyak orang-orang yang bilang selamat disana, kau bisa disana dengan aman dan kebetulan aku sudah belikan rumah serta cafe untukmu"
"Eh asuna itu berlebihan, kau tidak perlu melakukan nya"
"Tidak apa-apa, aku senang kok membantu, apalagi aku lebih senang menolong orang-orang sepertimu agil"
Agil kaget dan berkata"gomen asuna aku dengar dari rumah sakit kalau kamu orangnya dingin dan cuek"
"Eh secepat itu ya beritanya, hm ya itu benar, aku sangat benci markas turtle agil! Karena mereka sudah bunuh temanku" ucap asuna
Agil kaget lalu eldire merangkul lengan agil dan asuna"yosh! Kita makan-makan ya, kita rayakan kesembuhanmu agil"
"Oh ya"

Now..
"Lepas itu aku makin akrab dengan agil malah dia seperti paman ku sendiri, dia satu-satunya ku punya eldire"
"Hm kau tidak menganggapku asuna" ucap eldire merasa sedih
Asuna terkekeh dan berkata"gomen gomen eldire, kau juga orang terpenting hidupku"
Eldire terharu mendengarnya hingga asuna kaget"hei eldire"
"Uahh asuna kau buat aku menangis"
Asuna tersenyum lalu mengelus rambut eldire "arigato kau selalu disisiku eldire"
Deg..
Eldire kaget dan berkata"ya sama-sama asuna"
"Hei.. Hei maaf menganggu! Momen mesra kalian! Ini aku sudah siapkan masakan menu baruku!" ucap agil membawa 2 piring
"Uah ini pasti enak" ucap eldire
"Tentu saja, pasti enak ja makanlah sepuasnya asuna eldire"
"Ha'i selamat makan!" ucap eldire dan asuna

Next part 4....

Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang