4.

128 7 0
                                    

"Kabaya-san apa benaran! Asuna akan di gantikan sebagai wakil barat tokyo!" ucap higa
Kabaya memijit kepalanya dan berkata"secepat itu sih beritanya!"
"Kabaya-san jawab!"
"Ha'i ha'i ini permintaan klien" balas kabaya
"Kenapa, seperti nya aku ketinggalan beritanya" ucap higa
"Ya seperti nya memang ketinggalan berita higa, karena eiji yuna dan kirito melihat asuna membunuh manusia di barat tokyo!"
"Eh na..nani! Tidak mungkin! Asuna tidak mungkin seperti itu" ucap higa tidak percaya
"Aku juga begitu higa, dan waktu itu asuna juga mau membunuh salah satu gadis bernama shion dan untungnya kirito menahannya"
"Tidak-tidak aku yakin asuna tidak mungkin melakukannya pasti ada sesuatu membuatnya dia seperti itu"
"Aku juga berpikir gitu malah aku berpikir ada balik dari gadis bernama shion itu" ucap kabaya
"Terus gimana kabaya! Berpikirlah asuna adalah terbaik daripada yang lain"
"Aku tahu tapi jika aku menolak permintaan klien, mereka bisa curiga denganku higa"
Higa mengigit bibirnya dan berkata"kalau gitu, bawa aja asuna ke kota underword"ucap higa
"Ah Tidak! Asuna tidak boleh ketempat itu bisa-bisa anak itu akan membenciku"
"Kabaya-san! Aku tidak mau asuna di pecat masalahnya anak itu berbakat masalahnya, jika benaran dipecat pasti banyak mengincarnya masalahnya"
"Tenang aja, aku sedang memikirkan higa lebih baik kau kembali bekerja dan tugasmu sebagai tanggung jawab bidang teknologi higa tidak boleh lama ninggalin tempat mu"
Higa menghela nafas dan berkata "aku tahu, tapi aku harap kau tidak memecatnya jika sampai itu terjadi aku juga keluar"
"Wakata" dan higa pun pergi lalu kabaya menatap balik jendela"ah dasar! Kau selalu membuat masalah asuna"ucap kabaya

••
Di cafe..
"Ah kenyangnya!" eldire mengusap-ngusap perutnya yang sedikit buncit dan asuna meminum cola-cola setelah ia selesai makan
"Ne agil, apa boleh aku menginap di tempatmu?" ucap asuna
Agil dan eldire pun kaget bersamaan
"Eh..."
"Aku malas ke markas turtle, apa tidak apa-apa?"
"Ah itu, tidak apa-apa kok asuna dan kebetulan di cafe ada satu kamar di lantai atas, biasanya staffku tidur setiap istihat jam kerja, kau bisa gunakan tempat itu kalau kau mau"
"Arigato agil, maaf merepotkan"
"Tidak apa-apa asuna"
Eldire melihatnya hanya menghela nafas
Malam hari pun tiba, asuna dan eldire tiba di kamar yang di katakan agil
"Di sebelah kamar mandinya asuna eldire, tapi eldire kenapa kau juga ingin nginap dan lagi bersama asuna satu kamar" ucap agil
"Uh kenapa! Lagi pula aku pedang agil"
"Tapi tetap saja kau laki-laki eldire"
"Uhh aku tidak mengerti" ucap eldire
"Tidak apa-apa agil biarkan eldire bersamaku, dia tidak akan macam-macam denganku"
Agil menghela nafas dan berkata"baiklah kalau gitu, ne eldire awas aja kau macam-macam dengan asuna! Akan ku bunuh!"ucap agil
"Wakata tenang aja"balas eldire
" ya sudah, kalau gitu selamat malam asuna eldire"
" malam juga agil"
Asuna dan eldire masuk kamar dan mereka melihat kamar sempit
Eldire langsung menjatuhkan dirinya di ranjang lalu asuna membuka jendela hingga nampak kota Aincrad, asuna duduk di dekat jendela sambil memandangi Aincrad
"Asuna, kau benaran tidak ingin kembali ke markas turtle?" tanya eldire
"Tidak, untuk sementara aja karena aku sangat benci tempat itu"
"Sampai kapan asuna"
"Entahlah, tolong eldire jangan bicara kan itu, aku ingin tenangkan diri"
"Baiklah, aku duluan tidurnya asuna"
"Hm" ucap asuna

Flasback..
5 tahun yang lalu dimana asuna selamat dari serangan monster serta zombie
Ia berjalan dengan sempoyongan untuk mencari jalan keluarnya
"T..olong" ucap asuna
"Eh kau selamat" asuna melihat seorang lelaki dan asuna pun berusaha meraih lelaki itu dan lelaki itu pun menarik tangan asuna
"Kau sekarang anakku" senyum nya dan dia adalah kabaya akhiko yang menurut asuna dia adalah penyelamat hidupnya namun ternyata asuna salah, asuna diam di sebuah ruangan entah apa itu dan seklilingnya hanya anak-anak seperti dirinya
Asuna memeluk lututnya dengan tatapan kosong"tou-chan, kemana tou-chan, aku merindukan tou-chan aku bukan disini"ucap asuna
Seseorang anak perempuan mendekati asuna"hei kau asuna yuki kan, namamu sama seperti ku yuki"senyum nya
Asuna melihat seorang anak berambut unggu dengan wajah ceria dan asuna melihat yuki adalah sosok yang baik hati dan ceria yang asuna lihat
"Salam kenal asuna, aku ingin jadi temanmu" ucap yuki
Dari awal perkenalan dengan yuki dan perlahan asuna senang berteman dengan yuki karena asuna benar-benar merasa bahagia, sampai asuna lupa tentang ayah angkatnya bernama kabaya akhiko itu
Namun beberapa hari kemudian, asuna selalu mendapatkan suntikan cairan kuning sama seperti yuki dan yang lainnya
"Ne asuna, aku akan baru-baru disini, aku berpikir kita ini seperti bahan percobaan ya" ucap yuki
Asuna kaget dan yuki mengenggam tangan asuna"rasanya menyakitkan tapi mereka memberikan kita premen setelah kita di suntik, aku ingin keluar dari sini asuna, aku tidak mau lagi tempat ini, aku takut jika aku mati asuna" asuna merasakan getar di badan yuki dan asuna pun memeluk yuki agar tenang"tidak apa-apa yuki kau ada aku disini"ucap asuna
"Asuna!"
Setelah asuna menenangkan yuki, namun lambat laun, yuki tidak terlihat sama sekali membuatnya ia panik
Dan kabaya akhiko muncul tempat asuna berada"lama tidak bertemu anakku"
Asuna kaget dan berkata "tou-chan, tou-chan mana yuki! Dari tadi aku tidak lihat yuki"
"Gomen, dia gagal!"
Asuna kaget lalu ia pun menangis"maksudnya apa tou-chan! Apa ini benaran! Kau membawaku kesini sebagai bahan percobaan mu!"
"Maaf asuna ini demi dunia kita"
"Aku tidak peduli! Kembalikan yuki! Kembalikan!! Dia temanku berhargaku!!" asuna makin menangis lalu kabaya mengelus rambut asuna
"Maaf asuna"
"Arghhhh!!!!!" teriak asuna
Dari situ asuna beberapa kali kabur untuk mencari yuki namun ia tidak berhasil karena asuna selalu di tangkap oleh pengawal di markas turtle
Ia sangat putus asa setelah kehilangan yuki, ia tidak akan menyerah untuk bertemu yuki
Setelah asuna lama di ruangan itu, asuna makin lama makin ngerti kenapa yuki hilang termasuk anak-anak lain, yaitu mereka mati maksud kabaya asuna juga ngerti dan dari situ asuna benci markas turtle termasuk kabaya akhiko mantan ayah angkatnya

Now..
"Yuki, aku merindukanmu hiks" isak asuna
"Seandainya, aku lebih kuat pasti aku akan menyelamatkanmu tapi- semuanya terlambat aku ingin bersamamu yuki, tertawa serta bermain denganmu, aku sangat benci khidupanku sekarang yuki, mereka selalu memperlakukan aku boneka, aku ingin kabur di tempat ini tapi tidak bisa yuki karena-" asuna mengenggam tangan kanan yang ada tato berbentuk bunga mawar
"Mereka membuatku seperti ini yuki tapi aku juga ingin menyelamatkan orang-orang, yuki beri aku kekuataan" sambung asuna
Eldire yang sebenarnya tidak tidur dan ia mendengar suara asuna dan eldire pun menangis
"Eldire kau tidak tidurkan"
Eldire kaget dan ia pun pura-pura tidur
"Kau tidak bisa berbohong eldire"
"Gomen, aku sangat khwtr denganmu asuna"
"Arigato tapi aku baik-baik aja kok eldire, hanya aja aku merindukan temanku dulu"
"Asuna, jika berminat kau tuangkan pedihmu ke aku, aku tidak mau kau sedih terus dan lagi berusaha menutupi nya, aku sangat mengenalmu asuna lebih dari itu"
Asuna tersenyum dan berkata"ha'i eldire"

Keesokan harinya..
Di markas turtle, kirito melirik kamar asuna dan kirito merasa khwtr dengan asuna dari kemarin
Ia memberanikan dirinya mengetuk pintu 3x
"Asuna, kau sudah bangun! Aku masuk"
Hening..
Kirito pun membuka pintu namun kosong
"Asuna!"
Kirito mencarinya sampai di kamar mandi"dia tidak ada kemana dia"
Kirito pun membuka tab android nya lalu membuka gps nya untuk mencari asuna
"Dia di cafe Aincrad?"

••
Sedangkan itu klien dan lainnya seperti biasa di kantin mereka menyantap sarapan mereka hingga muncul kirito
"Ohayo kirito" ucap klien
"Klien maaf, asuna dia tidak ada di markas turtle"
"Eh dia kabur" jawab eiji
"Bukan dia di cafe Aincrad"
"Hm, biarkan aja lagi pula masih dekat sini kirito" ucap klien
"Tapi dia asuna wakil barat tokyo"
"Kau lupa kemarin gimana"
"Aku Tidak lupa klien tapi aku tidak bilang terima soal bergantian wakil itu klien"
"Terserah apa katamu kirito tapi kabaya sudah menyetujuinya"
"Sudahlah aku mencari asuna"
"Jangan lama kirito, kita harus bersiap"
"Wakata!" kirito pun berlari hingga shion memanggil kirito namun kirito tetap berlari membuat shion mengendus kesal"dia kemana sih"kesal shion

••
Drap.. Drap.. Drap..
Kirito terus berlari hingga ia tiba di cafe
Cafe yang baru buka dan ia pun masuk
"Selamat datang" ucap agil
Kirito menarik nafas dan berkata "anu saya ingin asuna" ucap kirito
Agil kaget
Lalu agil menatap kirito dan lagi setelan seragam nya"kau.."
"Ha'i namaku kirito aku ketua barat tokyo"
"Jadi kau kirito, duduklah" ucap agil
"Arigato, eto soal asuna"
Agil memberikan segelas air putih dan berkata"dia masih di kamar nya, kau tidak perlu khwtr dengannya"
"Yokata"
"Aku tidak mengerti! Kenapa kalian benci asuna dan lagi sampai kalian tidak percaya perkataan asuna" ucap agil
"Eh.."
"Agil!" asuna muncul membuat agil meneguk ludahnya
"Oh asuna"
Kirito melihat asuna dan berkata"asuna, aku sangat khwtr denganmu"
"Untuk apa kau khwtr denganku, kau tidak perlu melakukan itu" ketus asuna
"Tapi asuna! Aku.. Aku akan tetap menjadikan mu wakil ku"
Asuna memalingkan wajahnya"sudah ceritanya sebaiknya kau kembali"
"Asuna!"
"Aku muak! Kirito! Kau tidak akan paham apa yang ku bilang! Sudah pergilah!" bentak asuna
Kirito kaget lalu menundukan kepalanya "baiklah, jaga dirimu asuna"
Asuna tidak menjawabnya dan kirito pun pergi
Asuna menghela nafas setelah kepergian kirito dan ia duduk sambil memijit kepalanya"dasar bodoh ngpin dia kemari"ucap asuna
"Asuna"
"Agil buatkan aku sarapan"
"Baiklah"
"Aku tidak akan pengaruh dengan perkataan mu walaupun sejuta kau khwtr denganku kau tetap tidak percaya apa yang ku katakan kirito" batin asuna

Next part 5..

Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang