17.

107 7 1
                                    

"Uahhhhh!! Eldire!!!" teriak asuna sambil menutup wajahnya dengan bantal agar tidak di dengar oleh kirito
"Aku Tidak percaya bocah itu mengatakan perasaan" ucap eldire menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Pas dia mengatakan, dia langsung diam dan juga canggung termasuk aku, uahh eldire aku benar-benar senang Dan malu eldire"
"Yare yare tapi apa kirito tidak mengatakan untuk jadikan kamu pacarnya" dan asuna menggelengkan kepalanya "seperti nya dia malu eldire"
"Sokka, aku cek dia dulu asuna" dan asuna menganggukan kepalanya
Eldire pun meninggalkan asuna yang masih baring di kamarnya dan juga tidak bisa diam karena masih memikirkan perkataan kirito tadi
Lalu eldire mengetuk pintu kirito
"Kirito, kau di dalam? Aku masuk" ckriet..
Eldire membuka pintu dan ia kaget melihat kamar kirito berantakan dan lagi anak itu menutup dirinya dengan selimut
"Hoi kirito, apa yang terjadi ini, kenapa berantakan sekali" ucap eldire
"Ah kamu tahu sendiri dia kenapa? Anak ini setelah masuk kamar sudah berantakan kamar dan lagi wajahnya memerah sekali" ucap yui menghela nafas
"Hm hampir mirip seperti asuna" ucap eldire
Eldire menarik selimut itu dan ia melihat kirito mengigit jarinya"eldire, aku malu bertemu dengan asuna, ahhh kenapa aku cepolsan bicara nya tadi "
Eldire menghela nafas dan berkata "jangan pengecut gitu kirito, jika kau benaran menyukainya kau harus ucapkan dengan baik"
Kirito terdiam lalu berkata"benar, tapi aku takut saja"
"Hm apa di takutin kirito? Apa kau takut ditolak?"
"Ya seperti nya tapi kalau nolak takutnya berpengaruh pada pekerjaan, itu di pikiranku"
"Hm naroto, tapi asuna tidak mungkin seperti itu kok, ganbate kirito pasti kau bisa" ucap eldire
"Eldire"
"Aku mendukungmu kirito" senyum eldire
Kirito perlahan tersenyum dan berkata"arigato eldire"

#keesokan harinya..
Di pagi, asuna bersiap-siap untuk bekerja dan ia mengatur nafas nya lalu keluar dari kamarnya
Dan kompaknya kirito juga keluar dari kamarnya membuat mereka kaget samaan
Mereka canggung dan kirito menggaruk kepalanya yang tidak gatal"oh..ohayo "ucap kirito
" hm ohayo juga k..kirito"balas asuna
Dan Asuna pun berjalan meninggalkan kirito
"Ahhhh!! Aku tidak kuat kami-sama, lihat dia langsung teringat perkataan nya bagaimana ini" batin asuna
Sedangkan itu kirito bersandar di tembok"sial, aku benar-benar malu sekali" kirito menutup wajahnya karena malu sekali

#Di kantin..
Asuna meminum susu pisang sampai habis, lisbeth dan lainnya menatap asuna dengan terheran-heran karena asuna meminum susu pisang 7 kaleng
"Apa kau baik-baik asuna?" tanya klien
"Hm baik-baik aja kok"
"Tapi tidak biasanya kau meminum susu sebanyak ini" ucap lisbeth
"Ah aku menyukainya kok lisbeth"
Lalu kirito datang dan ia melirik asuna sekilas
"Yo kirito"
Deg..
Asuna kaget sampai terbatuk-batuk
"Asuna, pelan-pelan minumnya" ucap yuna
"Hm, eto aku duluan ya teman-teman" dan asuna pun meninggalkan teman-teman nya dan kirito hanya memadangi punggung asuna yang sudah menjauh
"Eh ada aneh dengan asuna, apa yang terjadi kirito? Apa kalian bertengkar?"
Kirito menggelengkan kepalanya
Klien menatap tajam ke kirito dan berkata"ceritakan pada kami kirito apa yang terjadi?"
"Papa, mengatakan perasaan ke mama" ucap yui
Kirito kaget dan ia menutup mulut yui"yui"ucap kirito
"Ehhh jadi begitu" ucap klien
"Hm, aku tidak sengaja kecepolsan ngomong dengannya, dan yah jadinya seperti ini" ucap kirito menghela nafas
Eiji menepuk pundak kirito dan berkata"terus bagaimana hasilnya?"
"Ya, kami pulang setelah aku mengatakan itu"
"Apa! Jangan-jangan asuna menolakmu"
Deg..
Kirito kaget dan langsung wajahnya sedih
"Klien, jaga bicaramu lihat kirito jadinya sedih"
"Gomen"
"Jika dia menolakku, aku lebih baik mati aja" ucap kirito menutup wajahnya
"Kirito"
"Hm eto bagaimana kalau kau bicara lagi dengan asuna, kan belum tentu asuna menolaknya siapa tahu dia malu denganmu" ucap yuna
Kirito menoleh ke yuna dan berkata "benerkah?"
"Ya seperti nya gitu, kan asuna tidak bilang menolak kan"
"Hm benar juga sih"
"Nah cobalah katakan perasaan mu kirito dengan pasti"
"Minah, arigato"
"Ya kami mendukungmu kirito" dan kirito menganggukan kepalanya

••
Di sore harinya..
Setelah pekerjaan selesai di tokyo barat, asuna duduk di cafe agil sambil memandangi minuman itu
"Kau kenapa asuna?"
"Eh tidak ada kok hanya memikirkan sesuatu"
"Ada masalah?" dan asuna menggelengkan kepalanya "Tidak ada kok, ne agil apa agil pernah nembak seseorang?"
Agil kaget dan berkata"ah itu pernah"
"Terus bagaimana?"
"Ya di terima lah asuna, Kenapa apa ada seseorang mengatakan perasaan denganmu?"
Asuna memalingkan wajahnya dan agil bisa menebaknya"oh siapa itu?"
"Dia.. K..irito agil kemarin dia mengatakan perasaan denganku tapi aku benar-benar kaget sekali"
"Oh kirito ketuamu itu" dan asuna menganggukan kepalanya
"Lalu kau bagaimana?"
"Hm suka tapi kirito kayaknya masih malu-malu gitu"
"Hmm.. Tunggu aja kirito benar-benar menembak mu asuna atau kau mau menembak nya duluan"
"Ehh.. Aku juga malu agil, ini aja aku tidak bisa menatap lama dengannya" ucap asuna
Agil tertawa karena melihat wajah asuna memerah"ah aku jadi ingin ke masa muda seperti mu asuna"
"Ah! Ada-ada saja kau agil" ucap asuna meminum virgin mojito itu sampai habis
"Ya sudah aku harus kembali agil"
"Ha'i Ha'i kabarin jika kalian pacaran asuna"
Asuna mengembungkan pipinya lalu pergi
Asuna melihat langit sore dan ia menghela nafas
"Asuna"
Deg..
Asuna menoleh dan melihat kirito tepat di hadapannya"k..kirito"
"Kau ada waktu?"
Asuna menggaruk pipinya dan berkata"ya"
"Kalau gitu ikut denganku, ada yang ku bicarakan ini"
"Oh"
Jantung asuna berdegup kencang dan lagi dipikirkan asuna apa yang ingin di bicarakan oleh kirito?

Beberapa menit kemudian..
Kirito dan asuna berada di atap markas turtle, mereka hanya berdua disana dan asuna menundukan kepalanya karena tidak berani menatap kirito
"Ne asuna soal itu.."
Deg.. Deg.. Deg..
"Aku.. Aku benar-benar-"
Prang!
Kirito dan asuna menoleh ke atas dan mereka kaget melihat monster berusaha merusaki pelindung markas turtle
"Kenapa ada monster kesini?" ucap asuna
"Aku tidak tahu, aku harus hubungi klien"
"Onii-chan"
Deg..
Kirito terdiam membeku dan monster itu berhasil masuk hingga monster itu berada di tempat mereka
Alaram markas turtle berbunyi, dan banyak semua orang berlari
Namun asuna dan kirito diam
"Onii-chan"
"S..ssuugu" ucap kirito dan seorang gadis berambut hitam sebahu mendekati kirito
"Ini bahaya, kirito!" dan gadis itu menoleh hingga asuna tidak bisa bergerak"aku tidak bisa bergerak eldire!"
"Aku tahu, tapi kekuataan anak itu besar sekali"
"Kirito"
Gadis itu menyentuh pipi kirito lalu memeluk nya"aku merindukan mu onii-chan, aku berusaha mencarimu"
"Sugu, apa ini benaran kau?"
Dan suguha menganggukan kepalanya "Ha'i"
"Ne onii-chan ayok ikut denganku dan tinggalkan tempat ini" dan kirito kaget lalu menggelengkan kepalanya "tidak, tempat ini tempat tinggalku sugu, sugu juga bisa tinggal disini bersamaku"
"Tidak mau"ucap sugu
" eh"
Bugh..
Sugu memukul perut kirito hingga pingsan
"Bawa dia" dan monster itu menangkap kirito dan langsung mereka pergi
Asuna lolos dari sihir sugu"kirito!!!"teriak asuna
Dan asuna berusaha mengejarnya namun eldire menahannya
"Jangan gegabah asuna, dia bahaya kita harus beri tahu yang lainnya"
"Tapi kirito"
"Dia baik-baik saja"
Dan asuna terdiam namun ia menatap kirito yang sudah menjauh"kirito"

Next part 18...

Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang