10.

120 7 1
                                    

Asuna vs natsuki..
"Kau yakin tidak memakai senjata asuna" ucap kirito
"Tidak, aku tidak butuh" ucap asuna
Natsuki mengeluarkan senjata pistolnya dan mengarahkan pistolnya ke asuna
Asuna bersiap siaga dan menahan sakit di kaki nya itu
"Dia.. Memang akui dia kuat tapi dengan kakinya yang terluka pasti 70% aku menang" batin natsuki tersenyum
Dor..
Natsuki menembaknya namun asuna menghindarinya
Asuna sudah banyak belajar dan melatih dirinya tentang peluru pistol dan itu berkat eldire juga
Eldire hanya tersenyum melihat tuannya yang lolos dari tembakan
"Tidak mungkin" ucap natsuki
Dor.. Dor.. Dor..
Asuna menghindarinya dan ia bisa melihat peluru dari natsuki
Natsuki terus nembak sampai peluru di dalam pistol habis"sialan"ucap natsuki dengan cepat mengambil peluru di kantong tasnya
Dengan kesempatan asuna berlari dengan sangat cepat
Natsuki kaget melihat asuna ada di depannya, asuna melayangkan pukulan dan refleks natsuki menghindarinya namun..
Asuna menggunakan kaki kirinya untuk menjatuhkan natsuki, natsuki terjatuh lalu asuna mengarahkan tangannya ke wajah natsuki"masih melawan atau menyerah"ucap asuna
Natsuki mendecih lalu ia menembak asuna
Dor..
"Asuna!"
Natsuki tersenyum dan natsuki kaget karena asuna memegang peluru yang di tembak lalu membuangnya"percuma"
Asuna mengambil pistol itu lalu menghancurkan nya dengan satu tangan
"Menyerah atau masih melawan!"
Natsuki geram dan ia melihat orang-orang disekitarnya
"Cepat sebelum wajah cantikmu babak belur" ucap asuna
"Baiklah, aku menyerah"
Asuna tersenyum lalu berkata"sesuai persyaratan, kau harus katakan sebenarnya tentang humor lisbeth"ucap asuna
"Baik"
Asuna pun berjalan dengan bincang sambil kesakitan"uah sakitnya"ucap asuna
"Kau baik-baik saja asuna?"
"Kau tidak lihat, tentu kesakitan bodoh kirito"
"Gomen gomen, tapi kamu memaksakan dirimu"
"Tidak apa-apa biar tahu diri natsuki" ucap asuna

Natsuki memainkan jarinya lalu ia membunggukan badannya "gommenase, sebenarnya soal humor itu tidak benar, aku membuatnya agar lisbeth bisa di singkirkan" ucap natsuki
Semua kaget dan asuna tersenyum
"Hoi apa itu benaran"
"I..ya"
"Kenapa kau melakukan itu, wakil kita baik natsuki"
"Aku tahu, tapi aku sangat menginginkan posisi ku sebagai wakil ataupun komandan, aku sangat menginginkan nya maka dari itu aku ingin menyingkirkannya dengan cara memfintahnya" ucap natsuki
"Gila natsuki, aku benar-benar tidak percaya kau melakukan itu"
"Ya, kau tidak boleh seperti itu"
"Gommenase" ucap natsuki
Lisbeth mendekati natsuki dan natsuki melihat lisbeth "maaf lisbeth"
"Ya tidak apa-apa natsuki" ucap lisbeth
"Anda tidak memarahiku, atau memecatku"
"Tidak, aku akan memberimu kesempatan natsuki tapi lain kali kau jangan melakukan itu, jika kau sangat menginginkan posisi itu, berusahalah menjadi kuat natsuki"
Deg..
Natsuki kaget dan ia menitikan air matanya "hiks maaf hiks maaf lisbeth aku benar-benar salah sekali denganmu"
"Ha'i ha'i" ucap lisbeth memeluk natsuki agar tenang
Asuna melihat itu dengan sangat puas"uah selesai juga masalahnya"ucap asuna
"Jadi begitu, kenapa kau ingin bertarung dengannya" ucap kirito
"Ya, begitulah, jadi kau sekarang ngerti kan, dan aku tidak perlu menjelaskannya" ucap asuna
Kirito tersenyum dan berkata"kau banyak berubah asuna, tapi aku senang kau melakukan ini untuk lisbeth"
Wajah asuna memerah dan ia memalingkan wajahnya agar tidak bertatapan dengan kirito"biasa aja kok"ucap asuna menahan malu
Degdegdeg..
Jantung asuna terus berdebar karena kirito"uh jangan tersenyum apa di depanku kirito, kau sangat manis sekali masalahnya"batin asuna

••
1 minggu kemudian...
Musim panas pun muncul, klien meminta teman-teman untuk berkumpul dan kini mereka berkumpul di ruang meeting
"Nah teman-teman terimakasih kalian  sudah bekerja keras selama ini, saya dapat informasi dari kabaya akhiko soal libur musim panas, dan kabaya akhiko memberikan kita liburan musim panas selama 1 minggu"
"Horeeee! Liburan musim panas" girang asuna
"Itu benaran klien"
"Ya, kita dikasih liburan ya dibilang kita istrihat dulu" ucap klien
"Wah selama 2 bulan kita bekerja untuk mengalahkan monster, baru kita dapat liburan" ucap kirito
"Liburan menyebalkan" balas eiji
"Jangan gitu eiji-kun" ucap yuna
"Ha'i ha'i"
"Nah aku punya ide teman-teman, bagaimana kalau kita ke pantai bersama besok, kita juga jarang liburan bersama bukan?" ucap klien
"Boleh juga"
Semua menyetujuinya lalu klien pun meminta kita bubar setelah itu, asuna berpikir serius sampai yuna mendekatinya"kenapa dengan wajahmu asuna, kau seperti memikirkan sesuatu"ucap yuna
"Eh.. Hm aku berpikir aku seperti nya tidak punya baju renang" ucap asuna
"Ah gitu, bagaimana kalau sekarang kita beli, mau?"
"Boleh-boleh, tapi aku izin dulu ke kirito ya yuna"
"Ha'i"

••
Di toko baju renang Aincrad..
"Gomen yuna, kirito ikut denganku" ucap asuna melirik kirito yang saat ini tengah melihat-lihat orang-orang di sekitar mereka
"Tidak apa-apa asuna, dan juga eiji-kun juga ikut"
"Hm ya sudahlah, ayok kita masuk" dan yuna menganggukan kepalanya
Kirito menggaruk kepalanya karena ia jujur malu masuk di toko baju renang apalagi kawasan khusus perempuan begitupula eiji
"Kau ngpin ikut kirito?" tanya eiji
"Kau sendiri bagaimana" jawab kirito dan eiji kaget lalu mengendus kesal"terserah aku"
"Ya aku juga begitu" ucap kirito
Asuna melihat 2 pria dengan aura kesal dan marah
"Ne yuna, kenapa mereka selalu seperti itu ya" ucap asuna
"Hm kirito dan eiji-kun ya?"
"Ha'i"
"Ya entahlah asuna dulu mereka tidak seperti itu tapi setelah mereka memegang jabatan masing-masing mereka jadi seperti itu"
"Ehhh.. Kok bisa gitu"
"Ceritanya sih, kirito banyak berubah setelah jadi kapten barat tokyo, eiji-kun sangat ingin kirito seperti dulu sama-sama latihan bersama dan bermain sama, waktu itu sejak misi pertama kami, eiji senang karena eiji berhasil membunuh monster itu lalu ia ingin memberi tahu kirito namun kirito mengacuhkannya dan dari situ eiji-kun sangat benci kirito sekarang" ucap yuna
"Hm begitu, kau banyak tahu ya masalah mereka"
"Tidak, eiji-kun sering cerita denganku, dia sebenarnya sih tidak benci kirito hanya aja dia memaksa dirinya kalau dia sangat benci kirito"
"Hmm" ucap asuna menatap kirito dan eiji
"Ne asuna, coba ini" ucap yuna, asuna kaget lalu berkata"baiklah, aku akan coba yuna"

Setelah asuna dan yuna selesai belanja beli pakaian renang
Mereka pun menghampiri kirito dan eiji
"Kalian lama sekali" ketus eiji
"Maaf eiji-kun"
"Lama-lama kita berkarat disini" ucap kirito
"Eh siapa suruh ikut! Kalian ini menyebalkan sekali" ucap asuna
"Apa! Kau berani sekali mengatakan aku menyebalkan" ucap eiji
"Kenapa tidak suka"
"Hei minah hentikan, kalian ini di lihat orang-orang" dan asuna pun diam walaupun ia sebenarnya kesal
"Kau juga eiji, jaga sikapmu dengan asuna" ucap.kirito
"Hei, dia mengatakan aku menyebalkan, aku tidak terima"
"Teman-teman tolong berhenti" ucap yuna
"Tapi setidaknya kau baik-baik caranya dia perempuan" ucap.kirito tetap melawan eiji
Yuna menghela nafas dan asuna melirik yuna dengan pupus
"Ayok semuanya kita ke.kedai ice cream dan jernihkan kepala kita" ucap asuna menarik telinga kirito
"I..ttai asuna, lepaskan"
"Cepat jangan banyak bicara"
"Ayok eiji-kun" ucap yuna
"Hm"

••
#di kedai ice cream..
Mereka menyantap ice cream itu tanpa bicara sedikit pun, namun kirito melahap cepat ice cream itu hingga habis namun eiji tidak kalah diam dan ia juga berhasil menghabiskan semangkuk ice cream itu
"Tambah!" serempak kirito dan eiji
Asuna dan yuna kaget melihat mereka
Dan tak lama semanggkuk ice cream itu datang dan mereka menghabiskan lagi dan seolah-olah mereka lomba menghabiskan.ice cream itu
Asuna tidak bisa berkedip melihat mereka melahap ice cream itu sampai 5 manggkuk ice cream
"Mereka benar-benar..." ucap asuna
Brak!
Asuna memukul meja sampai yuna ikut
Kirito dan eiji berhenti lalu menatap.mereka
"Hentikan, kalian ini!!" ucap asuna
"Sampai kapan kalian berhenti melakukan itu" ucap yuna
"Dia duluan" serempak kirito dan eiji
"Baka!!" teriak asuna yuna

Pletak..
Asuna yuna dan eiji kirito keluar dari kedai ice cream itu dan eiji kirito babak belur karena asuna dan yuna
"Kalian ini, padahal.bukan anak kecil" ucap asuna
"Ya, kalian ini kapan kalian bersikap normal" ucap yuna
Asuna dan yuna pun pergi meninggalkan kirito dan eiji
"Asuna hoi jangan tinggalkan aku"
"Yuna, tunggu"
"Mati aja kalian" ucap asuna dan yuna serempak

Next part 11

Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang