9.

114 8 0
                                    

Asuna berjalan di tempat kabaya akhiko diam, ia membuka pintu dan melihat kabaya tengah membaca sesuatu
"Oh anakku, sudah lama sekali tidak bertemu" senyum kabaya
"Ada apa kemari anakku?" sambungnya
"Ini masalah lisbeth, tadi aku dengar ada bilang lisbeth berkhinat, siapa dalang yang berani mengatakan lisbeth berkhinat tou-chan" ucap asuna
Kabaya menghela nafas dan berkata"ah aku sedikit kecewa karena aku pikir kau merindukan ayahmu"
Asuna memutar bola matanya Dan berkata"cepatlah beri tahu aku siapa orang itu, dia sok tahu sekali masalah lisbeth"ucap asuna mengendus kesal
"Baiklah dia adalah natsuki, anak buah klien, anak itu saat tergila-gila dengan namanya jabatan, ia ingin menjadi komandan seperti klien atau lisbeth, hingga saat ini ia sangat berharap bisa merebut posisi antara klien atau lisbeth, makanya kemungkinan anak itu membuat humor tentang lisbeth pas lisbeth bersama monster itu" ucap kabaya
"Natsuki!" ucap asuna berpikir
"Memang anak itu berbakat dan lagi anak itu sangat pintar daripada lisbeth dan klien hanya aja, DNA nya dengan cairan yang aku buat tidak cocok dengannya, jadi aku tidak memilihnya"
"Hm naroto, tapi kenapa tou-chan tidak marahinya kalau dia membuat fintah tentang lisbeth"
"Aku tidak mau ikut campur urusan mereka asuna, biarkan mereka menyelesaikannya dan juga mereka sudah dewasa" ucap kabaya
"Ahh tou-chan tidak punya hati"
"Gomen anakku, itu peraturan kami disini"
"Ne tou-chan, sebaiknya tou-chan pecat natsuki itu"
"Tidak mudah anakku, pasti yang lain merasa aneh karena aku tiba-tiba memecat natsuki yang begitu berbakat"
"Ck! Ya sudah, aku akan bantu lisbeth, aku tidak mau lisbeth makin sedih karena natsuki" ucap asuna
"Hm anakku banyak berubah aku senang"
"Sudahlah, aku kembali"
"Ehh aku pikir masih lama, kau tahu ayahmu sangat merindukanmu"
"Oh tapi tou-chan sibuk begitupula aku"
"Hm baiklah, tou-chan akan usahakan agar bisa meluangkan waktu bersamamu asuna"
"Yaya, sudahlah ja ne" ucap asuna keluar dari ruangan kabaya
Asuna menghela nafas setelah keluar dari ruangan kabaya "natsuki ya namanya" ucap asuna
"Asuna!"
Deg..
Asuna kaget dan berkata"nani kirito"
"Gawat, lisbeth.. Lisbeth tidak ada, ada bilang dia.. Dia pergi ke tokyo" ucap kirito
"Apa!" ucap asuna kaget

••
Hap..

Hap..
Hap..
Lisbeth melompat di gedung yang sudah runtuh dan ia tahu tentang dirinya mengatakan berkhinat, semua orang menatapnya dengan tatapan kejam, lisbeth ketakutan dengan tatapan itu apalagi mereka sangat membencinya
"Tidak! Aku akan membuktikan kalau aku bukan berkhinat" ucap lisbeth

Hap..
Lisbeth menghentikan perjalanan nya dan ia melihat tokyo yang sangat sepi sekali
"Silica, tolong maafkan aku aku tahu aku penyebab nya kematian mu tapi..aku tidak bisa bersamamu, kau sekarang bukan silica dulu" ucap lisbeth menitikan air matanya
Wush..
"Lisbeth, kau kesini ingin bertemu denganku" ucap silica dan lisbeth kaget lalu membalikan badannya"silica"
"Apa kau sudah memutuskan untuk bersamaku lisbeth?"
Lisbeth menundukan kepalanya dan berkata"gomen silica"
"Hm begitu, kalau gitu kau harus mati lisbeth"
"Silica mate!" ucap lisbeth kaget namun silica melebarkan kedua bola matanya hingga matanya berubah menjadi hijau
Duar..

Sedangkan itu asuna dan kirito berlari walaupun asuna berusaha cepat berlari namun ia tidak bisa secepat seperti kirito karena kakinya masih sakit
"Tunggu kirito" ucap asuna dan asuna berusaha menyusul kirito dengan tongkat yang ia gunakan
Kirito menghela nafas lalu ia kembali
"Bilang kalau masih sakit asuna" grep..
Asuna kaget karena kirito mengendong asuna"uahhh turunkan"ucap asuna malu dan lagi wajah nya merah padam
"Diamlah, kita harus cepat, karena aku rasa lisbeth dalam bahaya"
Asuna terdiam lalu kirito pun berlari
Asuna menutup wajahnya di dada kirito, ia bisa mencium aroma kirito"harumnya, uahhh apa yang ku katakan tadi, sadar asuna"batin asuna makin memerah wajahnya
Sesampainya mereka di helikopter, terdapat team klien sedang berkumpul untuk bersiap-siap pergi
"Klien!" teriak kirito
Klien menoleh dan ia kaget melihat kirito mengendong asuna
"Uah apaa-apaan ini"
"Udah nanti aja bahasnya tapi kami ikut bersama kalian klien"
Klien menghela nafas dan berkata"tapi asuna masih belum sembuh"
"Jangan pikirkan aku klien" ucap asuna
"Baiklah, masuklah"
"Arigato klien" ucap asuna
Kirito dan asuna pun masuk dalam helikopter dan kirito menurunkan asuna untuk duduk
Tapi wajah asuna tetap memerah apalagi anak buah klien memandangi mereka
Namun...
"Sudah lihatkan lisbeth itu berkhinat" ucapnya
Dan asuna melirik seorang gadis berambut coklat dengan kacamatanya
"Aku tidak percaya wakil kita seperti ini" dan asuna mengepalkan kedua tangannya dan ia pun berdiri
"Asuna" ucap kirito
Asuna berjalan lalu menarik kerah baju gadis berambut coklat itu semua orang kaget melihat asuna
"Asuna, hei apa yang kau lakukan lepaskan" ucap kirito
"Diamlah, kau.. Kau natsuki kan!"
Natsuki meneguk ludahnya dan berkata"i..ya"
Asuna makin menarik kerah baju itu sampai natsuki hampir kehilangan nafas"kau.. Benar-benar tidak malu, aku tahu semua tentangmu yang tergila-gila dengan jabatan, kau sangat menginginkan jadi komandan ya kan natsuki"
Natsuki kaget dan ia pun menepis tangan asuna
"Tahu apa kamu" ketus natsuki
"Ah kau benar-benar ya, kau mau bertarung denganku natsuki"
"Jika kau mau, kita buat persyaratan, kalau aku menang kau harus katakan sejujurnya tentang humor lisbeth lalu kalau kau menang kau bisa ambil jabatanku sebagai wakil barat tokyo, bagaimana? Wakil barat tokyo hampir sama dengan wakil komandan ataupun komandan natsuki, jika kau mau" ucap asuna
"Asuna, hentikan" ucap kirito
"Diamlah kirito"
"Bagaimana.natsuki? Kalau tidak mau dengan posisi itu, aku akan bilang ke ayahku kabaya akhiko, untuk meminta lisbeth turun jabatan sebagai wakil barat tokyo lalu yang ambil posisi wakil komandan adalah kamu bagaimana?"
"Ini kesempatan emas natsuki" sambung asuna dengan wajah tersenyum evil
"Baiklah! Tapi bertarungan kita harus adil asuna"
"Ha'i ha'i, aku mengerti, aku tidak akan menggunakan kekuatanku, berarti deal ya"
Natsuki menganggukan kepalanya
Asuna pun kembali duduk dan kirito menghampiri nya"asuna apa-apaan sih kamu"
"Sttt diamlah ketua, nanti aku akan ceritakan semuanya" ucap asuna
Kirito menghela nafas dan berkata"baiklah"
Sesampainya mereka di tokyo..
Duar.. Duar.. Duar..
Ledakan 3 kali berturut-turut membuat asuna membuka kaca helikopter
"Lisbeth!"
"Hoi buka pintu itu cepat"
"Hei kita mendarat dulu asuna, bersabarlah"ucap kirito menarik tangan asuna
" lisbeth dalam bahaya bodoh, aku tidak bisa diam terus" namun klien malah yang terjun ke bawah membuat semua kaget
"Komandan!" teriak para anak buah klien
"Sialan klien duluan" ucap asuna mengendus kesal

Klien terjun dari helikopter yang tidak terlalu tinggi dan ia pun berhasil ke tempat lisbeth
"Lisbeth"
"Klien"
"Hm serangga baru" ucap silica
"Pergi lah klien, aku harus selesaikan ini dengannya" ucap lisbeth
"Baka! Kau mau mati ah!"
Lisbeth terdiam lalu klien memeluk lisbeth membuat lisbeth kaget
"Jangan lakukan aku mohon"
"Klien"
"Mari kita serang bersama lisbeth, kita adalah team"ucap klien
Lisbeth menitikan air matanya dan berkata" hiks gommenase, aku menyusahkanmu klien hiks gomen"isak lisbeth
"Lisbeth, kau harus membunuhku"
Deg...
Lisbeth mendengar suara hati silica dan ia menoleh"silica"
"Aku bukan silica dulu lisbeth, cepat bunuh aku, aku tidak menginginkan seperti ini, aku mohon bunuh aku"
"Tapi silica, kau adalah teman ku, aku tidak mau membunuhmu, ini salahku kau jadi menderita"
"Tidak, itu bukan salahmu, ini hanya kecelakaan lisbeth aku tidak membencimu kok"
Wush..
Lisbeth melihat silica di depannya tepatnya aura silica sebenarnya, silica memeluk lisbeth sambil menangis"tolong bunuh aku lisbeth"
Lisbeth lagi menitikan air matanya dan berkata"baik silica"
"Ya ampun drama ini, ini menjijikan sekali" ucap silica
"Ne klien, kita bunuh dia sama-sama" ucap lisbeth
"Baik" ucap klien tersenyum
Mereka sama-sama mengeluarkan kekuataan dan kali kekuataannya sangat besar
"Ah bagaimana pun kalian akan tetap mati" ucap silica lebih dulu maju
"Ayok klien"
"Hm"

••
Lalu asuna kirito menyusul klien dan lisbeth namun mereka terlambat, karena lisbeth dan klien berhasil mengalahkan silica, lisbeth memeluk tubuh silica yang perlahan debu
"Sudah selesai" ucap asuna

Lisbeth melihat asuna dan ia pun berlari lalu memeluk nya"terimakasih asuna"
"Ehh, aku tidak melakukan apapun kok" ucap asuna
"Tapi aku berterimkasih, kau adalah temanku asuna" dan asuna kaget lalu ia tersenyum
"Maaf menganggu anu lisbeth klien, di pundak kalian apa itu" ucap kirito
"Mereka seperti kita kirito" ucap eldire tiba-tiba muncul
"Betul kata eldire"balas yui
Lisbeth melihat binatang seperti beruang yang sangat imut lalu klien binatang kecil seperti harimau
"Apa kabar teman-teman" ucapnya
"Lisbeth klien kalian harus beri nama dengan kekuataan kalian, seperti aku eldire dan yui"
"Begitu, hmm kalau gitu aku beri nama rika" ucap lisbeth
"Rika-chan" ucap yui tersenyum
"Hm kalau aku hmm,, machi"
"Nama aneh" ucap machi
Klien kaget lalu menundukan kepalanya
"Machi-san selamat datang" ucap eldire
Asuna kirito dan lisbeth terkekeh hingga anak buah klien pun ikut berkumpul dengan mereka
"Komandan, wakil komandan" ucap mereka
"Gommenase teman-teman" ucap lisbeth
Asuna mendekati natsuki dengan wajah kesal
"Ne natsuki, bagaimana kita bertarung disini" ucap asuna
"Ehhhh asuna..." ucap lisbeth
"Sttt" ucap asuna

Next part 10

Jinsei wa sentakudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang