Xtra

1.1K 60 12
                                    

Now playing "Harmoni - Naura Devano"



2 bulan kemudian. 

Waktu terus berlalu naura devano pun sudah pulang ke jakarta. Perusahaan devano juga sudah normal kembali. Mereka berdua kini sedang disibukan dengan launching & promo album terbaru mereka berdua. Mereka berdua sedang menuju sebuah mall di bandung.

"kok aku pusing ya no?" tanya naura sambil memegangi kepalanya. 

"kenapa? Kecapaean ya?"tanya devano karna promo ini lumayan 

"gatau"

"disana rame loh nanti, minum obat ya? Takut kamu tambah pusing" ucap devano yang khawatir 

"iyaaa" 

"tidur dulu aja ya masih lama kayaknya, sini senderan ke aku" devano Segera memiring kepala naura. 

"hueek hueekk" naura yang mual segera menutup mulutnya, devano segera mengasi naura plastik untuk muntah.

"pak berhenti dulu aja" ucap devano ke supirnya untuk segera berhenti. 

"hueek hueek" devano sambil mengelus leher belakang naura. 

"kamu kecapean banget chuubs nanti gausa ikut ya istirahat aja"

"pusinggg" ucap naura yang meneteskan air matanya karna merasakan pusing yang melandanya. 

"sini sini" devano membawa naura kedekapan nya sambil memijiti kening naura 

"pusing  banget" devano terus memijiti naura sesekali mencium kening nya.

"kamu panas yang, kan aku bilang kamu gaboleh kecapean yang" 

"kamu mah malah marahin aku buat aku tambah pusing tau ga" ucap naura yang sedikit emosi.

"sstt udah istirahat aja" ucap devano yang tak ingin mencari keributan. 

~~~

Mereka berdua sudah berada di bandung dan memulai acaranya, untuk sesi wawancara naura tidak ikut karna iya masi sangat pusing apa lagi melihat banyak flash kamera menyorot nya. Setelah acara selesai ia segera menuju hotel untuk istirahat.

"dev gendong dong" ucap naura tiba tiba di dalem lift yang membuat devano kaget. 

"sini" devano segera menjongkokan dirinya dan membiarkan naura melingkarkan tangan dan kaki nya di badan dia. 

"nafas kamu panas banget yang kita ke rumah sakit ya?" ucap devano sambil berjalan menuju kamar nya

"hmm" naura benar benar seperti orang kehabisan daya. 

Setelah sampai devano langsung meletakan nya dikasur, naura langsung mengambil selimut dan memejamkan matanya karna tubuh nya benar benar lemas.

"nauu makan dulu yuk abis itu minum obat" ajak devano

"hmm" ucap naura setengah sadar. Devano segera menelpon dokter karna ia takut naura semakin parah.

Selang 30 menit dokter periksa dokter langsung memasang selang infus ke naura.

"stamina nya berkurang drastis karna kecapean mas dan gaada asupan yang masuk ke naura, jadi kita pasang infus biar naura ga dehidrasi" ucap dokter devano hanya mengangguk mengerti.

"kayaknya mas blm tau ya?" ucap dokter

"tau apa dok?" tanya devano yang bingung.

"kalau naura sedang hamil" devano langsung kaget tak percaya, ia sangat senang mendengar ini.

"serius dok? Alhamdulillah" ucap devano yang bersyukur atas berita baik nya ini.

"usia kehamilnya baru seminggu masih ringkih dan harus dijaga banget, jangan sampai kecapean mas"

"baik dok terimakasih yaa"

~~~

Devano memandangi naura yang masih pulas tertidur sambil senyum senyum sendiri.

"makasih ya nau" ucao devano sambil memegangi tanya dan mencium nya. Itu membuat naura merasa terusik dan terbangun.

"hmm" naura memfokuskan pandangan nya.

"hai" devano menyapa nya.

"lah kok aku di infus?" tanya naura

"tadi aku manggil dokter kesini"

"trus aku sakit apa?" tanya naura

"kamu ga sakit cuman-"

"cuman apa?" potong naura.

"kamu bentar lagi punya anak 2"

"apasi dev" naura tak percaya apa yang devano omongi

"serius"

"kamu kalau bercanda kelewatan aku gasuka"

"nau serius nih baca deh" devano memberikan hasil dari pemeriksaan naura.

"dev?"

"iyaa nauraa beneran ini" naura langsung memeluk devano dengan sangat erat. "makasih ya nau" devano mencium pipi naura.

"aku seneng banget alhamdulillah ya allah" ucap naura yang bersyukur atas anugrah yang tuhan beri ini.

"kamu jangan kecapean yaa... Kasian baby nya nanti"

"iya papah" ucap naura meniriun suara anak kecil sehingga membuat devano gemas.

"kamu lagi mau apa?" tanya devano.

"gatau, dev sini deh" naura menepuk kasur sebelah nya mengisyaratkan devano untuk duduk disamping nya.

"kenapa?" tanya devano naura tidak menjawab melainkan langsung memeluk devano.

"aku mau minta maaf" ucap naura tiba tiba.

"kok minta maaf?" tanya devano yang bingung.

"aku minta maaf kalau sembilan bulan kedepan naura yang ini akan ilang" devano semakin ga ngerti apa yang naura omongin "naura yang ini akan ilang dan berubah jadi yang ambekan, manja, banyak mau, cengeng, mageran-"

"ssttt kamu ngomong apasi?" devano memotong pembicaraan naura.

"semoga kamu makin sabar hadepin aku, yang pasti aku bakalan nyusahin kamu nanti"

"nau apasi? Aku ngga pernah ngerasa sedikit pun disusahin kamu, aku sayang sama kamu aku akan ngelakuin yang terbaik buat kamu, stop mikir km ngusahin aku. Karna dirumah tangga ngga ada kata nyusahin, kita berdua saling mengisi satu sama lain" naura mellow tiba tiba mendengar ucapan devano. Ia sangat beruntung bisa punya suami seperti devano.

"makasi mas dev" devano tersenyum lebar ketika naura memanggil nya dengan sebutan itu.

"big love for u, ayu"

~~~

•In the future•

"ibu janji akan selalu memberi yang terbaik dengan cinta buat kalian, anak anak kesayangan papa" ucap naura sambil memeluk kedua anaknya.

"papa sayang juga ga sama ibu?" tanya Neala ayu anak perempuan naura devano.

"kalian harus tau... Ibumu adalah perempuan yang paling papa cintai" ucap devano sambil membawa naura ke dekapanya.

"tapi kalau nanti ibu pergi ninggalin papa duluan gmn?" tanya arche yang membuat devano terdiam sejenak.

"gak lama kemudian papa juga akan pergi, karna sesungguhnya cinta sejati tidak akan bisa berpisah lama"


~Early Marriage~



terimakasi semuanya hehe ♥ 

Tunggu cerita selanjutnya yaa! 

Early Marriage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang