"Let me hear you say"

100 18 2
                                    

#part12

"Apa?? Apa maksudmu??!"

"Aku memang tahu keluargamu memberikan tempat tinggal untuk aku dan Zhangji hidup. Itu bukan artinya kalian memperlakukan kami sebagai pelayan!" seru Yaxuan.

"Apa maksudmu?!! Aku tidak pernah berpikiran seperti itu! Teganya kau!!" Yaowen menarik kerah Yaxuan.

"Hei! Hei! Kalian! Jangan bertengkar!!" seruku sambil melerai mereka berdua.

"Kamu tidak tahu apa yang adikmu lakukan padaku!"

"Apa yang dilakukan adikku?! Adikku tidak pernah cari masalah dengan anak lain!"

"Sejak awal aku sudah curiga kalau ada yang tidak beres dengan tugas sekolah Zhangji. Setiap hari dia selalu mengerjakan tugas banyak, itu beneran ga mungkin buat anak SMP!"

"Tugas banyak kan udah biasa! Trus apa masalahnya?!"

"Bukan itu yang aku maksud!"

"Lalu apa?!"

"Saat aku memeriksa tugasnya, semua terpampang nama Deng Jiaxin. Nama adikmu!!"

"Apa?" Yaowen melepas kerah Yaxuan.

"Adikmu udah jadiin adikku budak selama ini! Semua tugasnya dia kasih ke Zhangji, kalau Zhangji tidak mengerjakannya dia akan selalu dipukuli Dengdeng. Kamu lihat adikku sekarang, dia dipukuli karena telat mengerjakan tugasnya Dengdeng! Kami ini manusia bukan mayat hidup!!"

Yaowen malu dan frustasi. Dia tidak percaya adiknya telah melakukan hal itu kepada Zhangji.

Yaowen menjatuhkan diri ke lantai, di bawah kaki Yaxuan dia bersujud untuk minta maaf.

"Yaxuann.....tolong maafkan adikku!!! Maaffkann adikkuu!! Aku selama ini sungguh tidak tahu apa yang dilakukan adikku kepada adikmu! Tolong maafkan Dengdeng...!"

"Saat ini aku belum bisa memafkanku sampai adikku bangun. Lebih baik sekarang kamu pergi."

"Yaxuan!! Aku mohon!!" seru Yaowen lebih keras.

"Udahlah Yaowen! Bawa adikmu pergi! Aku dah pusing! Aku lelah! Jadi aku mohon pergilah dari sini sekarang juga."

"Yaowen, sudah, ayo kita pergi saja," ucap Chengxin Ge sambil membantu Yaowen berdiri kembali.

"Baiklah Ge...,"

Ahkirnya Yaowen dan Chengxin Ge membawa Dengdeng kembali ke rumah mereka.

***

Hari sudah hampir gelap, tapi Zhangji belum juga keluar. Angel dan Jenice pulang karena orangtuanya. Dan aku tetap menemani Yaxuan di rumah sakit. Aku terus-menerus menghibur Yaxuan saat itu. Ia menangis tiada henti. Ia terus menangis di sandaran bahuku.

(Tiba-tiba Jiaqi Ge menelponku..)

"Halo, Jessie."

"Halo, apa Ge?"

"Mama barusan telpon kalo mereka bakal pulang ke rumah satu jam lagi. Kamu ga bisa disana terus, kamu harus pulang sekarang. Kamu juga belum makan."

"Tapi Ge....Yaxuan gimana?"

"Jessie, kamu pulang saja. Aku gapapa kok disini sendiri," sahut Yaxuan.

"Kamu nanti bisa urus Zhangji sendirian? Kamu yakin?" tanyaku.

"Iya. Aku ga mau kamu dimarahin orang tuamu gara-gara aku. Aku bakal urus masalahku sendiri. Jangan khawatir."

"Yaxuan....," aku tidak rela meninggalkan Yaxuan sendiri.

"Aku gapapa kok...kamu pulang aja...nanti aku telpon kamu kalo Zhangji udah keluar."

Terjebak Dalam Cinta | Teens In Times |✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang