Terjebak Dalam Cinta | Teens In Times |✓

"Trauma"

#part22

"SEPP!!" semua gelap seketika setelah Zhixin menutup mulutku.

Aku pingsan.

***

"Jessiee...! Kita akan selalu bersama...!"

"Aku akan selalu berada di sini...!"

"Jangan takut...! Banyak orang yang menyayangimu...!"

Suara samar-samar itu terdengar seperti suara...

"Yaxuan?"

Aku melihat nya berlari menghampiriku yang sedang diam berdiri.

Wajah bahagianya dan senyum cerianya aku lihat dengan jelas.

Lalu dia sampai di hadapanku,

"Aku akan selalu bersamamu! Jangan khawatir!" ucap Yaxuan sambil menyentuh kedua pundakku.

"Tapi kenapa kamu pergi?"

"Meskipun aku pergi, tapi aku akan selalu berada di hatimu," jawabnya.

Aku tersedu-sedu tanpa alasan, rasanya bahagia sekali bisa mendengar suaranya lagi.

Aku terus menerus mengalirkan air mata, tidak bisa kubendung. Sampai ahkirnya aku menangis lebih keras dari sebelumnya.

"Kenapa di dunia ini, aku harus terjebak di dalam persoalan yang tak pernah aku pahami??"

"Aku sendiri yang sedih, aku sendiri yang takut, dan aku sendiri yang merasakannya."

(Halusinasi selesai)

***

"Jie...Ma Jie..."

"Eeemm?" aku mulai tersadar.

"Jie..." suara panggilan Zhixin semakin jelas terdengar.

Aku membuka mataku, menyeimbangkan kembali penglihatanku yang semburat. Lalu aku menyadari, Zhixin sudah berada di depanku.

Dan aku berada di ujung dinding dengan tangan dan kaki terikat tali yang sangat tebal dan erat.

Aku terkejut setengah mati, aku berusaha melepaskan tali dari tangan dan kakiku.

Zhixin berjongkok di depanku, menyaksikan aku yang berusaha melepaskan tali sambil tersenyum nakal.

"Kamu mau ngapain???" tanya Zhixin seraya tertawa pelan.

"Aku salah! Aku salah tentangmu!! Kamu memang ga waras!!! Lepasin aku Zhixin!!!!" aku berteriak.

"Sekarang kamu bilang kalau kamu salah? Huh, sebenarnya apa yang kamu pikirkan?"

"Semua tentangmu salah!!!! Aku menyesal menjadi temanmu!!!!""

"Menyesal? Ga bisa........"

"Bisaa!!!" aku berteriak menolak.

"Mulai sekarang kamu akan terus bersamaku, tidak peduli kamu mau menangis atau menderita."

"Sebenarnya atas dasar apa kamu lakuin ini ke aku??!!"

"Karena...."

"Karena aku.....menyukaimu Jie."

"Hah, apa?! Kenapa kamu menyukaiku?! Ada apa dengan diriku, kenapa harus aku!!"

"Karena hanya kamu yang peduli padaku."

"Apa? Baiklah, kalau begitu sekarang aku akan bilang AKU BENCI KAMU!!!! AKU TIDAK SUKA PADAMU!!! KAMU JAHATT!!!! AKU BEN....!!!"