#part26
Aku duduk di bangku kelas, menatap ke arah jam dinding kelas. Waktu menunjukkan pukul 06.15.
Entah apa yang membuatku berniat datang sepagi ini. Padahal pelajaran baru akan dimulai pukul 07.15.
"Hanya karena Yaowen aku harus berangkat sepagi ini. Aku harus mengatakan jawabanku padanya. Tapi mari kita lihat, apakah dia akan datang sepagi ini," ujarku dalam hati.
Jam menunjukkan pukul 06.20. Aku sesekali melirik ke arah pintu kelas, menantikan dirinya datang.
"Jessie."
Yaowen memanggil namaku begitu dia sampai di pintu kelas.
"Dia sudah datang."
Dia menjinjing kedua lengan tasnya lalu berjalan menghampiri kursi di sebelahku. Ekspresinya seperti berbunga-bunga, seperti sesuatu yang sangat baik akan terjadi padanya.
Dia menarik kursinya ke belakang, duduk, lalu meletakkan tasnya di bawah kursi.
"Bagaimana?" tanyanya dengan wajah yang berseri-seri.
"Aku tidak yakin kamu akan menerima jawabanku," jawabku.
"Kenapa aku tidak terima jawabanmu? Tentu saja aku akan menerimanya."
"Benarkah begitu? Kau yakin?"
"Tentu saja. Kalau bisa aku akan mengulang kembali perkataanku malam itu."
"Jadilah pacarku," ulangnya.
Aku sangat gugup. Aku tidak bisa mengatakan jawabannya ke Yaowen, aku terlalu ragu.
Tapi aku harus. Aku tidak bisa terus-menerus membuat harapan palsu padanya. Aku tahu apa yang akan terjadi, aku sudah siap.
"Maaf," kataku.
"Aku tidak bisa menjadi pacarmu. Aku hanya menganggapmu sebatas teman saja tidak lebih."
Yaowen yang awalnya berdebar-debar seketika meredup mendengar jawabanku.
"Ke..ke..kenapa kamu ga mau?? Aku janji aku bisa buat kamu cin-"
"Jangan, jangan bilang begitu. Aku hanya tidak ingin menyakitimu. Aku tahu seberapa besar perjuanganmu padaku, aku takut kamu malah menyesal nantinya."
"Tidak!! Aku tidak akan menyesal! Apa kau sama sekali tidak ingin membalas segala perbuatan baikku padamu??!"
Aku tersentak mendengarnya.
"Jadi kamu meminta imbalan untuk semua kebaikanmu? Selama ini kamu melakukan kebaikan padaku dengan tidak ikhlas?"
"Memang apa salahnya jika aku meminta imbalannya? Aku ingin kamu menjadi pacarku."
"Hh, dasar pecundang. Aku tidak bisa menjadi pacarmu, titik."
"Aku tidak peduli apa jawabanmu. Kau akan jadi pacarku, titik."
"Yaowen!!" aku berteriak.
"Hey!" Zhenyuan baru saja masuk ke kelas dan melihat kami.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa bertengkar sepagi ini?" tanyanya sembari melanjutkan langkahnya ke bangku.
"Kami tidak bertengkar. Kami baru saja jadian," sahut Yaowen.
"Apa?!" kejut Zhenyuan, membuatnya berhenti berjalan dan membelalakan matanya tak percaya.
"Apa yang kau kata---"
"Sshh!!" Yaowen menempelkan telunjuknya di depan mulutku, menyuruhku untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Cinta | Teens In Times |✓
FanfictionDi dunia ini, akan selalu ada orang yang mencintai mu. Tapi bagaimana jika kamu malah terjebak di dalam cinta? Pemeran: Member from Teens In Times and more from TF Family members @jessiehong18