"Stop The Clock"

108 16 3
                                    

#part28

"Yaxuan?"

"Jessie??"

"Hey! Apa kabar?? Lama tidak jumpa!" aku menjabat tangannya.

"Iya! Lama sekali tidak berjumpa! Eh, kamu kok ada di Chongqing? Liburan atau gimana nih?"

"Aku ada urusan kerja di sini. Aku ada proyek lagu bareng Silence Wang."

"Oh ya?! Wah kau hebat sekali!"

"Nona, ini manisanmu," ujar penjual manisan itu, aku pun menerima manisan itu dari penjualnya lalu aku membayarnya.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

"Bagaimana kalau kita duduk sebentar? Kamu sibuk tidak?" tanya Yaxuan.

"Aku enggak sibuk kok. Ayo kita cari tempat duduk."

Aku dan Yaxuan pun ahkirnya duduk di kursi taman dekat Carnaval.

"Jadi sekarang kamu kerja jadi apa?" tanya Yaxuan.

"Aku jadi komposer hehe. Tapi komposer yang paling cuman terkenal di kota ku saja," jawabku.

"Ah, aku yakin kamu pasti bisa lebih hebat dari itu! Semangat ya!"

"Iya terima kasih!"

"Kalau kamu kerja apa?" tanyaku.

"Aku.... kerja di.... kantornya kakakku sendiri..."

"Jadi apa?"

"Jadi wakil direktur perusahaan."

"Wakil?? Lhoh? Trus Gegemu posisinya apa?"

"Direktur utama," jawabnya malu-malu.

"Wow! Kalian hebat! Aku tidak pernah menyangka ini! Woahh... sukses selalu ya Yaxuan!"

"Iya... terima kasih..."

Mata Yaxuan tiba-tiba saja tertuju pada cincin yang aku pakai di jari kananku. Dia kembali menatapku,

"Kamu masih memakainya?" tanya Yaxuan.

"Apa?"

"Cincin itu," balasnya sambil melirik ke arah cincin yang aku pakai.

"Oohh... iya... aku masih memakainya..." aku memutar-mutar cincin yang mengikat jari manisku sambil tersenyum.

"Apakah... kamu sudah punya kekasih?"

"Belum. Aku belum punya kekasih semenjak kau pergi."

"Benarkah??? Aku kira kamu akan didapatkan laki-laki lain dengan cepat."

"Memang banyak yang menginginkanku, tapi aku tidak terpikat oleh siapapun."

"Aahh...baiklah.."

"Kalau kamu bagaimana? Udah punya kekasih?" tanyaku balik.

"Belum juga. Aku juga belum memiliki kekasih setelah berpisah denganmu," jawabnya.

"Ahh... benarkah?"

"Iya. Itu karena.... aku masih belum bisa melupakanmu."

"Aku masih mencintaimu," lanjutnya.

Perkataannya kembali memberikanku harapan. Yang aku kira selama 4 tahun ini tidak akan mungkin terkabul. Hari ini aku ingin sekali kembali bersamanya.

"Umm... sebenarnya aku...,"

Dddrrtt! Dddrrttt!

Bu Yang menelponku.

Terjebak Dalam Cinta | Teens In Times |✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang