"Woah, pemain kita datang!!" Seru laki-laki tinggi yang memakai mic saat Chanyeol jalan mendekat. Bahkan tanpa mereka lihat, mereka tahu ada Taeyong di balik punggung lebar itu.
Pukul 7, rooftop sekolah. Ada sekitar 30 orang di sana, orang yang terbalut pakaian mahal dan wajah angkuh. Suara tawa yang dikeluarkan dengan maksud mengejek. Taeyong tahu, hanya dia satu-satunya yang menunduk di sini.
Chanyeol mendekati salah satu gerombolan manusia di sana. Ada 4 perempuan dan 3 laki-laki. Salah satu dari 7 orang itu sedang memasang ponsel mahalnya di tripod yang mengarah pada tengah rooftop tempat pertandingan akan berlangsung.
"Pesananmu." Chanyeol mendorong punggung Taeyong ke tengah-tengah gerombolan tersebut. Johnny tertawa. "Pesanan penonton, sebenarnya."
Badan Taeyong bergetar saat Johnny mengacak-ngacak rambutnya kasar, sangat kasar sampai lebih terasa seperti jambakan. Bukannya Taeyong penakut—well, dia memang penakut, pertandingan ini bukan pertandingan biasa. Dia tahu dia akan tersiksa dengan pertandingan ini.
Chanyeol ikut tertawa. Ditatapnya laki-laki yang lebih pendek. "Lee, kalahkan Seo sialan ini." Dia menundukkan badannya sampai wajah mereka sejajar. "Tapi lebih baik kalau kau diam saja, dengan begitu penonton akan lebih puas."
Terdengar seruan setelah Chanyeol berkata itu. "Eiii, lumayan juga kau, Park," goda salah satu perempuan di sana. Kalung mahal melingkar di lehernya, sepatunya terlihat sangat bersih dan mahal, wajahnya halus berseri hasil perawatan yang bisa memakan berjuta-juta uang.
"SEMUANYA BERSIAP! PERTANDINGAN AKAN DI MULAI!"
Mereka bersorak heboh. Laki-laki yang mengatur ponselnya tadi—Sehun—mengotak-ngatik ponselnya. Terlihat di layar ponsel itu dia sedang live si salah satu sosial media. Beratus-ratus orang menonton, ingin melihat pertandingan, dan jika pertandingannya memuaskan, mereka akan memberi koin virtual yang bisa menjadi uang.
Dunia maya sangatlah 'indah', bukan?
Live tersebut makin banyak penonton, tidak sedikit juga yang meninggalkan komentar.
User028163: aku tidak sabar melihatnya dihabisi.
User037291: ck, kenapa belum mulai juga?
User047285: dimana Lee Taeyong?
User046218: aish, aku lebih suka Na Jaemin daripada Lee Taeyong.
User0183627: ahahah setidaknya wajah babak belur Lee Taeyong terlihat manis.
User086597: kalian jahat sekali, dia terlalu tampan untuk disakiti.
User057294: let's be honest, kita semua memilih Lee Taeyong untuk pertandingan kali ini karena dia pasti kalah.
User068685: wajahnya, itu karena wajahnya.
User047292: aku memilih Na Jaemin karena ingin melihatnya menangis di tengah pertandingan, hahaha.
User025362: Na Jaemin terlalu banyak drama, dia benar-benar berpikir menangis akan menyelesaikan semua.
User083668: woah, lawannya Johnny?
User022222: gila. Dia bisa mati melawan Johnny.
User047283: kapan Park sialan itu selesai berbicara dengan Lee Taeyong? Segera mulai pertandingan ini!
User063926: aku tidak keberatan melihat Lee Taeyong mati di sini.
User085252: bukankah dia di sini untuk mati? Hahaha.
Kaki Taeyong lemas, tangannya bergetar, keringat dingin menetes dari pelipisnya. Yang dia pikirkan hanya mati. Dia yakin dia akan mati di sini. Dia tidak bisa dan tidak boleh menang.
Adanya pertandingan ini hanya untuk melihat orang seperti Taeyong kalah.
Chanyeol berdiri di sebelah Taeyong. Dia tersenyum menatap Johnny yang ada di sebrang. Puluhan murid tertentu sekolah Taeyong mengerubuni mereka, melingkar, menyisakan tempat untuk Johnny menghabisi Taeyong di depan kamera dan mendapatkan uangnya.
"Ingat, Lee, kita tidak mendapat apapun jika kau menang."
Tangan Taeyong makin bergetar. Dia tidak berani menatap sekitarnya, takut luar biasa. Saat tangan dingin Chanyeol menjambak rambutnya agar dia mendongak, rasanya kematian ada di depan mata.
"Jadilah Lee Taeyong yang lemah seperti biasa, itu menguntungkan kita semua."
Note;
Pernah nonton class of lies? Ada episode yg mirip kyk chap ini, gw terinspirasi dari itu, cm gw gatau ini mirip bgt apa gak soalnya udh lupa juga, hehe.
Klo gak salah di class of lies itu si korban bully-nya diadu domba, disuruh berantem dgn iming2 bakal dinaikin 'derajat'nya kalau menang, tapi pas dia udh mau menang, dia malah dipukulin, dipaksa kalah krn penontonnya mau ngeliat dia kalah gitu.
Gak tau sih udh lupa juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧❜🌊
Fanfiction𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 ❝Ketika semua orang menghilang, apa yang akan Lee Taeyong lakukan?❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━゙𝙘 𝙤 𝙢 𝙥 𝙡 𝙚 𝙩 𝙚 𝙙