Chanyeol sepertinya tidak ingin berakhir dipukuli Ayahnya lagi, itu kenapa dia tidak mengulang kesalahan yang sama, dia tidak mau meminta Taeyong untuk mengerjakan soal bocoran.
Tapi dia meminta Eunwoo.
Hmm, mungkin Chanyeol ada ikatan batin dengan Jaemin.
Itu bagus, kan? Taeyong tidak ikut campur, sekarang Eunwoo yang harus tersiksa (walau sebenarnya tidak karena dia pintar) dan beban Taeyong berkurang satu.
Tidak.
Kalian berpikir Chanyeol sebaik itu? Mengurangi beban Taeyong?
Taeyong tidak bisa digunakan untuk mengerjakan soal, maka ada penggantinya. Eunwoo itu mata duitan, Chanyeol itu orang kaya tapi pelit.
Kalian lihat sebuah pola?
Iya. Jika mereka sama-sama tidak mau dirugikan, maka yang harus dirugikan adalah Taeyong. Chanyeol akan mengambil paksa uang Taeyong dan memberikannya pada Eunwoo, jawaban soal bocoran adalah hadiahnya.
Ternyata Taeyong salah. Eunwoo cukup berkuasa di sini, itu kenapa Chanyeol tidak punya pilihan untuk memukul Eunwoo. Dia hanya bisa menurut atau pergi.
Eunwoo mata duitan sialan. Itu yang ada di benak Taeyong saat Chanyeol mulai merampas uang hasil jerih payahnya begitu saja, diberikan pada Eunwoo yang menggunakan tas gucci untuk alat cakar kucingnya.
Sudah kaya masih mata duitan.
Sudah kaya masih pelit.
Mereka sama-sama mempunyai pribadi yang menyebalkan, dan lihat siapa rugi? Taeyong.
Hidup sungguh adil, bukan?
Sangat adil sampai Taeyong belum makan dua hari, uang sewanya menunggak, belum lagi keperluan-keperluan lain seperti berobat saat Taeyong memiliki luka parah yang diberikan Chanyeol.
Sungguh, Taeyong tidak pernah merasa serugi ini. Dia masih sabar saat Chanyeol melukai fisiknya, tapi kenapa harus uang? Fisik masih bisa sembuh sendirinya, tapi uang? Taeyong tidur 2 jam sehari untuk mencari uang dalam keadaan wajah yang sering terdapat luka seram, kira-kira pekerjaan apa yang akan dia terima?
Menjadi maskot salah satu restoran ayam yang terkenal bukan ide yang bagus, uang yang dia dapatkan sedikit, tapi selain itu pekerjaan apa yang mudah didapat tapi tidak menampilkan muka?
Jarang. Sangat jarang sampai rasanya Taeyong ingin menangis.
"Kau benar-benar lama." Chanyeol langsung merebut dompet lusuh Taeyong. Dia berdecak saat hanya mendapati beberapa lembar uang.
"Hanya ini yang kau punya? Ayolah, kau punya banyak uang sebelumnya."
Iya, sebelum semua itu kau ambil.
Chanyeol membanting dompet Taeyong di atas meja. Rahangnya mengeras. "Kau sembunyikan dimana, hm? Serahkan sekarang atau aku periksa seluruh tasmu."
"Tidak ada."
Lidah Chanyeol menusuk-nusuk pipi bagian dalam, tanda dia kesal bukan main. Dia butuh uang untuk mendapat nilai bagus, tapi Ayahnya tidak akan memberikan, dan sekarang Taeyong juga tidak mau? Tidak apa, Chanyeol akan merebutnya sendiri.
Tas putih lusuh itu ditarik oleh Chanyeol. Tanpa perasaan, dia menjatuhkan seluruh isinya ke lantai. Tidak bisa menahan tawa saat melihat barang-barang lusuh tidak layak pakai. "Kau benar-benar miskin, ya, Lee?"
Sialan.
Darah Taeyong mendidih. Apalagi saat melihat ponselnya jatuh dan retak. Ponselnya itu barang paling mahal yang dia punya. Selain ponsel, kacanata huga mahal—
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧❜🌊
Fanfiction𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠 ❝Ketika semua orang menghilang, apa yang akan Lee Taeyong lakukan?❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━゙𝙘 𝙤 𝙢 𝙥 𝙡 𝙚 𝙩 𝙚 𝙙