CHAPTER 39

3.3K 184 56
                                    

Happy reading!

Tinggal tunggu tanggal main nya saja.

Diya sedang berada dikantin sekolah. Ia sedang makan siang dan menikmati makanan yang ia pesan.

Kali ini Diya sendirian, tanpa ditemani Ariana atau Wullan. Karena mereka ada di perpustakaan

Jadilah Diya sendirian dikantin. Diya jadi sendiri dan tidak ada yang bisa dia ajak ngobrol. Diya ingin  berbaikan dengan Keno setelah pulang sekolah. Ga baik juga kan sepasang suami istri berdiam diam an di dalam satu rumah.

Diya kekamar mereka dengan tujuan yang baik. Tapi malah mendapatkan kenyataan yang sangatlah pahit. Ketika mendengarkan Keno yang sedang telponan dengan orang lain. Dan membahas dirinya.

"Iya, gue juga tau. Tapi gimana lagi gue terpaksa. " ucap Keno.

"Iya, gimana lagi, lanjutin aja hubungan ini, ."

"Ya minimal sampai lulus lah, semoga aja dia ga hamil."

"Yoi. Udah dulu ya. Lanjut nanti. "

Setelah mendengar percakapan Keno dengan seseorang, niat Diya memperbaiki hubungan nya lenyap begitu saja. Diya merasa kecewa beginikah arti perjuangan nya selama ini?

Haruskan ini akhirnyan? Dipertemukan dengan paksa dan berakhir dengan perpisahaan yang menyakitkan?.

Diya berjalan mundur dan berlari dengan kuat ke menuju gudang belakang. Disana memang gelap tapi bisa menenangkan dirinya sendiri yang sedang kacau. Digudang juga rapi dan tidak berdebu karena sering dibersihkan.

Disana diya sedang menangis atas perkataan Keno tadi, diya duduk dilantai dan memeluk lutut nya sendiri. Dingin nya lantai dan suasana yang sepi memudahkan diya menenangkan dirinya sendiri.

Diya memang suka kesepian apalagi Diya adalah korban anak broken home. Jadi sepi sudah menjadi temannya sejak dulu. Dirasa sudah cukup menenangkan dirinya sendiri, diya berniat keluar dari gudang itu dan ternyata kekunci dari luar.

Diya panik dan mencoba berfikir tenang dan mulai mencari cara agar keluar dar sini.

"Tolongg. Siapa pun diluar tolongg. " teriak Diya.

"Tolonginn, tolongg. "

Berharap ada yang mendengar teriakan nya ini, diya merasa semakin sulit untuk  menghirup udara. Dan jangan lupa kan Diya punya asma.

"Tolongg. Tolonggg."

Diya tidak mau kejadian disekolah akan terjadi lagi disini yang memang minim orang yang datang kesini.

Diya mulai terisak dan terduduk bersandar dipintu gudang.

"Tolonginn. Aku. Please. " lirih diya sambil menggedor gedor pintu nya.

"Ya Allah, semoga aku ga kenapa napa. Aku ga mau kejadian dulu terulang lagi. Aku ga bawa obat nya lagi gimana ini? Semoga aja ada orang baik nolongin aku. Amiin. " doa diya.

"Tollonggg please siapa pun tolong " pasrah diya

Diya tidak membawa hp nya. Gimana ini.

Cahaya yang masuk gudang juga sudah mulai redup. Menit berlalu berganti jam diya masih didalam gudang itu dengan keadaan yang sangat gelap dan tidak dapat melihat apapun.

Diya mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat kearah gudang ini. Diya langsung menggedor gedor pintu dan berteriak.

"Tolonginn please, tolongin. " teriak diya.

Seseorang uang berjalan ke arah gudang seketika berhenti, takut nya ada korban penculikan atau bahkan hantu. Tidak tidak harus berani-batin si cowok.

ADIYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang