CHAPTER 19

6.2K 225 14
                                    

HAPPY READING!

Sekarang Mereka ada di apartemen punya Keno. Diya yang sedang memasak dan Keno yang sedang bermain game diruang tv. Diya merasa kesusahan untuk mengambil tepung terigu diatas lemari. Dengan tubuh yang munggil ini, Diya berusaha untuk menggapai terigu itu. Lama tak mendapatkan terigu, akhir nya Diya nyerah dan meminta bantuan Keno.

"KEN" teriak Diya

Keno yang fokus pada game nya pun tidak mendengar Diya memanggil nya. Keno masih asik dengan game nya. Diya geram, Keno tidak menghampiri nya. Diya bergegas mengecek yang sedang Keno lakukan. Pantesan ga kedengeran- dalam hati diya

Diya berjalan menghampiri Keno yang bermain game, Diya langsung menarik daun telinga Keno.

"Aghhh. Sakitt lepasinn Diya " rintih Keno

"Dipanggilin ga dateng dateng. Malah main game kayak anak kecil aja. Ayo bantuin gue" marah Diya

"Apa sih Diya ganggu aja"

"Oh  gitu sama gue. Oke fix. Gue bilangin bunda kalo kelakuan anak nya kayak gini" Diya pura pura ngambek

"Kayak gini gimana?" Keno binggung

"Masa gue minta bantuin aja ga mau" ketus Diya sambil berjalan mencari handphone nya. Setelah ketemu, Diya menghubungkan dengan Bunda

"Halo Bunda" sapa Diya

Keno membelalakan mata. Ternyata Diya beneran-pikir Keno. Ke o menghampiri Diya dan merebut handphone nya. Diya tak terima dan merebut handphone nya kembali.

"Iya Diya kenapa?" tanya Bunda menghentikan mereka.

"Bunda tau ga?" itu suara Diya

"Ga tau sayang, emang ada apa? "

"Kalau Keno itu..."

"Hallo Bunda" potong Keno

"Eh ada Keno juga"

"Iyaa dong Bun"

"Eh tadi ada apa Diya? " bunda masih mengingatnya

"Itu bunda... "

"Diya kangen kata nya sama Bunda, pengen ketemu Bunda" lagi lagi Keno memotong ucapan Diya. Diya geram dengan Keno.

"Oh Diya kangen sama Bunda? Kan bisa kesini. Atau Bunda aja yang kesana? " tawar Bunda

"Eh gausah Bunda nanti ngerepotin bunda lagi. Gausah Bunda nanti Diya aja yang kesana" tolak Diya merasa tidak enak

"Yaudah Bunda tunggu ya"

"Iya Bunda. Udah dulu ya Bunda. Assalamualaikum "

"Iya Waalaikumsalam"

Setelah panggilan selesai, Diya menatap Keno sengit.

"Ngapain sih ganggu mulu? Orang gue mau ngomong juga sama bunda. Pelit banget sih" delik Diya

"Ya lo mau ngadu kan sama bunda? " tanya Keno

"Siapa yang mau ngadu?"

"Ya lo lah"

"Dih sok tau. Gue mau nelpon Bunda mau ngomong besok ada dirumah engga. Gue besok mau ke sana. Mau minta ajarin bikin kue. Bukan mau ngadu. Ish ga jelas" jelas Diya dan kembali ke dapur

Diya lupa meminta bantuan Keno. Saat Diya kembali lagi ke ruang tv, Keno sudah tak ada ditempat nya tadi. Diya harus berusaha mengambil tepung terigu itu.

Saat Diya sedang berusaha mengambil, tepung itu jatuh ke kepala Diya dan pecah berantakan kemana mana. Dengan wajah tertutup tepung. Merasa ada yang masuk ke dapur, Diya menoleh dan melihat Keno. Keno terkejud.

"HA HA HANTU" sambil menunjuk Diya sedang mematung ditempat.

"Ish Keno. Ini gue loh. Loh mah ih nyamain gue sama hantu" kesal Diya

"Ya mana gue  tau itu lo. Kan ga keliatan. Ngapain juga lo mandi tepung kayak ga ada air aja" ejek Keno sambil tertawa terbahak bahak.

"Eh ini gara gara lo ya. Tadi nya gue mau minta tolong sama lo, tapi lo nya ga ada. Nyebelin"

Diya tak jadi memasak. Diya kekamar nya dan segera membersihkan diri. Sekitar jam makan malam,  Keno mengetuk pintu kamar Diya.

Toktoktok

Diya yang sedang rebahan dikasur sambil membaca novel di aplikasi dunia orange pun segera bangun, dan membuka pintu nya. Dengan malas Diya mengangkat sebelah alis nya seolah berkata 'apa'

"Gue laper"

"Ya makan"

"Ga ada makanan"

"Delivery aja"

"Lo juga makan?"

"Ga gue mah"

Setelah mengucapkan kata itu, Diya menutup nya kembali. Dan melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi.

Keno berfikir didepan pintu kamar Diya, apakah Diya marah? Pikir Keno

Keno memesan soto dua porsi untuk Diya juga. Karena Keno masih mempunyai rasa kasihan pada istrinya itu yang belum makan dari tadi. Apalagi Diya punya magh.

Keno kembali ke kamar Diya dan membawakan nampan yang berisi soto dan air minumnya, kemudian mengetuk pintu nya. Merasa tidak ada yang mendengar nya dan berniat untuk membuka kan pintu. Keno masuk dan ternyata tidak dikunci.

Melihat Diya yang sedang tertidur dengan memeluk guling nya erat dan membelakangi Keno yang sedang berdiri tak jauh dari tempat tidur nya.

Keno meletakan nampan itu di nakas dan duduk dipinggir kasur Diya.

"Diya" panggil Keno

Diya tak menyahut.

"Diya" ulang Keno

Masih diam

"Diya " panggil nya lagi

Tetap diam

Keno berusaha membangunkan Diya, tapi  Diya tetap diam. Keno tak sengaja kepegang kepalanya dan terkejut. Keno memeriksa kening nya.

Suhu badan Diya panas sekali. Bibir Diya pun pucat pasi. Keno jadi merasa bersalah dan segera mengompres Diya. Keno memanggil manggil Diya tapi tetep sama tidak ada jawaban.

Sebenarnya Diya tidur apa pingsan? -pikir Keno panik

Keno membaringkan diri disamping Diya, dan memeluk pinggang ramping Diya. Dan tertidur bersama.

🌼🌼🌼🌼
Maaf baru bisa up lagi. Semoga tetep semangat menjalan kan puasanya bagi yang menjalankan. Jangan lupa votment dan follow ya. Maaf juga kalo typo. Kalo bisa tandain ya typo nya biar bisa dikoreksi. Makasih.

See you

29 April 2020

ADIYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang