CHAPTER 37

3.3K 162 34
                                    

HAPPY READING!

Saat di sekolah, Diya ada yang beda dari Keno. Keno serasa menjauh dari kumpulan nya. Adnan dan Aldi pun heran. Jarang Keno bermain ponsel bersembunyi seperti itu.

"Ken, makan dulu. " panggil Diya.

"Hmm. "

"Ayo dimakan, nanti dingin. Ga enak. " bujuk Diya.

"BRISIK. " Bentak Keno.

Diya merasa malu dan terkejut, baru kali ini keno membentak nya dan itu hanya masalah sepele, bisa bisa nya Keno memarahi nya didepan umum dan sahabat keno.

Diya tak tau apaa yang disembunyikan Keno dari nya. Seperti ada yang berbeda dalam diri keno.

Diya yang merasa sudah dipermalukan dan kecewa pada Keno pun beranjak dari kantin dan berlari menjauhi meja keno.

Diya langsung duduk dibangku nya dan mengenggelamkan kepala nya dilipatan tangan nya.

Kedua sahabatnya pun merasa heran dengan diya yang tiba tiba datang dan seperti itu.

"Lo kenapa Diya? " tanya Ariana.

Diya hanya menggelenggelengkan kepalanya.

Kecewa diya masih ada apalagi keno tak mengejar nya. Diya jadi berpikiran negatif yang ada di pikiran nya.

🌼🌼🌼

Bell pulang sekolah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Diya sendiri dikelas menunggu semua teman teman nya pulang. Ntah yang diya lakukan tapi itu membuat nya sedikit merasa tenang.

Setelah setengah jam di kelas, diya beranjak dan membawa tas nya menuju gerbang sekolah. Diya malas bertemu dengan keno. Jadi diya langsung ke gerbang saja tidak ke parkiran dulu.

Tetapi sama saja, diya melewati parkiran sebelum sampai gerbang. Feeling diya yaitu menengok parkiran yang lumayan sepi. Dan apa yang diya dapatkan?

Kecewa dan marah menjadi satu. Melihat Keno mencium seorang wanita. Hati diya seakan diremas remas sakit rasanya. Diya mencoba menghalau air mata yang mau keluar. Tapi diya tahan.

"Cobaan apa lagi ini? "

Diya berjalan gontai menuju halte dan duduk termenung ingat kejadian tadi diparkiran.

Diya sedang menunggu bus dihalte tapi sampe sekarang belum datang juga bus nya. Diya lelah ingin cepat cepat pulang.

Tintin

Diya mengangkat kepalanya sembri melihat orang dihadapannya.

"Lo ngapain disini? " tanya orang itu.

"Gue lagi nunggu bis nih. " jawab diya.

"Mana ada bis jam segini. Bis udah berangkat setengah jam yang lalu. "jelas pria itu.

"Lo mau ikut gue ga? "tawar nya lagi.

"Ga usah deh Kak, nanti ngerepotin. "

"Engga kok ga ngerepotin. Ayok"

"Yaudah deh. "

Diya segera menaiki motor sport Danil.  Ya pria itu Danil.

"Kakak ga papa anterin aku pulang? " tanya diya.

"Ga papa diya, kamu udah nanya ini tadi. " Danil terkekeh.

"Gue ada pertanyaan, lo jawab ya. " teriak danil

"Apa. "

"Kenapa batu ga bisa berenang. "

"Ya karna emang berat." pikir diya.

ADIYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang