Note :
Cerita mengandung unsur fantasi dan ada beberapa bagian yang sensitif.Gu Jeongyeon adalah sosok perempuan cerdas yang telah dikenal publik sejak masih duduk di bangku SMA. Ia adalah seorang artis sekaligus model, dari perusahaan fashion milik keluarganya sendiri. Namun, bagi beberapa orang selain cerdas, ia juga ambisius, licik, dan sedikit angkuh. Dalam kehidupan ini Jeongyeon memang bukanlah seorang antagonis, tetapi bukan juga seorang yang baik hati. Sesuatu merubahnya, sejak bertahun-tahun lalu.
Terakhir yang membekas dalam kepalanya, yang Jeongyeon ingat, delapan tahun lalu Seokjin meninggalkannya bersama seorang pria asing dalam bus, yaitu Lim yang merupakan seorang pria penjaga. Jeongyeon yang ketika itu belum mengenal dunia luas menangis dengan keras seraya memukul-mukul kaca jendela bus berharap Seokjin berubah pikiran dan membawanya pulang.
Di masa-masa kejayaan Gu Jeongyeon di mata publik kala usianya menginjak angka delapan belas, sosoknya menghilang begitu saja. Tidak ada seorang pun tahu keberadaannya, dan tidak ada seorang pun yang memberikan berita perihal seorang artis yang menghilang bak ditelan bumi.
Namanya yang terlanjur melejit menguasai seluruh ruang internet dalam negara, terhempas oleh gelombang-gelombang harapan yang pupus beriringan dengan ruang waktu yang terus-menerus bergeser menjauh.
Dulu ia punya banyak penggemar di masa-masa itu, para lelaki dan perempuan memujanya. Tatkala sosok pujaan tersebut menghilang tanpa secuil kabar sama sekali, orang-orang bertanya-tanya dan khawatir. Namun, setelah bertahun-tahun berlalu, namanya tenggelam seolah tidak pernah terdengar sama sekali. Lalu tahun-tahun berlalu, hingga entah berapa banyak musim yang berganti, itu bukan waktu yang singkat. Jeongyeon pulang kembali ke Korea tepat pada hari ulang tahunnya yang kedua puluh empat.
Hari-harinya selalu penuh dengan penantian, dan malam-malamnya selalu diisi bersama harapan-harapan tentang semoga hari esok akan lebih baik, dan semua akan baik-baik saja.
Sayangnya pada hari kepulangannya, Jeongyeon tersadar bahwa telah kehilangan banyak hal. Persembunyian bertahun-tahun di negeri asing yang setiap hari dan malamnya yang selalu dipenuhi harap-harap serta penantian itu pun berakhir mengenaskan. Rupanya Papa lebih dahulu meninggal tatkala dirinya berada di Belanda, dan tidak ada seorang pun yang memberinya kabar tentang itu.
Nama yang tenggelam dalam ombak waktu, setelah enam musim panas berturut-turut terlewati, lalu muncul berita-berita simpang-siur usai kembalinya sosok artis yang menghilang selama bertahun-tahun lalu. Namanya menjadi topik hangat sepanjang tahun. Simpang siur buah bibir menyeru dusta. Sehingga sosok artis yang orang-orang kenal dulu telah berubah, sosok itu menjadi pribadi yang asing bahkan terkucilkan. Kata orang-orang ia bahkan sampai pernah menuntut saudaranya sendiri demi mengambil perusahaan milik keluarga yang diwariskan padanya. Nama itu kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia: Lonely Sailing
WerewolfAkibat dari masa lalu yang kelam, Gu Jeongyeon mendedikasikan seluruh hidupnya untuk membalas dendam. Ia berpikir, segala duka yang hadir di jalannya adalah kesalahan dari seseorang dan memang sudah seharusnya ada yang bertanggung jawab. Pada upaya...