[VOL 1. Kasus 502 - Mayat Beku] ● Babak 1

1.2K 23 3
                                    

VOLUME 1.
Kasus 502 - Mayat Beku
___________

Babak 1.
"Pergilah ke neraka bersamaku," kata iblis itu, seraya tersenyum.
___________

DUAR~!

Gelombang gas menyerbu wajah dengan percikan api, pecahan batu yang hancur dalam ledakan, terhambur ke segala arah. Pilar yang berat, tidak dapat menahannya lagi, menyebabkan dinding disekitarnya ikut runtuh. Di tengah kobaran api, puing-puing berjatuhan, seperti hujan deras, menutupi sinar lampu mobil-mobil polisi, dan teriakan-teriakan di luar.

"Pusat komando butuh bantuan! Kita butuh bantuan!"

"Kapten Jiang? Di mana Kapten Jiang?!"

"Gawat! Kapten Jiang menerobos masuk! Cepat...!!!"

•••

Bercak-bercak warna, menyatu dan terpilin, seperti dalam api neraka. Semua teriakan menghilang. Dia menopang tubuh dengan tangannya di dinding yang membara, darah mengalir di antara jari-jarinya, yang langsung menguap, karena panas api yang membara. Namun, dia tidak merasa sakit, dan tidak bisa mendengar apa pun lagi. Tidak peduli, seberapa banyak kejadian ini berulang-ulang dalam mimpinya, dia hanya bisa mendengar suara napas berat, yang panas dan sesak, berusaha untuk menghirup udara. Lalu, dia mengangkat senjatanya ke sesosok iblis, yang perlahan keluar dari lautan api.

Sosok itu semakin mendekat.

Dor~!

Dor dor dor!

Peluru-peluru hanya melewati sosok iblis itu, seolah menembaki udara, dan tanpa suara masuk ke dalam api.

Genggamannya perlahan longgar, dan pistol tangan tipe-92 jatuh ke lantai, berdenting lirih dalam kobaran api.

"Aku di sini." Dia mendengar suara, seperti desisan ular di belakang, dengan tawa dingin dekat telinganya. Sekejap, sebuah tangan menutupi wajah, dan suara itu terdengar lagi, "Jiang Ting, aku di sini."

Untuk keseribu satu kali, dia menoleh di dalam mimpi. Tapi, tidak peduli seberapa keras dia mencoba, tetap tidak bisa melihatnya dengan jelas.

"Pergilah ke neraka bersamaku," kata sosok itu, seraya tersenyum. "Ini akhir bagimu... selamanya."

Dia memejamkan mata. Dengan jejak kesadaran terakhir, dia mendengar suara sirine mobil pemadam dan polisi, mendekat dari kejauhan. Tapi, kobaran api melahap segalanya. Seakan bumi bergetar dan terbelah, ratus cengkeraman iblis terulur dan menariknya hidup-hidup ke dalam kegelapan yang tak berujung...

•••

TIGA TAHUN KEMUDIAN
Kota Jianning
________

Jiang Ting perlahan membuka mata.

Sinar matahari menembus tirai bangsal rumah sakit, menyinari ruangan dengan cahaya lembut, saat sinar dipantulkan ke dinding seputih salju. Titik embun air masih menempel di bunga-bunga mawar putih yang diletakkan di samping ranjang rumah sakit, memenuhi ruangan dengan aroma samar. Suara lembut perawat, terdengar dari celah pintu, yang terbuka kecil.

"Kamar 538 akan pulang hari ini. Pergi dan beritahu kepala suster agar biaya segera disiapkan untuk keluarga..."

"Dia sudah koma bertahun-tahun, tapi masih bisa tersadar, dan sembuh. Dia benar-benar..."

"Hush!" Kepala perawat memperingatkan dengan lirih, "Urusi urusanmu sendiri!"

Jiang Ting tidak bereaksi, saat suara kaki mereka berangsur terdengar menjauh.

[BL] - Breaking Through The Clouds 破云 (terj. Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang